05

10.6K 884 20
                                    

18+ warning!!

× kata-kata kasar
× blood
× pembunuhan

______________.                  ._______________

Netra coklat milik cayse terbuka dengan perlahan, ia mengedarkan pandangannya untuk sekedar mencari tahu dimana saat ini ia berada.

Kamar bercat abu-abu dengan langit-langit berwarna hitam seolah-olah pemilik kamar tidak pernah ingin mengganti warna.

Aura mencekam serta aroma maskulin khas laki-laki tercium di indra penciuman cayse dan itu membuat cayse kembali teringat tragedi yang menewaskan kedua orang tuanya.

Mata cayse bergetar dan tidak lama kemudian mulai turun air mata dengan perasaan sesak dan sesal ia memukul-mukul dada miliknya agar rasa bersalah itu tidak terasa kembali.

"Maaf, maafin cayse karena udah buat kalian harus pergi. Maaf cayse ceroboh andai aja cayse ga nolongin dia." Gumam cayse sembari meremas seprai hingga kusut di buatnya.

Cleck

Suara pintu terbuka membuat cayse menegang sesaat sebelum ia mendongak dan bertatapan dengan manik kelam milik rakha.

Dengan amarah yang menggebu-gebu ia berlari menuju rakha dan mulai memukuli dada bidang rakha sebagai pelampiasan emosi dalam diri cayse.

"LO JAHAT ANJING!! LO JAHAT UDAH NGEBUNUH NYOKAP BOKAP GUA!! LO JAHAT!! GUA BENCI SAMA LO SIALAN!!" Cayse berteriak dengan lantang tepat di depan wajah tampan milik rakha.

Rakha tidak merespon, ia justru menarik lengan cayse dan berniat untuk mengelusnya karena ia berpikir pasti tangan cayse memerah akibat memukulnya.

Namun sebelum ia mengelus tangan lembut tersebut, cayse menepisnya dengan kasar dan ia mendorong tubuh tegap rakha hingga membuat rakha memundurkan tubuhnya.

"Lo orang pertama yang bakalan gua inget sampe gua mati." Ucap cayse dengan nada rendah namun tersirat akan kebencian yang besar.

Rakha tersenyum tipis mendengarnya lalu dengan gerakan cepat ia mendekap tubuh rapuh milik cayse dan mengelus punggung nya.

"Ya, kamu harus mengingat ku sebagai orang yang berarti di hidup mu." Ucap rakha dengan nada berat nya.

Ia tidak menyangka akan berbuat nekat karena pada awalnya ia hanya tidak sengaja mendengar percakapan kedua orang tua cayse yang berniat akan mengirim cayse ke negara tetangga dan rencana orang tua cayse membuat rakha tersulut emosi.

Pada awalnya ia ingin bermain-main saja dengan orang tua cayse namun ada satu hal yang membuat rakha lagi-lagi mengurungkan niat untuk tidak membunuh mereka.

Mereka berniat akan menjodohkan cayse dengan seorang laki-laki yang ia kenal, wisnu adriyan namanya. Laki-laki dengan sebutan manusia ter-buaya di kota H dan itu membuat rakha tidak terima.

Flashback

Rakha mulai menyerang mereka saat lampu sedang padam, awalnya ia hanya akan membunuh fino–ayah cayse namun ketika lampu di nyalakan semua melihat jika ia telah menewaskan fino–ayah cayse dengan sebuah pisau dapur.

Nadia–bunda cayse berteriak ketika melihat sang suami tergeletak tak bernyawa dengan luka sayat di bagian leher. Nadia berniat akan berlari untuk mencari pertolongan namun dengan gerakan cepat rakha menancapkan pisau dapur tersebut pada punggung nadia.

Nadia terjatuh tak berdaya dan sayup-sayup ia mendengar jika rakha berkata. "Saya mencintai anak anda tapi anda berniat untuk menjodohkannya dengan orang lain? Tidak akan saya biarkan. Nyonya kinanti." Rakha berkata tepat di samping telinga milik nadia dan dengan keji ia menginjak pisau dapur tersebut hingga menembus.

Nadia tewas di tempat, namun sepertinya kekejaman rakha tidak akan berhenti ketika melihat aryo–om cayse serta kayana–teman dekat/saudara dekat cayse tengah menatap nya dengan tatapan takut.

Rakha menyeringai. "Ohh ternyata ada yang sedang melihat kejadian ini ya? Yang menjadi saksi harus di apain?" Ucap rakha dengan nada berat namun mengancam.

Seketika aryo dan kayana pun berlari menuju kamar namun sepertinya kalah cepat dengan tancapan pisau yang sudah menancap di kaki masing-masing.

Katakan saja rakha itu kejam, wajar jika rakha kejam karena satria–ayah rakha selalu mendidik rakha menjadi sosok tak berperasaan pada siapapun yang di anggap sebagai musuh.

"Yahhh... Ga bisa kabur deh."

Aryo–om cayse tergeletak tak sadarkan diri karena darah yang mengurang sangat banyak di bagian kaki kanan sedangkan kayana–teman dekat/saudara dekat cayse menatap penuh mohon ke arah rakha.

Rakha tidak merasa iba dengan tatapan kayana karena hanya cayse lah yang mampu membuatnya bertekuk lutut hanya dengan raut wajahnya wajah terkejut yang menurutnya menggemaskan.

"Ga usah masang muka melas kayak gitu, gua ga bakalan lepasin lo apalagi bokap lo."

Flashback off

Rakha kembali mengingat kejadian tersebut hingga tanpa sadar jika cayse telah tertidur kembali di dekapan hangat nya.

Merasa tidak ada gerakan apapun dari gadis pujaannya, ia pun menggendong cayse dan memindahkan nya ke ranjang dan menata posisi tidur cayse agar ia nyaman.

Setelahnya ia pun menarik cayse kembali kedalam dekapannya, sebelum ia ikut menyelami mimpi sang gadis, ia lebih dulu mengingat awal pertemuannya dengan cayse yang berawal hari ini namun penculikan juga hari ini.

Hari ini akan menjadi hari terbahagia untuk rakha namun akan menjadi hari terburuk untuk cayse.

*
*
*

Part 05 in rakhayandra [finished] ✓

Name : Aditya pratamaBorn : 25 januari 2007

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Name : Aditya pratama
Born : 25 januari 2007

Note ↓

with me or die?

*
*
*

Halo aku boleh minta tolong? Tolong promosiin ya cerita ini biar di kenal sama banyak orang. Kalau kamu ngga mau juga gapapa aku ngga maksa.

Btw dapet cerita ini lewat jalur mana nih?

Rakhayandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang