FWB. 80

254 16 0
                                    

Hari ini rumah Kana kedatangan tamu. Ada Hangyul yang main ke rumah Kana.

Hangyul sendirian. Tanpa teman temannya yang lain.

Kata Hangyul. Dia sengaja mampir ke rumah Kana, karena tadi ada meeting dengan sebuah perusahaan yang ada di kota Kana.

Hangyul lagi asik main sama Winter. Ponakannya, yang gak ada hubungan darah sama sekali dengan dirinya.

"Winter. Aunty nya belum mandi tuh. Bau acem",

Kana cuma melirik Hangyul dan Winter yang dari tadi godain Kana yang lagi asik nonton tv sambil mengemil kacang almond, dengan toples yang dia peluk di depan dadanya.

Weekend begini Kana biasanya udah mandi dari pagi, karena dia harus ke tempat Mark pagi pagi. Tapi karena Hangyul semalam bilang mau datang ke rumah, dan meminta Kana buat datang ke tempat Mark pas siang hari. Jadilah Kana pagi belum mandi.

"Yah. Aunty nya ngambek, sayang. Makin jelek tuh aunty",

Karena kesal. Kana langsung menyubit pinggang Hangyul, yang duduk bersamanya di atas karpet.

"Awh. Haha. Iya deh iya. Maaf",

"Nyebelin",

"Ya makanya mandi sana. Masa pas Winter cium kamu, dia ketularan bau asemnya kamu",

"Eh aku gak bau ya",

"Masa? Coba sini aku cium",

Hangyul udah majuin wajahnya ke Kana. Bibrinya dia kerucutin ke arah Kana.

"Eh! Mau aku geplak bibirnya ya?",

"Hahaha. Becanda, Kana.... Udah sana mandi. Habis itu ke tempat Mark",

Kana langsung menurut. Karena dia emang mua pergi ke tempat Mark bersama dengan Hangyul.

Hangyul masih duduk dan bermain bersama dengan Winter. Sedangkan penghuni rumah lainnya ada di ruang tamu, sedang bercengkrama.

Sekitar satu jam Kana siap siap.

Memang udah jadi kebiasaan Kana, kalau dia mau datang ke tempat Mark, dia akan tampil cantik. Khusus untuk lelakinya itu.

"Yuk",

Kana udah duduk di sofa yang ada di atas Hangyul.

"Mau jalan sekarang?",

"Iya. Nanti keburu sore",

"Ya udah. Aku anter Winter ke mama dulu",

"Eh, ajak aja. Aku udah siapin barang barang dia kok. Kita nanti jalan jalan dulu ke mall, sebelum pulang. Mau gak?",

Mau lah. Jelas Hangyul pasti mau. Mana pernah Hangyul menolak ajakan Kana.

Apapun itu, asal sama Kana, Hangyul akan mengiyakan dengan cepat.

"Oke",

Mereka langsung berjalan ke ruang tamu. Berpamitan dengan orang orang yang sejak tadi berisik sekali.

"Mas. Kana pamit ketemu Mark dulu ya, sama Hangyul",

"Ya udah sana. Hati hati",

"Tapi Winter boleh kan Kana ajak?",

"Gak repot kamu?",

"Enggak. Ada Hangyul si bapak siaga, yang siap menjaga dek Kana dan dek Winter",

Hangyul yang masih setia menggendong Winter langsung menyenggol lengan Kana.

"Heh! Masa aku papanya kamu sama Winter",

"Iya dong. Kan Hangyul ini papa beruang, yang bakal jagain dua anak manis ini",

Kana gesek gesekin hidung dia dengan hidung Winter, yang ada di gendongan Hangyul.

Semua pasang mata yang lihat itu cuma bisa menatap heran. Sebenarnya Kana itu ada hubungan apa dengan Hangyul. Mereka terlihat sangat dekat, bahkan udah kayak orang pacaran.

Tapi rasa penasaran di dalam hati mereka semua, terwakili oleh pertanyaan dari Yuta.

"Kalian pacaran?",

Kana yang awalnya masih asik sama Winter. Dia langsung menoleh ke arah Yuta. Begitupun dengan Hangyul.

"Pacaran gak sih? Kok mesra banget",

Memang yang namanya Yuta itu selalu to the point sekali kalau bertanya.

Mantap kamu Yuta.

Selanjutnya Kana sama Hangyul cuma saling tatap. Lalu sedetik kemudian Kana tertawa lebih dulu, lalu diikuti Hangyul.

"Ngaco. Masa anak mama pacaran sama anak mama. Gak boleh dong",

"Kan Hangyul anak anakan doang. Bukan anak  beneran",

Hangyul itu paham. Dia peka. Apa yang Kana katakan itu udah menjelaskan kalau dirinya gak akan pernah ada kesempatan dengan Kana. Tapi Hangyul juga setuju dengan Yuta. Walaupun Hangyul memanggil mama Taeyeon dengan sebutan mama juga. Tapi Hangyul tetap bukan anak dari mama Hangyul, yang artinya sah sah aja kalau berpacaran dengan Kana.

Hangyul yang merasa canggung, langsung mengalihkan topik.

"Anjir lo bang. Lo kira gue anak pelepah pisang apa? Noh, lo sadar diri aja. Tzuyu mau lo apain?",

"Sialan lo. Kenapa jadi bawa bawa gue sih?",

Hangyul tertawa puas setelah bisa membalas kejahilan Yuta.

"Udah ah. Pamit dulu deh kita. Kana udah kangen banget sama si bule... Winter juga kangen ya sama uncle Mark? Iya sayang?",

Kana langsung berjalan dan gak lupa buat melambaikan tangannya ke arah para kakak kakaknya itu.

Kana dan Hangyul udah pergi dari rumah. Menuju makam, buat ketemu Mark.

Sementara itu di rumah Kana masih banyak pertanyaan yang ada di isi kepala para orang orang yang sejak pagi udah merusuh di rumah keluarga papa Baekhyun.

"Kana beneran gak pacaran sama Hangyul?",

"Menurut lo gimana?",

Doyoung ditanya malah berbalik bertanya ke Yuta.

"Ya gue gak tau ya anjir. Gue kan bukan kakaknya Kana... Tapi ya feeling gue. Feeling gue doang ya ini. Itu si Hangyul naksir deh sama Kana. Kelihatan banget dari sorot matanya pas lagi lihatin Kana. Ada percikan api cintanya gitu",

"Iya deh. Yang pakarnya percintaan, tau aja kalo ada yang lagi kasmaran... Tapi, Yut. Lo gak lupa kan sama status lo saat ini?",

Niat hati Yuta mau membahas Kana dan Hangyul. Malah dirinya sendiri yang kena.

Yuta itu sebenarnya udah ada pertemuan dengan keluarga Tzuyu. Tapi Yuta nya aja yang belum bercerita ke teman temannya itu.

Kata Yuta. Biar surprise.

Iya sih memang. Kana dan Hangyul itu kelewat dekat. Bahkan level kedekatan mereka hampir sama dengan Kana dan Haechan.

Kana sendiri nyaman dengan Hangyul, dan menganggapnya seorang kakak. Tapi lain dengan Hangyul. Hangyul menatap Kana sebagai gadis yang dia cintai. Bukan sebagai adik atau apapun itu.

Hangyul setiap saat selalu memberikan Kana perhatian lebih. Memberikan sinyal sinyal kalau dirinya menyukai Kana.

Tapi naas. Kana gak peka sama sekali. Kana tetap memandang Hangyul seperti sahabat dan kakaknya sendiri.

Nasib memang mencintai gadis yang masih mencintai masa lalunya.

Sabar ya Hangyul.
























































































Detik detik mau udahan.

FWB : Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang