FWB. 30

361 21 0
                                    

"Eh, hati hati",

Hampir aja Kana jatuh kalau gak ada orang yang nyanggah pinggang dia.

Kana natap wajah orang yang lagi pegang pinggang dia itu. Terus bangkit karena dia gak nyaman sama posisinya itu.

"Ah. Iya. Terima kasih",

Kana membenarkan beberapa barang lagi ke rak rak, yang jatuh karena kesenggol tangan dia tadi.

"Sama sama. Lain kali hati hati ya",

"Iya",

Kana masih membereskan barang barang yang jatuh. Tapi ternyata, orang yang nolong Kana itu masih ada di samping Kana, dan ikut bantu Kana membenarkan barang barang itu.

Kana tau kalau dia lagi ditolong, tapi Kana sedikit risih kalau sama orang itu. Gak tau kenapa, tapi bikin risih aja buat Kana. Terlebih orang itu, orang asing bagi Kana.

Oh. Tapi Kana pernah lihat orang itu.

"Sekali lagi terim kasih",

Kana lanjut jalan setelah selesai benerin barang barang yang jatuh.

Tapi ternyata, orang tadi juga ikutin Kana.

Kana berhenti dan langsung menghadap ke belakang. Menatap orang tadi yang dengan anehnya berdiri tegak, yang cuma berjarak 3 langkah dari Kana. Dan memasang senyum lebar ke Kana.

"Maaf, mas. Ada apa ya?",

Kana itu sebenernya cukup to the point orangnya. Jadi, dia akan langsung ngomong sama hal yang ada di pikiran dia.

"Gak ada apa apa. Cuma mau lihat kamu aja",

Kana mengernyitkan kening dia. Heran dengan ucapan cowok gak jelas itu.

Cowok itu menyodorkan tangannya. Memperkenalkan dirinya ke Kana.

"Kenalin. Aku Vernon...",

Gak Kana ambil sodoran tangan itu. Cuma Kana tatap dengan aneh.

"Oh. Haha. Tenang aja. Aku gak akan aneh aneh kok. Aku gak ada niat jelek sama sekali ke kamu. Aku cuma mau kenalan sama kamu",

Kana itu lagi belanja di supermarket depan apartemen Mark.

Seperti biasanya, Kana akan belanja kebutuhan mingguan dia sama Mark. Dan dengan Mark sekalian. Tapi, Mark nya lagi balik ke apartemen, karena dia lupa bawa dompet. Jadilah Kana keliling sendirian di supermarket. Dan sialnya bertemu dengan orang asing yang bikin Kana risih.

"Aku tetangganya Mark. Unitku di lantai 13",

Kana masih lihatin cowok itu dengan pandangan anehnya. Bisa bisanya memperkenalkan diri sekaligus soal urusan pribadinya begitu.

Gak lama, Mark datang dan langsung samperin Kana.

"By",

Sampai di samping Kana. Mark langsung natap satu cowok yang berdiri di depan pacarnya itu. Dengan tatapan gak suka.

Mark langsung genggam jemari Kana. Menyembunyikan Kana di belakang dia.

"Ngapain lo di sini?",

Kana paham sama situasi ini. Jadilah dia langsung narik Mark menjauh dari cowok itu.

"Ayo, Mark. Kita bayar belanjaan kita. Udah aku ambil semuanya kok. Ayo",

Kana mendorong Mark sekaligus troli menjauh dari cowok tadi.

Beruntungnya acara belanja mereka udah selesai. Mereka cuma tinggal membayarnya.

Dan untungnya, antrian kasir ada yang kosong, jadi belanjaan mereka langsung bisa dihitung sang kasir.

Tangan Kana gak berhenti mengusap-usap punggung tangan Mark. Memberikan rasa tenang buat Mark.

Kana paham. Apa yang sedang terjadi. Walaupun dia gak tau pastinya apa. Tapi Kana paham kalau Mark gak suka sama cowok tadi.

Mereka sampai di apartemen.

Mark langsung menyandarkan tubuhnya ke sofa. Sedangkan Kana membawa belanjaan mereka ke dapur. Dan menyimpang semua belanjaan dia.

Kana yang lihat Mark masih terlihat gelisah, Kana langsung menghampiri Mark duduk di samping cowok blasteran itu.

"Mark",

"Hm?",

Kana meraih tangan Mark. Dia genggam.

"Kenapa, hm? Ada masalah?",

Mark cuma menggeleng menanggapi Kana.

"Terus kenapa? Kok lemes banget?",

"Aku cuma takut",

"Takut?",

"Aku takut kamu ninggalin aku lagi",

Kana senyum manis ke Mark.

Gak Kana sangka, ternyata Mark sebucin itu ke dirinya.

"No, Mark. I'm stay with you. I promise",

Iya. Kana gak akan begitu. Mark sendiri paham betul seperti apa Kana orangnya.

"Sini peluk deh. Biar semangat lagi",

Kana merentangkan kedua tangannya ke arah Mark. Tentu aja langsung Mark sambut. Mark langsung masuk ke dalam pelukan Kana. Memeluk pinggang kecil Kana dan menyamankan kepalanya di leher mulus Kana.

Kana mengusap ngusap pelan punggung Mark. Menyalurkan segala energinya dan kasih sayangnya ke pacar gemasnya itu.

"I'm stay with you, Mark. Jangan mikir yang aneh aneh, okay?",

"Iya",

Mark langsung mengeratkan pelukan dia ke pacarnya itu.

Pelukan mereka berlangsung lama. Sampai tiba tiba Mark mengecup leher Kana, yang membuat Kana geli dan berujung membuat Kana mendesah pelan.

"Aaahh",

"I want you, Kana".






















"I want you, Kana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heran. Gemes banget bule satu ini. Pingin aku jadiin mantu mamaku.
Hehe.

FWB : Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang