02

148 18 14
                                    

Senin, 27 Desember 2021


Kokichi terus mengetuk pintuku sejak jam lima pagi tadi. Aku heran padanya, Sejak kapan orang sepertinya yang selalu tidur bablas sampai jam sepuluh pagi bangun secepat itu? Apa karena dia telah banyak berubah di Tokyo?

Akan tetapi saat jarum jam menunjukkan angka Tujuh, Suara ketukkan tersebut menghilang seakan ditelan kabut tebal.

Awalnya aku tidak mempermasalahkan itu, Aku harus fokus ke tugas sekolahku yang sudah banyak tertinggal!

Saat pertengahan semester entah kenapa aku harus dirawat di rumah sakit karena penyakit Tipes. Jadinya nilaiku banyak yang kosong, Dan aku harus menyelesaikannya hari ini juga.

-------

Akhirnya semua tugasku selesai juga. Jam berapa ini? Sudah mau sore ya... Aku sudah melewatkan Sarapan dan jam makan siang! Mungkin hal pertama yang akan aku lakukan adalah membersihkan diri dan kamarku yang seperti kapal pecah ini.

Baru saja aku ingin mengambil Sapu, Mataku sudah disuguhi oleh pemandangan dapur yang berantakkan dan setengah terbakar.

Kokichi yang disana hanya bisa tersenyum polos seakan ridak terjadi apa-apa.

[3rd person POV]

[Name] melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya menatap tajam lelaki dengan surai ungu di depannya. Ia menghela nafas berat, "Satu kata. JELASKAN."

Kokichi memalingkan wajahnya, Berusaha tidak menatap wajah menyeramkan [Name] saat lewat batasannya.

Helaan nafas terdengar kembali dari milik [Name], "Chi. Aku seneng banget pas kamu menginap disini. Kita juga sudah bertahun-tahun tidak bertemu.... Tapi tolong, Aku capek banget hari ini... Jangan nambah masalah..."

Seketika Kokichi langsung merasa tidak enak karena membuat dapur [Name] berantakkan. Padahal niatnya ingin membuatkan makanan untuknya.

"Maaf deh [Name]-Chan. Tadinya aku ingin membuatkan makanan untukmu. yaaa karena kau ini selalu telat makan, Udah tau punya penyakit maag...." Kokichi menggantungkan ucapannya.

Iris mata [Name] sedikit membesar. Berarti niat Kokichi itu sebenarnya baik namun caranya yang salah?

"Tapi yaa aku gak bisa masak... Jadinya berantakkan deh..." Lirih Kokichi sembari tertawa kecil.

Kini [Name] yang menjadi tidak enak kepada Kokichi, Akhirnya ia melepaskan lipatan tangannya dan menguncir rambutnya.

"Ayo beres-beres. Makanannya order aja." Ucap [Name] yang langsung ditanggapi baik oleh Kokichi.

Waktunya bersih-bersih~

To Be Continued

7 Days • Kokichi O. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang