Sore ini Kana lagi asik nonton tv sama mamanya. Ketawa ketawa ringan karena acara yang ada di tv. Mereka cuma lagi berdua, karena kakak dan papanya lagi ada urusan sama rekan bisnis perusahaan.
Klek.
Suara pintu depan terbuka. Dan menampilkan papa dan kakak Kana yang baru aja pergi dari acara makan siang dengan rekan bisnis.
"Dek",
"Hm. Iya, pa?",
"Itu ada cowok berdiri di depan gerbang siapa?",
"Hah?",
Kana langsung lari ke depan pintu. Dan benar kata papanya. Ada yang berdiri di depan gerbang rumahnya. Kana menatap lurus ke arah cowok yang sama menatapnya.
Dia Jaemin.
Kayaknya. Semua omongan bahkan makian Haechan gak pernah Jaemin pikirin bener bener. Nyatanya dia berdiri di depan gerbang rumah Kana. Yang entah dengan niat apa dia begitu.
Mama Kana juga ikutan lihat siapa yang dimaksud suaminya itu.
"Loh. Dek. Itu kan temen Haechan yang beberapa hari lalu ke sini itu kan?",
Kana menatap mamanya, yang ternyata mamanya itu masih ingat sama Jaemin.
Sial.
"Suruh masuk aja, dek. Kasihan itu",
Gak Kana respon. Malah Kana pergi ke kamarnya, ninggalin mama, papa sama kakaknya yang bingung.
"Loh loh. Dek. Itu gimana?",
"Coba aja suruh masuk dulu, ma. Anaknya cakep itu",
Doyoung merotasikan matanya heran. Bisa bisanya papanya itu cuma mandang fisik gitu aja. Padahal gak tau, itu Jaemin orang baik apa jahat.
"Ck. Please deh, pa. Bisa gak sekali aja gak usah mandang fisik?",
"Emang kenapa sih? Orang ganteng tuh dia",
"Buat papa. Tuh nyatanya anak gadis papa pergi ke kamar. Lagian anaknya juga udah punya pacar. Bisa bisanya ini bapak malah ngelirik cowok lain",
"Siapa tau lebih kaya itu cowok daripada anaknya Donghae",
Tuh kan. Kalau gak fisik ya materi yang dipikirin bapak Baekhyun itu.
"Oh iya. Mama inget. Kemaren tetangga yang di ujung sempet bilang, katanya beberapa hari ini ada yang selalu berdiri di depan rumah kita",
"Hah? Siapa?",
"Dia mungkin",
"Ngapain? Kan dia temennya Haechan. Ngapain berdirinya di depan rumah kita?",
"Ya mama juga gak tau",
Ini lagi. Kenapa mama, papa sama kakaknya Kana berdiri di depan pintu, lihatin Jaemin sambil ngerumpi gak jelas.
"Udah. Papa sama Doyoung masuk aja. Itu nanti biar mama yang suruh masuk",
"Siap ibu negara",
Mamanya Kana jalan ke depan gerbang. Nyamperin Jaemin yang kata papanya Kana cuma berdiri di depan gerbang dari tadi.
"Temen Echan yang kemaren kan?",
"Iya, tante",
"Kenapa di sini? Oh ayo masuk dulu aja",
Akhirnya Jaemin masuk juga ke rumah Kana.
Jaemin duduk di ruang tamu, dengan mama Kana sekalian.
"Kok di depan rumah tante? Rumah Echan kan ada di ujung sana",
"Iya. Saya gak cari Haechan kok",
"Terus?",
"S-saya, saya cari kak Kana",
Mama Kana sedikit heran sama Jaemin, yang notabene nya adalah teman Haechan tapi malah ke rumahnya dan cari Kana.
"Loh? Kenal Kana juga?",
"Iya, tante",
"Oh. Ya udah sebentar. Tante panggilin dulu... Oh. Mas Doyoung. Panggilin adekmu. Ini ada yang nyariin. Namanya?",
"Nana, tante",
"Namanya Nana. Panggilin sana",
Doyoung yang emang kebetulan dari dapur itu akhirnya harus manggil Kana ke kamarnya.
Tok tok.
"Adek",
"Masuk, mas. Gak adek kunci",
Doyoung masuk dan duduk di tepi ranjang Kana. Ternyata adeknya itu lagi tiduran.
"Dek. Itu ada yang cari. Namanya Nana",
Udah Kana duga kalau Jaemin bakalan dipersilakan masuk sama keluarganya itu.
Dan berujung bikin Kana bingung. Kana juga takut sama apa yang bakalan Jaemin omongin ke dia. Tapi Kana gak bisa biarin Jaemin di rumahnya gitu aja. Gimana kalau dia cuekin Jaemin dan malah bikin seisi rumah curiga.
"Temuin sana",
Kana masih bengong. Memikirkan gimana caranya dia bikin Jaemin pergi.
Ah iya. Haechan. Kana harus telfon Haechan.
"Mas keluar dulu aja. Adek mau ganti baju. Gak enak pakai baju begini",
Doyoung langsung natap Kana. Benar kata Kana, dia lagi pakai kaos over size dan celana pendek.
Ya walaupun Jaemin udah lihat sampai Kana naked juga, tapi kan ini ada di rumah orang tua Kana. Kana harus tetep jaga penampilan dia.
"Oke. Mas turun dulu kalo gitu",
Dengan cepat Kana langsung telfon Haechan.
Tapi sayang. Hp Haechan ternyata mati. Dan jelas Kana gak bisa hubungin Haechan.
"Ah. Gimana nih",
Mungkin emang takdir maunya Kana sama Jaemin ketemu. Ngobrol berdua.
Mau Kana menghindari Jaemin kayak gimana juga, ujungnya mereka ketemu lagi lagi dan lagi.
Kana menghembuskan nafasnya pasrah, lalu melangkah dengan ragu menuju lantai satu, di mana ada Jaemin di sana.
"Huh",
Udahlah. Emang takdir Kana harus menghadapi Jaemin.
.
.
.
.
Aduh ini gimana ceritanya bisa chapter nya nyempil diatas gini ya? Ada yang tau gak caranya buat benerin biar gak ngacak gini chapter nya??? Minta tolong ya. Makasih ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB : Na Jaemin
Random[COMPLETED] "Kata siapa? Orang sayangku ada di depanku lagi makan paha ayam tuh", "Aku posesif ya, Na?", ---------------------------------------------------- Oh iya. Tau kan konsepnya fwb-an? Iya. Gitu. Ada bagian yang intim intim.
