Rizaldy: Jungkir Balik Dunia Ijal

3.2K 468 200
                                    


RIZALDY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RIZALDY

Nama gue Rizaldy Bayutaraka. Biasa dipanggil, Ganteng. Atau gak, Keren. HAHAHA.

Please, ayo ketawa.

Ehm, oke serius dikit, deng. Ulang.

Nama gue Rizaldy Bayutaraka. Itu nama yang dikasih Ibu gue waktu gue lahir, dan sampai sekarang gue nggak pernah tahu artinya. Misterius banget sumpah, kayak orangnya. Hehe.

Temen-temen sekolah gue dari dulu selalu manggil gue Ijal. Ck, padahal nama gue udah keren Rizaldy malah di-ijal-ijal. Capek banget ngasih tahunya, tapi ya udah lah. Susah emang ngomong sama orang susah.

Kalau di rumah, gue biasa dipanggil Mas Bayu. Padahal gue cuman setengah Jawa, yang nggak ke-jawa-jawaan. Malah gue tuh lebih condong ke Sunda gitu, karena dari zaman sekolah, gue biasa ngomong Sunda, kecuali pas SMA sih, mulai agak gaul dikit. Gue juga dari lahir di Bandung, cuman gara-gara Ibu gue orang Jawa aja makanya jadi dipanggil 'Mas'.

Gue anak sulung dari tiga bersaudara. Adek-adek gue dua-duanya cewek.

Yang pertama, namanya Gisella Zephyra. Sekarang dia kuliah di kampus yang sama kayak gue dulu dan ngambil jurusan Sasra Jepang. Gue lupa dia angkatan berapa, tapi seinget gue sih, angkatan 2018, ya? Atau, nggak tahu lah. Gue nggak sedetail itu tahu tentang adek-adek gue. Penting banget emangnya gue tahu.

Adek gue yang pertama anaknya kalem, dan kadang-kadang jutek. Hidupnya lempeng banget, sampe gue kadang prihatin kenapa ya, sifat bebas gue nggak nurun ke dia. Anaknya tuh teratur dan selalu ngedengerin apa kata Bapak. Lo nggak bakalan melihat hal serampangan dari diri Gisel. Dia juga mandiri, dan kadang suka bertindak seolah-olah dia lebih tua dari gue. Sikapnya yang suka sok menggurui itu sering bikin gue jengkel dan keki dalam hati sama dia. (Nggak berani terang-terangan karena jujur gue agak takut juga, hue.)

Meski begitu, gue bersyukur Gisel cepet dewasa. Dia seolah-olah menggantikan figur Ibu di rumah.

Adek bungsu gue, namanya Kanzya Zevanya. Biasa dipanggil Vanya. Dia cuman setahun lebih muda dari Gisel, tapi manjanya ya Tuhan, nggak ada yang nandingin. Gue juga nggak paham gimana bisa gap usia Gisel sama Vanya cuman dikit tapi sifat mereka kayak langit dan bumi.

Gue mengasumsikan sih, mungkin karena Vanya bungsu ya, jadinya suka berasa kecil aja terus meskipun tahun ini usianya udah mau 20 tahun.

Tapi gue nggak keberatan, sih. Karena Gisel anaknya nggak suka dimanja, jadi gue bisa memanjakan si bungsu yang selalu minta gue ini-itu. Rasanya kalau sama Vanya gue jadi berasa berguna aja sebagai kakak. Beda kalau sama Gisel, gue suka mendadak nggak berguna untuk hidup. Rasanya apapun yang gue lakukan di mata Gisel tuh, salah aja. Sampe heran gue dia ada dendam apaan, sih, ke orang ganteng dan keren kayak gue.

Vanya sempat nunda kuliah setahun karena nggak lolos ujian SBMPTN, SNMPTN, maupun UM. Dan dia nggak mau kuliah di Swasta karena gengsi lihat Gisel yang bisa dengan gampangnya keterima di kampus Negeri. Sebenernya nggak gampang juga, sih. Gisel tuh anaknya pekerja keras, dan emang udah dasarnya pinter juga. Makanya dia bisa keterima jalur SNMPTN karena ya nilai sekolahnya bagus.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang