Halaman lima.

167 30 7
                                    

Minggu, 14 Oktober 2018.
Dari Dante, di sofa ruang tengah.

Selamat malam, Haru!!!

I don't know why am i THIS excited this day, huh hah huh hah
Perhaps this is the best day of my life! Dicatet ya, empat belas Oktober.

Omong-omong aku habis jalan seharian sama Tenggara, walaupun nggak exactly berdua doang but i am fucking happy. Anaknya sekarang lagi duduk di karpet depanku, literally we just like one or two meters apart, semoga dia gak sadar aku lagi nulis di diary hadiahnya.

Apalagi isinya cuma tentang dia ya wkakakak

Pagi-pagi banget, kayak beneran pagi banget jam limaan, Tenggara udah nyeret aku dari kasur, katanya dia gabut kebangun pagi-pagi dan ngak bisa tidur lagi.

Guess what he did? Dia ngajak aku keliling kota subuh-subuh, jalan kaki sambil dengerin lagu. Sepanjang jalan aku dapet secondhand embarassment gara-gara dia nyanyi suaranya KERAS banget, untung dia Tenggara ya kalo bukan udah ku kick dari sampingku.

Habis itu balik, terus ke gereja jam delapan, Tenggara lanjut nyeret aku ke tempat tongkrongan temennya padahal hari minggu waktunya aku kencan sama selimut dan lanjut marathon Save Me yang tinggal enam episode...

Huh, untung dia temenku.

Haha.

Udahlah Dante, hidup jangan dibawa seneng mulu, loving is not all about having. Ceilah, kalo aku nanti udah jadi penulis buku profesional kayaknya aku harus terima kasih banyak-banyak sama Tenggara, gara-gara dia Dante jadi melankolis gini.

Ups, Tenggara udah manggil-manggil ini. Udah dulu ya Haru, see ya on top!

p.s
☆Tenggara tadi pagi minjemin plus makein headphone-nya ke aku... Pengen meledak rasanya, Tenggara lain kali kalo mau beraksi harusnya ancang-ancang dulu!
☆Accidentally we match our clothes when we go to Tenggara's tongkrongan, malah disangka couple AAAAAAAA
☆Suara Tenggara ternyata BAGUS BANGET kalo nyanyinya serius, aku sampe speechless tadi pagi pas dia nyanyiin Impossible...
☆Sepanjang hari ini Tenggara udah bikin aku jadi manusia paling bahagia se-alam semesta, makasih banyak ya Tenggara! T~T
☆Aku masih sayang Tenggara.
















☆Sepanjang hari ini Tenggara udah bikin aku jadi manusia paling bahagia se-alam semesta, makasih banyak ya Tenggara! T~T☆Aku masih sayang Tenggara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Tenggara sebelumnya nggak bakal mengira Dante mengingat hari minggu yang satu itu, padahal Tenggara cuma ingat sepintas--jalan subuh disamping Dante. Setelah membaca halaman ini, Tenggara seolah ditarik ke masa lalu, saksikan kejadian empat belas Oktober secara detail dimana sebelumnya dia nggak pernah ingat serinci itu.

Sedari pukul tiga, Tenggara terbangun dan nggak bisa terlelap lagi, gimanapun caranya dia berusaha buat sambangi alam mimpi lagi. Satu-satunya yang terpikirkan di otaknya cuma sang kawan yang tinggal di deret seberang, maka tanpa perlu ganti piyama dan cuma menyambar jaket parasut serta headphone hitam, Tenggara berlari menyebrangi jalan sepi pukul lima menuju rumah kawan akrab satu-satunya--Andante.

"Pssstt, Dante!"

Pintu jendela lantai dua Tenggara buka, netranya dapati figur Dante yang masih terlelap--cowok itu semakin mirip kelinci kalau lagi tidur. Tanpa basa-basi, Tenggara seret kaki Dante kesamping kasur, bawa pantat nggak bersalah kepunyaan si empunya kamar meluncur cium lantai.

"Bangssss-- Garanjing!"

"Banguuuun, kebo!"

Dante melenguh, mengucek matanyayang masih super duper berat, "Jam berapa si babi ini nelusup ke kamar gue?"

"Jam lima."

"NGAPAIN??!?!???"

Tenggara cemberut, ikut duduk bersila didepan Dante yang masih terkantuk-kantuk di lantai kamar yang dingin. "Gue kebangun jam tiga, gak bisa tidur lagi, mending jalan pagi yok! Biar semangat, huh hah huh hah!"

"Semangat semangat pala lo botak!"

Tapi Tenggara beserta sejuta paksaannya berhasil buat keduanya berjalan susuri trotoar kota di pagi hari yang masih sepi, dengan Tenggara yang melompat semangat dan Dante yang terkantuk-kantuk disebelahnya.

"Please don't put your life in the hands, of a Rock n Roll band--"

"Tenggara, for fucks sake, diem!"

Yang ditegur kayak nggak peduli, lanjut nyanyi dengan volume keras seolah dia sedang cosplay jadi alarm dadakan bagi seluruh penghuni kota--jujur, Dante rada malu jalan disebelah Tenggara yang udah kayal orang gila lepas gini.

"Malu-maluin anjir," Dante tutup mukanya guna dua tangan, Tenggara menyahut. "Santai aja elah, nggak ada yang bakal lihat gue--"

Brmm, brmm

Suara mesin motor yang melintas serta pengendaranya yang menatap Tenggara bingung itu seolah jadi jawabannya, sial, Dante malu sekali. Langkah dia cepatkan, kalau begini ngantuknya hilang begitu saja.

"Dante! Dante tungguin gue njir!"

"Nggak sampe elo berhenti teriak kek orgil."

"Iya iya, udah!" Tenggara dengan nafas tersengal berhasil berjalan disamping Dante lagi, copot headphone dari kepalanya begitu saja dan pindahkan ke kepala yang lebih kecil. "Dinginin dulu tuh pala, suara Brendon Urie adem kok."

Dante nggak menjawab, masih tercengang dengan gerakan tiba-tiba kawannya ini--dude, Dante rasanya mau meledak.

Ditambah kala lagu sudah berakhir, suara Tenggara mulai menguar ditengah dinginnya udara pagi ini, Dante otomatis lepas headphone dan dikalungkan ke leher.

"I could drown myself in someone like you, i could dive so deep i'd never come out. I thought it was impossible, but you make it..."

Ada jeda beberapa detik disana, disaat Dante menunduk dalam dan Tenggara menatap lurus kedepan. "Possible."

"Buru pulang anjir, mau ke Gereja. Gue tahu minggu kemarin lo bolos sama Justin ya!"



berbalik: Halaman enam.

berbalik: Halaman enam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

notes:

Hadu maaf ya kalo chapter ini cheesy parah, i'm trying 😔😔

Gue juga ijin gak update besok, hadu padahal udah bertekad sekuat mungkin mau update tiap hari biar bisa end pas new year eve... maaf lagi ya folks, pulsa gue udah sekarat dan ini aja gue nulisnya cepet cepet. Have a nice night ya'll!

See ya on wednesday 🙆‍♀️

Haru, The Memories. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang