Alyansa harus bolak balik masuk kamar ganti sedari tadi karena Aurora sahabatnya itu terus saja mengatakan tidak cocok untuk setiap baju yang Alyansa coba. Aurora berencana membelikan gadis itu sebuah mini dress yang cocok untuk pergi ke club.
" Nah ini yang gue cari dari tadi Alyan!" Aurora bangkit dari duduknya memperhatikan gaun yang sangat seksi dan warna yang yang sangat mendukung dengan kulit mulus gadis itu.
" Gak, ini gaunnya terlalu terbuka, gak gak gue gak mau!" Alyansa memutar badanya hendak menggantinya dengan dress lain. Bagaimana tidak bahkan punggung nya terekspos dengan jelas begini.
"Heyy no no, lo tu udah pas banget pakai ini, cocok sama kulit lo, lo bakalan jadi pemeran utama malam ini Alyan!" Aurora menarik tangan gadis itu dan meyakinkan nya.
" Gila lo yaa, pokoknya gue gak mau, ada kok orang ke club pakai dress yang lebih sopan!" Alyansa melepaskan tangan gadis itu, namun lagi lagi ditahan oleh sahabatnya itu.
" Lo lupa ya sama tujuan kita, susah payah gue nyuruh Arga ke club malam ini itu demi lo Alyan, biar dia lihat lo, lo harus jadi pusat perhatian malam ini, lo harus jadi yang paling cantik, paham!" Aurora meyakinkan Alyansa ia menatap mata gadis itu lekat.
"Tapi gue takut Rora, gue gak berani."
Ucap gadis itu dia benar benar tidak ingin berhubungan dengan gaun seperti ini, ini bukan dirinya.Aurora menarik Alyansa menuju cermin, "Lo lihat alyansa wajah secantik ini yang lo sembunyiin selama ini, ingat perempuan lebih dipandang jika dia cantik, jangankan Arga orang lain pun gak bakal ngelihat lo, lo bakalan terus direndahin kayak biasanya, pliss tunjukkin sisi terbaik lo malam ini!" tutur Aurora rapi menjelaskan sebatapa berharga sebuah kecantikan, yang tentu pendapat tersebut berbeda dengan Alyansa yang meletakkan kesopanan dan kepintaran sebagai kasta tertinggi seorang perempuan.
***
Disini mereka sekarang di salah satu club terbesar di asia yang , Alyansa menatap bingung sekeliling nya 'disini benar- benar membosankan, kalau cuman mau dengar lagu kayaknya lebih asik dikamar deh' batinnyya , Alyansa terus saja mengekori Aurora dari belakang , gadis itu menutup telinganya yang sesekali tangannya langsung ditarik oleh Aurora gadis itu bilang "Lo jangan terlalu kentara pertama kali kesini, inget."
Perintah Aurora terus saja ia ingat, ia paham benar dengan tatapan orang disekitar nya seolah menerkam nya, ditempat yang berdesakan seperti ini Alyansa menyerah persetan dengan rencananya ia tidak tahan lagi dengan mata para buaya disekelilingnya.
"Gue nyerah gue mau pulang!" ucapnya yang masih saja mengikuti arah jalan Aurora yang dari tadi tidak berhenti, tepat didepan sebuah pintu merah yang bertuliskan VIP Aurora mengehentikan langkah nya.
"Telat, setelah pintu ini terbuka lo lakuin hal yang ingin lo lakuin, didalam ada teman teman gue!" ucap Aurora.
Deg
Jantung Alyansa bergetar jika didalam ada teman temannya Aurora besar kemungkinan Argaino juga disana.
"Jangan bilang ada Arga?" Tanyanya menyelidiki."Well yess, so?" Jawab Aurora yang sangat enteng.
"Oke sekarang keberanian gue hilang, gue diluar aja sama para buaya itu!" Alyansa benar-benar takut sekarang, ia menyerah untuk memperjuangkan Argaino.
"Tenang gak bakalan terjadi apa apa, percaya sama gue!" tampa persetujuan Alyan dan dua bodyguard yang sedari memandang Alyansa dan Aurora bak benda mati, Aurora membuka pintu dan menarik Alyansa erat.
"Cklk*
Gadis itu membuka knop pintu dan mendorong nya, semua mata yang ada didalam melihat siapa gerangan yang akan datang. Salah satu dari empat pria disana terkejut melihat siapa yang wanita yang ditarik oleh Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Wanita Sendu
RomanceAlyansa shanza perempuan 22 tahun yang sangat mencintai karir dan studinya, hidup sebatang kara membuat dia harus melakukan banyak pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Namun apa jadinya ketika ia menyadari bahwa ia tengah hamil anak...