Argaino bangkit dari duduknya, ia mengulurkan tangannya paga Alyansa
"Ayo pulang gue antar!" ucap Arga sambil menarik tangan Alyansa menjauh meninggalkan manusia yang tengah sibuk dengan kesibukan mereka. Tidak ada yang menyadari kepergian Mereka."Tapi temenin gue bentar dulu!" ujar pria itu yang masih memegang Alyansa disampingnya, dia bisa merasakan tangan Alyansa yang kedinginan karena gugup.
Semua pasang mata tertuju pada dua insan itu, Arga melihat sekitarnya bagaimana laparnya tatapan orang-orang terhadap Alyansa, sedangkan gadis itu masih saja tertunduk.
Arga merasakan pening dikepalanya, tubuhnya pun mulai merasakan kepanasan, Argaino mencoba menahan, dia paham dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Shit" umpatnya."Kita keruangan gue bentar, ada yang mau gue ambil." Alyansa hanya mengangguk dan mengeratkan pegangannya pada Arga. gadis itu dengan gugup memberanikan memeluk tangan kekar Argaino.
Mereka memasuki lift yang hanya bisa digunakan oleh Arga pemilik club tersebut."Udah tenang kita udah di lift!" ucap Argaino sambil melepaskan tangan nya.
"Makasih yaa!" sahut Alyansa dia bingung harus berujar apalagi karena sebenarnya yang dia gugupkan dari tadi adalah posisi nya berada sangat dengan Argaino, tapi sekarang mereka malah terjebak berdua di lift .
Gadis itu benar-benar merutuki rencana Aurora yang satu ini.Alyansa terkejut tiba-tiba Argaino jatuh ke tubuhnya jika dia tidak segera bersandar kedinding mungkin mereka bakalan jatuh kelantai bersamaan.
Gadis itu semakin gugup dia mencoba mengguncang lengan Arga.
"Argaino kamu kenapa, kamu bisa berdiri? aku keberatan!" rentetan pertanyaan keluar dari mulut Alyansa namun tidak ada sautan satu pun dari pria itu.Arga semakin mengeratkan pelukannya terhadap Alyansa, menghirup aroma tubuh gudis itu sebanyak banyaknya, aroma tubuh gadis itu yang ia yakini bakalan jadi candu baginya.
"Arga kamu sakit ya?" Tanya Alyansa cemas, pria itu kembali menegakkan badannya , menatap setiap inci wajah Alyansa dengan gairah. Ia melihat bibir ranum gadis itu yang sangat menggoda . Arga menyapu bibir Alyansa dengan jarinya. Ia tersenyum lalu berbisik, "lo cantik banget Alyansa."
Alyansa seketika kembali gugup namun sekarang gugupnya berganti dengan ketakutan. Tiba-tiba Argaino menempelkan bibir mereka, seketika dunia serasa berhenti bagi gadis itu ia dengan kakunya memberontak dan mendorong dadang bidang pria itu, namun Arga malah semakin meraup bibirnya ia mengulum dan tidak mengizinkan gadis itu mengambil nafas. Alyansa ketakutan ia merasa dilecehkan oleh Arga.
Arga menggigit bibir gadis itu dan tampa sadar Alyansa membuka celah untuk Arga semakin liar dengan ciumannya.Ting
Pintu lift terbuka Arga menghentikan aktivitas beberapa detik itu, lalu menikmati pemandangan Alyansa yang langsung meraup oksigen karena ulahnya.
"Cantik" ucap Argaino lagi tapi penyesalan tampa menunggu waktu lagi Arga langsung saja menarik tangan Alyansa keluar menunju ruangannya.
Gadis itu memberontak, namun tenaga Arga lebih kuat darinya. Sesampainya di dalam ruangan itu, Arga menuju kedinding dan menekan sebuah tombol lalu terbukalah pintu rahasia menuju sebuah ruangan yang memiliki kasur dan beberapa sofa. Arga semakin menarik Alyansa kasar. Ia melempar gadis itu ke kasur."Puaskan gue malam ini" ucap pria itu dengan smirk nya bergairah tidak memedulikan ketakutan Alyansa.
"Ak ak aku mohon, aku mau pulang" sendu Alyansa yang tangis telah pecah ia sangat ketakutan, Agra melepas kemejanya memperlihatkan dada bidang Arga dengan jelas.
"Pulang hm?, Bukannya lo kesini mau merayu gue, inikan yang lo inginkan!" gadis itu terdiam bagaimana Argaino tau tentang itu?.
Arga mendekati Alyansa yang terus saja mundur dari kasurnya.
"Lo gak bisa lari Alyansa, akhh panas anjing!" teriak Argaino frustasi, tampa banyak waktu lagi pria itu merobek pakaian Alyansa dengan sekali tarikan, karena gaun tipis yang pendek itu membuat Argaino mudah melakukan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Wanita Sendu
RomantikAlyansa shanza perempuan 22 tahun yang sangat mencintai karir dan studinya, hidup sebatang kara membuat dia harus melakukan banyak pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Namun apa jadinya ketika ia menyadari bahwa ia tengah hamil anak...