03

14.5K 1.2K 29
                                    

Rasanya cayse ingin pergi saja dari sini, bagaimana tidak rakha malah berniat untuk mengantar nya pulang mana keadaan nya lagi mau turun hujan jadi cayse bimbang antara ikut dengan rakha yang menyeramkan atau diam sampai hujan membasahi bumi.

"Gimana? Mau?" Tanya rakha untuk kesekian kalinya dan hanya mendapatkan tatapan ragu dan itu membuat rakha menghela nafas panjang.

"Aku ga bakalan ngapa-ngapain kamu kok, aku bakalan jamin keselamatan kamu selama di perjalanan." Ucap rakha meyakinkan bahwa ia tidak akan mencelakakan cayse.

Cayse mengangguk meski ragu ia pun tidak punya pilihan lain selain harus ikut dengan rakha, sebenarnya ia bisa saja meminta jemput adit tapi adit malah pergi bersama temen-temen nya.

Rakha yang melihat itu pun segera menarik lengan milik cayse dengan gerakan lembut karena tidak ingin membuat cayse terluka.

Rakha menaiki motor sport miliknya sedangkan cayse menatap ragu-ragu ke arah motor tersebut karena ia memakai rok pendek.

Rakha yang melihat keraguan itu pun segera membuka jaket miliknya dan memberikannya ke cayse dan cayse yang melihatnya pun mengkerut bingung.

Rakha tersenyum melihat kebingungan gadisnya. Dengan perlahan ia melilitkan jaket tersebut di pinggang ramping cayse.

Cayse yang melihatnya pun terdiam sejenak, ia mengakui jika tingkat kepekaan dalam diri rakha itu sangat amat besar padahal ia tidak memberikan gerak-gerik jika ia tidak nyaman tidak tidak ada penutup untuk paha miliknya.

"Udah naik." Ucap rakha yang membuat lamunan cayse buyar.

Dengan keberanian ia memegang bahu milik rakha dan mulai menaiki motor yang terbilang sangat tinggi untuk seukuran badan nya yang mungil.

"Udah?" Tanya rakha memastikan jika gadisnya sudah nyaman dengan posisi duduk.

"Udahh." Jawab cayse.

Mendengar jawaban cayse, rakha pun mulai menghidupkan mesin motornya dan mulai pergi meninggalkan kawasan SMA guandra yang terlihat sudah sepi.

Angin berhembus kencang membuat cayse menggigil kedinginan, dengan memakai seragam tipis membuat angin bisa masuk ke dalam tubuhnya yang lemah.

Angin terasa menusuk ketika rakha mulai mengendarakan motor sport nya dengan kecepatan sedang, rintik-rintik hujan mulai berjatuhan dan itu menbuat cayse panik.

"Aduh! Aduh hujan gimana dong?" Gumam cayse yang mampu di dengar oleh pendengar tajam milik rakha.

"Ga usah khawatir, di depan sana ada supermarket jadi kita bisa neduh dulu disitu." Ucap rakha yang membuat cayse menghela nafas lega.

Motor sport milik rakha berhenti di depan sebuah supermarket yang terletak tidak jauh dari kompleks perumahan.

Disana lumayan ramai dengan orang-orang yang berlalu-lalang dan itu membuat cayse lega karena ia kira supermarket ini akan sepi karena perumahan itu terlihat sepi tidak ada penghuni.

"Tenang aja, perumahan itu deket sama rumah temen aku nama nya keano tadi dia ngga sekolah karena lagi ada olimpiade di london." Ucap rakha yang membuat cayse menoleh ke arahnya.

"Olimpiade apa sampe ke london?" Tanya cayse dengan penasaran.

"Olimpiade sains, matematika dan English. Dia di sana ga cuman olimpiade tapi dia juga menjadi siswa pertukaran pelajar karena kepintarannya yang sangat memuaskan sekolah."

Rakhayandra ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang