Dari kejadian Kana yang diganggu oleh Daniel di mall. Sekarang Kana kalau mau kemana mana harus ada yang menemani. Ya seperti sama Jaemin misalnya.
Orang tua Kana khawatir ke Kana, setelah Winter bercerita tentang kejadian Kana dan Daniel di mall.
"Udah kalian nikah aja",
Kana sama Jaemin yang lagi duduk berdua di sofa samping, dan keluarganya yang ada sofa tengah langsung memaksa Kana buat nikah sama Jaemin.
"Pa?",
Doyoung langsung menatap papanya tajam.
"Kenapa? Lagian mereka juga bakalan nikah kan cepet atau lambat",
"Ya tapi gak secepat ini juga dong, pa",
"Nunggu apa lagi? Nunggu Jaemin mapan? Udah tuh. Nunggu Jaemin sadar sama kesalahan dia? Udah juga. Atau nunggu adek kamu yang belum move on dari Mark?",
Kana cuma bisa diam. Dia gak tau harus merespon apa.
Bukan Kana gak mau nikah sama Jaemin. Atau bukan karena Kana belum bisa move on dari Mark. Tapi Kana masih belum mantap aja. Ada bayang bayang masa lalunya dengan Jaemin yang masih menghantui Kana. Walau sebenarnya itu udah hilang secara perlahan.
Masih hening dari kalimat terakhir papa Baekhyun.
Tiba-tiba aja Jaemin menjawab.
"Aku udah bilang mama papa, om. Mereka siap buat datang ke rumah, setelah Kana mau terima aku",
Kana langsung menatap Jaemin.
Gimana bisa Jaemin berbicara seperti itu. Seakan akan Jaemin siap buat nikah besok hari.
Kana masih takut menemui orang tua Jaemin. Gimanapun, Kana masih punya rasa gak enak dengan orang tua Jaemin, karena membuat Jaemin membatalkan perjodohan dia dengan Hyeorin.
Padahal Jaemin sendiri udah berkali-kali menjelaskan ke Kana, kalau itu semua keputusan Jaemin buat membatalkan perjodohan dirinya dengan Hyeorin. Dan itu bukan salah Kana.
Tapi tetap aja Kana merasa gak enak hati.
"Kalo kamu belum bisa lupain Mark. Aku gapapa. Seenggaknya aku selalu bisa lindungin kamu... Kita besok bisa ke tempat Mark. Minta ijin ke dia",
Jaemin itu tau kalau Kana juga sangat mencintai cowok yang udah berbeda dimensi dengan dirinya itu. Dan Jaemin juga menghargai itu semua.
Toh pada akhirnya Kana akan tetap menikah dengan orang lain kan, selain dengan Mark.
"Besok suruh mama papamu kesini, Jaemin. Om mau bicara",
"Iya, om",
Final.
Buat apa juga Kana menolak. Toh Kana mencintai Jaemin, walaupun dia masih takut.
__________________________
Pagi ini adalah pagi yang cukup cerah. Dengan sinar matahari yang sedikit tertutup awan.
Kana dan Jaemin. Mereka udah berdiri di samping makam milik Mark. Setelah kemarin lusa mereka bertemu dengan kedua keluarga mereka.
Hari ini niatnya Jaemin akan meminta Kana dari Mark. Meminta ijin pada cowok yang terbaring di bawah sana.
"Mau kamu apa aku yang bilang",
Kana masih menatap makam Mark. Nisan yang bertuliskan nama tunangannya itu.
"Kamu aja. Aku takut Mark marah",
Jaemin mengangguk paham. Mau bagaimana pun, Kana tetap merasa gak enak buat berpamitan dengan Mark, dan memilih dengan Jaemin.
Jaemin langsung berjongkok. Menyentuh nisan milik Mark.
"Hallo. Mark ya? Gue Jaemin... Lo pasti tau kan siapa gue? Kana pernah bilang, kalo dia pernah cerita soal gue ke elo. Soal gue yang nyakitin Kana...",
"Gue to the point aja ya. Gue mau nikahin Kana. Lo marah gak?... Gue yang bilang ke elo. Secara gentle. Gue minta ijin buat nikahin Kana. Kana gak berani bilang ke elo. Dia takut elo marah.... Tugas lo buat jagain Kana udah selesai. Biarin gue buat gantiin posisi elo jagain Kana...",
Kana cuma merhatiin dan dengerin semua kata yang Jaemin ucapin.
"Gue gak bisa janji banyak. Tapi yang jelas. Gue akan tetep sama Kana, apapun kondisi gue. Gue gak akan ninggalin Kana ataupun nyakitin dia. Gue gak mau hal dulu keulang lagi. Cukup dulu gue kayak orang bodoh. Sekarang gue sadar kok...",
"Gue ijin ya, buat nikahin Kana. Buat bahagiain Kana. Boleh kan?... Tenang aja. Gue gak akan pernah ngelarang Kana buat main ke sini, nemuin elo, sekedar menyapa elo atau bahkan melepas rindu dia ke elo. Gue ijinin kok. Karena elo juga ijinin gue buat bahagiain Kana",
Jujur Kana nangis. Dia nangis mendengar Jaemin meminta ijin pada Mark nya.
Gak bisa Kana bayangin gimana hancurnya Mark, kalau posisi dirinya masih bernyawa. Pasti Mark akan sangat marah, Kana akan menikah dengan cowok lain.
Tapi disatu sisi. Mark juga akan melepaskan Kana dengan lapang dada. Karena kebahagiaan Kana lebih penting. Dengan ataupun tanpa dirinya.
Jaemin tau Kana menangis. Dia membiarkan Kana dulu menangis. Sepuasnya.
Roh mungkin ini akan jadi hari terakhir Kana menangisi Mark. Selebihnya dia pasti akan selalu dengan senyum hangat saat menemui Mark lagi.
"Mark. Mark, aku minta maaf. Hiks",
"Maafin aku udah ninggalin kamu. Maafin aku lebih pilih Jaemin dibanding kamu. Maaf, Mark",
Jaemin cuma diam. Membiarkan Kana menyalurkan segala emosinya.
"Mark aku sayang kamu. Demi apapun itu. Kamu tau kan, by?",
Kana mencoba menetralkan emosinya. Menghembuskan nafasnya pelan, mengatur deru nafasnya.
"By. Aku minta ijin ya, sayang. Aku minta ijin ke kamu, buat bahagia sama Jaemin. Boleh kan, by?... Aku janji. Gak bakalan sakit sakit lagi kayak dulu pas pertama aku datang ke kamu. Aku janji Jaemin bakalan baik. I'm promise, by",
Gak lama setelah Kana puas menangis di pusaran Mark. Kana langsung bangkit dan memeluk Jaemin.
"I love you, Jaemin",
Jaemin membalas pelukan Kana. Memberikan energinya pada gadis yang dulu pernah dia sakiti itu.
"I love you too, Na. So much",
Jaemin merengkuh Kana semakin dalam ke pelukan dia. Membawa Kana ke kehangatan yang belum pernah Jaemin berikan pada Kana selama ini.
Jaemin sangat menyayangi dan mencintai Kana. Seperti itulah pelukannya saat ini.
Update-an chapter 80 sama 81 itu aku up-nya yang mana dulu ya?
Kok aku up chapter 80, tapi ternyata chapter 81 udah ke up duluan.
Kok bisa gitu loh salah upload.
Ini aku yang lagi sinting, apa emang aku sinting dari dulu ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
FWB : Na Jaemin
Разное[COMPLETED] "Kata siapa? Orang sayangku ada di depanku lagi makan paha ayam tuh", "Aku posesif ya, Na?", ---------------------------------------------------- Oh iya. Tau kan konsepnya fwb-an? Iya. Gitu. Ada bagian yang intim intim.
