Kring kring kring
"ANJAY ISTIRAHAT." Teriak salah satu siswa di kelas Awan. Satu penghuni kelas pun menatap dia.
"Untuk kamu lari keliling lapangan 20 kali." Perintah butut pada siswa yang teriak tadi.
"Yang lain lanjut istirahat." Setelah mengucapkan itu Butut pergi meninggalkan kelas bersama siswa itu.
"Pea banget anjir tuh anak." Ucap Samuel kepada Awan dan Aster.
"Temen elu kan." Ujar Awan dan Aster kompak. Mereka berdua pergi meninggalkan Samuel.
Kedua gadis itu menuju salah satu meja yang masih kosong di kantin. Setelah duduk Aster menuju salah satu stan makanan dan memesan untuk mereka berdua.
Awan yang menunggu Aster mulai jenuh dan mengeluarkan handphone dari saku bajunya. Awan fokus membuka aplikasi yang sedang digemari oleh banyak orang, apa lagi kalau bukan tiktok.
Pas sekali Awan baru membuka aplikasi itu dan muncullah tren dengan lagu 'jeleby baby by Tesher'. Awan sudah senyum-senyum sendiri melihat isi dari tren itu.
"Dih gila ya mba." Ucap Samuel yang tiba-tiba sudah duduk di depan Awan.
"Sam ini tren apa sih gak jelas gini." Saut Awan.
"Gak jelas tapi lu nyengir-nyengir jamal."
"Sirik aja."
"Coba sini gue liat." Awan menyerahkan handphonenya pada Samuel. Sam yang melihat itu langsung melotot tidak percaya.
"Banyak-banyak istighfar lu wan asli." Awan yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengambil kembali handphonenya.
"Pada nonton apaan lu berdua." Aster mendekati mereka sambil membawa makanan. Dan entah sejak kapan Samuel sudah duduk di samping Awan ikut melihat ke arah hp Awan.
"Ini nonton kotak-kotak." Saut Awan sok polos.
"Kotak-kotak naon?" Tanya Aster.
"Itu loh yang diperut." Kali ini Samuel yang menjawab.
Aster yang mengerti hanya memutar mata malas dan mulai memakan makanan yang dia pesan tadi.
"Buat gue mana?" Tanya Samuel karena Aster hanya membawa dua mangkuk mie ayam dan dua es teh.
"Mau?" Ujar Aster. Samuel menganggukkan kepalanya.
"Beli dewek." Aster melanjutkan makannya.
"Itu makan aja punya gue, gue masih kenyang." Awan berbicara tanpa mengalihkan mata dan masih melanjutkan tren tadi.
"Bebeb Awan terbaik." Samuel langsung memakan mie itu.
Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara.
"Its my dream mas my dream."
"Wah kamu udah gila."
"No no no, Rigel yang udah gila mas."
Kalian tau kan ulah siapa? Tentu saja Tara dan Edward. Rigel yang namanya ikut disebut menatap garang mereka berdua. Dan jangan lupakan tatapan satu kantin yang sudah pasti membuat mereka malu.
"Duduk dah malu gue." Ujar Tara dan duduk di samping Aster begitupun Edward. Rigel mendekat dan duduk di samping Awan.
"Kalian nonton itu?" Tanya Aster. Kedua sejoli yang ditanya hanya menggelengkan kepala.
"Kok apal?" Tanya Aster lagi.
"Liat di tiktok dong hehehe." Balas Edward sambil nyengir.
"Nonton apa?" Tanya Rigel pada Awan.
Yap betul sekali Awan masih melihat tren yang tadi.
Awan yang ditanya hanya diam karena fokus melihat hpnya. Rigel yang merasa kepo mendekat dan melihat juga apa yang sedang di lihat Awan. Setelah melihat isinya Rigel mendengus tidak suka.
"Gue juga punya kali." Ucap Rigel.
"Gak nanya." Jawab Awan.
"Gue ngasih tau."
"Gak butuh tau juga, Samuel aja punya. Iyakan Sam?" Tanya Awan pada temannya yang fokus makan.
"He em." Jawab cowok itu ya walaupun dia tidak terlalu mendengar Awan berbicara apa karena terlalu fokus pada mienya.
"Awan, tau gak bedanya Awan langit sama elu?" Tanya Tara.
"Enggak, emang apa?" Jawab Awan.
"Kalau Awan langit awanna to see with you kalau Awan elu awanna be with you."
Panas
Itulah yang dirasakan Rigel saat ini, bisa-bisanya sahabatnya menggoda gadis miliknya. Sedangkan Awan malah tersipu malu mendengar gombalan dari Tara, ya walaupun agak garing.
"Eh gue juga mau dong." Ucap Aster.
"Aster tau gak tinta apa yang enggak bisa luntur?" Tanya Edward. Aster yang tidak tau hanya menggelengkan kepalanya.
"Tintaku padamu." Ucap Edward sambil menggenggam tangan Aster.
Brak
"Brisik lu pada, gue mau makan aja kagak tenang." Ucap Samuel sedikit marah.
Mereka hanya tertawa karena muka Samuel yang lucu, dia memang tidak bisa serius jadi kalau dia marah orang lain tetap menganggap lucu. Kecuali Rigel yang masih mengumpat di dalam hati karena ulah sahabatnya tadi.
"Sabtu dateng ke rumah gue." Ucap Rigel tiba-tiba.
"Ngapain?" Tanya Samuel.
"Gue nikah."
"Sama siapa?"
"Awan."
"Oh Awan, APAAN ANJIR."
"Ngade-ngade dah nih anak." Kali ini Aster menimpali.
"Beneran." Awan ikut berbicara.
"Kok lu gak bilang sih wan?" Tanya Aster.
"Belum sempet ehe."
"Kok kalian gak kaget?" Tanya Samuel pada Tara dan Edward.
"KITA SIH UDAH TAU." kompak mereka berdua. Aster berdecak malas.
"Tega banget sih." Ucap Aster dramatis.
"Ya maaf, tapi dateng ya plis. Kan cuma kalian berdua yang temen gue." Bujuk Awan kepada kedua temannya.
"Yaudah." Ucap Samuel dan Aster.
Mereka kembali melanjutkan aktivitas masing-masing, sambil menunggu jam masuk setelah istirahat.
-----------------------------------------------------------
Maaf kalau ada typo ya
See you next timeUpdate sesuai mood

KAMU SEDANG MEMBACA
cloud
AléatoireKita tidak rumit Ego yang membuat kita sulit Start. : 20/08/21 Finish : - cover by @its_aull