Alexa melangkahkan kakinya masuk kedalam Mansion megah milik Antonius. Tangan kirinya memegang jaket Bomber dan satu tangannya lagi, menyeret tas nya. Hari ini sangat lelah. Dan peristiwa yg baru pertama kali dia alami dalam hidupnya. Bagaikan masuk kedalam film Thriller membuatnya mual hari ini.
"Lo baru balik?"tanya seseorang yang tidak lain adalah Edgar. Pemuda itu datang dari arah dapur membawa Mug berwarna coklat ditangannya. Mungkin kopi.
"Hmm." Alexa hanya menjawab sekenanya. Dirinya sudah terlampau lelah. Dengan sisa-sisa tenaganya. Alexa memaksakan diri untuk berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya dilantai 2.
"Dari mana lo?"tanya Edgar sambil berjalan dibelakang Alexa. Mereka sama-sama menaiki tangga. Karna,posisi kamar mereka berhadapan.
"Sekolah."
Mata elang Edgar menelisik setiap jengkal tubuh sang adik. Memastikan dia baik-baik saja. Namun,hati dan pikirannya mengatakan sebaliknya.
"Lo kenapa?"tanya Edgar sambil berdiri tepat didepan Alexa. Membuat Alexa mengeram terkejut.
"Lo Kenapa? Ini bukan Korea yg jam belajarnya nonstop 24 jam. So,lo kenapa?"ulang Edgar sambil terus menelisik wajah sang adik.
"Gue gak kenapa-napa."jawab Alexa sambil berpaling dari tatapan Edgar.
"Liat gue Xasha. Lo kenapa?"
"Gue gak kenapa-napa. Gue capek. Gue mau istirahat."elak Alexa sambil mencari celah untuk menghindar.
Namun, sebelum dia mendapatkan celah tersebut. Tangan kiri Edgar sudah mengunci pergerakannya. Dengan merapatkan dirinya Kedinding. Sebelum itu,Edgar sudah meletakkan Mug miliknya diatas nakas.
"Gue tanya ke lo sekali lagi."ucap Edgar datar sambil menatap Alexa tajam.
"Lo kenapa?"
Alexa menghembuskan nafas pelan. Lalu memberanikan diri menatap Edgar dengan tatapan menantang.
"Gue bilang. Gue gak kenapa-napa."jawab Alexa datar.
Alis Edgar terangkat satu "Tapi mata lo bilang kalo itu semua bohong."
Alexa menghembuskan nafas pelan,mencoba untuk tidak tersulut emosi. Dirinya sudah sangat lelah dan ingin segera istirahat.
"Gue gak kenapa-napa Abang. Gue capek,jadi gue mau istirahat."ucap Alexa pelan lalu mendorong tubuh Edgar sedikit menjauh agar dirinya bisa berjalan.
"Kenapa lo harus bohong sih Xa? Gue tau lo kenapa-napa. So, kenapa lo masih Keukeh buat bohong sama gue?"tanya Edgar kesal.
Alexa berbalik menghadap Edgar "Bang. Udah berapa kali gue bilang? Gue gak kenapa-napa. So,lo gak perlu khawatir sampe segitunya."
"Liar."
"Lo masih gak per---"
"So,rahang,leher sama pergelangan tangan lo Kenapa?"tanya Edgar datar.
"Memar. Bekas cakaran dileher. Lebam dirahang."ucap Edgar datar sambil menatap Alexa yg diam tak berkutik.
Alis Edgar naik satu "Masih mau bilang lo gak kenapa-napa?"
Alexa diam. Tak berani menjawab ucapan Edgar. Dia hanya diam menatap Edgar yg berjalan pelan kearahnya dengan tampang serius dan datar.
"Lo gak jago bohong kalo lo lupa."bisik Edgar pelan.
"So,Lo kenapa?"ulang Edgar untuk kesekian kalinya.
Alexa menggigit pipi dalamnya. Mencoba mencari bahan argumentasi. Namun,tak kunjung ketemu.
YOU ARE READING
Marven [ ON GOING ]
ChickLit3 Tahun mengalami Amnesia. Membuat seorang Marven menggila dengan kehidupannya. Kehidupan yg awalnya diisi dengan baku hantam antar geng motor. Kini,menjadikannya seorang yg haus akan darah. Menjadikan dirinya sebagai dalang dibalik seluruh tumpah d...