ARCHIVE JEKSA [ ON GOING ]

| TUJUH |

[]

"Mampir kerumah gue dulu aja ya sa? Istirahat dulu." Ajak Kanietha saat mereka sudah berada di dalam mobil.

Kini mobil hitam itu keluar dari area parkiran sekolah menuju kediaman Kanietha. Jeksa memasukkan mobilnya ke dalam garasi.

"Kanietha kamu udah pulang?." Suara Anandhita menyambut kedatangan mereka.

"Udah Bu. " Langkah kaki keduanya memasuki rumah besar itu.

"Eh kamu bareng sama siapa ini?."

"Ini Jeksa temen Kanietha yang suka anter jemput."

"Oh ini nak Jeksa. Sini masuk maaf ya kalau anak saya harus ngerepotin kamu sampai antar jemput gini." Jeksa menghampiri Ana untuk memberikan salam.

"Nggak kok Tante. Lagian Jeksa yang mau."

"Gitu ya. Saya seneng dengernya, lain kali sering-sering mampir ya."

"Iya makasih ya Tante udah mau nerima Jeksa."

"Sama-sama. Oh iya panggil saya Ibu aja. Sama seperti Kanietha. Yaudah kamu duduk dulu biar Ibu bikin minum ya."

"Iya Bu."

Ana segera bergegas pergi ke dapur untuk membuat susu coklat hangat. Sedangkan Jeksa mendudukkan dirinya di sofa.

"Jeksa gue ke atas dulu ya? mau ganti baju."

"Iyaa."

Kini menyisakan Jeksa sendiri di ruang tamu. Ia hanya mengotak atik handphone tanpa tujuan.

Terlebih ia merasa canggung. Karena ini pertama kalinya ia mampir.

Hanya membutuhkan waktu 10 Menit Kanietha sudah berganti baju. Dan turun menghampiri laki-laki itu.

"Kok cepet?."

"Nggak enak lo ditinggal sendiri disini."

"Padahal gak apa-apa tha. Oh iya Kakek dimana?."

"Jam segini Kakek tidur istirahat."

Ana datang membawa dua gelas susu coklat panas. "Maaf ya agak lama tadi Ibu tinggal masak dulu."

"Jeksa suka susu coklat kan?."

"Suka banget Bu." Ucap Jeksa diakhiri kekehan.

"Bagus kalau gitu. Ibu tinggal masak dulu ya, Jeksa nanti kamu ikut makan malam disini ya."

Berakhir lah Jeksa ikut serta makan malam bersama keluarga Kanietha. Sesekali mereka mengobrol ringan, Kanietha gadis itu senang melihat situasi seperti ini.

Terlebih Ana-sang Ibu yang jarang berada di rumah. Terkadang ia hanya makan berdua bersama Aryo.

--

"Udah jam segini kamu belum berangkat?." Tanya Aryo yang mendorong kursi roda untuk menghampiri cucunya.

"Jeksa belum dateng. Handphone nya juga nggak aktif."