Hay Hay Hay gaeessss...
Aing update lagi....
Tetep semangat walopun belum banyak yg baca!!😄
Buat kalian jaga kesehatan terus ye biar selalu produktif
Semangat terus buat para Readers!!!
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Bugghhh bugghhh bugghhh
Prang prang....
Pyaarrr pyarrrr...
Suara pecahan benda yg dilempar keras ke dinding dan suara pukulan pada sesuatu yg terarah. Terdengar jelas pada setiap Indra pendengaran setiap orang yg berdiri mengamati hal tersebut.
"Aaarrrrgggghhhh..."
Pyaarrr pyarrrr...
"Apa kita cuman nonton aja dan biarin dia ngamuk gitu aja?"tanya salah satu dari pemuda yg menonton pertunjukan mengamuk pemuda itu.
"Kita liat dulu,sampe mana dia ngelampiasin emosinya."jawab pemuda itu datar.
Reza menghembuskan nafas pelan setelah mendengar jawaban dari Daniel. Dan kembali beralih menatap Marven yg sedang mengamuk didepannya.
Ya. Yg saat ini sedang mengamuk adalah Leader mereka,Marven Gavier. Dia terus mengamuk setelah kejadian diarea parkir tadi. Lelah menahan emosinya. Akhirnya Marven pergi ke gudang Rooftop yg pekan lalu sudah direnovasi oleh mereka. Dan kini menjadi markas bagi ke enam pemuda itu.
"Gue berasa liat Zombie kalo si bos ngamuk."celetuk Nathan sambil menggigit jempol Angga.
"Aaa.. Sakit anjir."pekik Angga saat merasa jempolnya nyut-nyutan karna di gigit oleh Nathan.
"Hehehe sorry. Soalnya gua tegang."jawab Nathan tengil.
"Tegang tegang. Lu kira apaan tegang."gerutu Angga kesal karna jempolnya menjadi korban jigong Nathan.
"Lama-lama kena rabies juga gua ini deket sama lu."tunjuk Angga kesal,lalu pergi menemui Reza dan Daniel yg berdiri menatap Marven dari luar.
"Za,kita gak ada inisiatif buat nyadari si bos?"ucap Angga prihatin melihat kondisi Marven yg masih sama sejak 1 setengah jam yg lalu.
"Kita tunggu dia tenang sendiri."bukan Reza yg menjawab. Namun Daniel yg menjawab sambil tetap menatap datar ke arah Marven di hadapannya.
Angga menunduk sambil membuang nafas pelan. Dia sangat tidak tega melihat Marven ketika dalam keadaan seperti ini. Sejak kecelakaan 3 tahun lalu yg mengakibatkan Marven Amnesia. Membuat Marven seakan juga melupakan siapa dirinya. Walaupun dulu dia selalu bersikap dingin dan kejam. Namun,tidak sampai membunuh orang. Tetapi, sekarang seperti bukan diri Marven. Dia berubah menjadi psikopat,sejak kecelakaan 3 tahun lalu.
"Gimana keadaan si bos? Udah meneng?"tanya Rasya yg baru saja datang setelah menelpon Alter,Ayah Marven. Memberitahu bahwa,anaknya sedang mengamuk.
Nathan menggeleng "Belum. Kayaknya makin parah."
Wajah Rasya mulai terlihat tak bersahabat. Tidak ada aura humor ataupun gurat senyuman yg terlihat diwajah ramahnya seperti biasa. Tangannya mengepal menahan amarahnya. Dia sangat tau bagaimana kondisi Marven jika sudah mengamuk,dia tidak mudah untuk disadarkan. Bagaikan terserang penyakit orang gila. Begitulah Marven,otaknya bagaikan tidak bisa menangkap dengan jelas seluruh bujukan orang disekitar.
YOU ARE READING
Marven [ ON GOING ]
Chick-Lit3 Tahun mengalami Amnesia. Membuat seorang Marven menggila dengan kehidupannya. Kehidupan yg awalnya diisi dengan baku hantam antar geng motor. Kini,menjadikannya seorang yg haus akan darah. Menjadikan dirinya sebagai dalang dibalik seluruh tumpah d...