Anxiety

8.9K 1K 390
                                    

Hai hai, aku kembali.....langsung aja ya gak pake lama,

Happy reading gaesss!!!!!!!

_________________________________________

Ethan dan Helios sedang berdebat saat Severus masuk dengan wajah sendu, mengalihkan perhatiannya keduanya hingga menahan Severus saat ingin masuk ke kamar.

"Kau kenapa Sev?" Tanya Ethan heran.

"Apa Marauders melukai mu lagi?" Tanya Helios khawatir, oh lihat saja jika akar masalah Severus saat ini karena Ethan dan rencana gilanya, ia akan mengebiri pemuda menyebalkan itu.

Flashback on

"Kau sudah menemukan cara kita kembali Lios?" Tanya Ethan.

Saat ini mereka hanya berdua di perpustakaan, Severus bilang ia ingin mencari bahan untuk percobaan ramuan nya.

Helios menggeleng malas.

Ethan menaikkan sebelah alis nya, tak biasanya Helios mengabaikan nya.

"Apa kau benar-benar mencari nya? Jangan meremehkan hal ini Lios, atau kita tak akan bisa kembali."

"Aku tahu itu Dryas! Jadi diamlah, kau merusak konsentrasiku." Dengus Helios.

"Hei, kenapa kau memanggilku Dryas? Kita sudah sepakat untuk memanggil dengan nama depan." Protes Ethan kesal.

(Mohon maap bapak Ethan, kok anda bawel banget di sini?!)

"Bisakah kau diam Ethan Dryas? Aku juga sedang berusaha mencari manteranya, jika kau berisik lebih baik kau pergi membantu Severus mencari sampel ramuan! Bukankah itu yang kau inginkan?!" Sentak Helios kasar.

Ia beranjak berdiri lalu merapikan barang miliknya dan berjalan keluar perpustakaan meninggalkan Ethan yang menatapnya bingung.

"Untuk apa aku menemani Sev mencari sampel ramuan jika aku bisa menghabiskan waktu bersama idiot itu di perpustakaan berdua?" Monolog Ethan kesal.

Sedetik kemudian pemuda bersurai pirang platina itu tampak menyadari sesuatu lalu mendengus. Memutuskan mengejar si pemilik manik emerald yang sedang salah paham.

Ethan menemukan Helios sedang melamun menatap ke danau hitam di samping jendela ruang rekreasi Slytherin.

"Sepertinya ada yang harus kita bicarakan Lios." Ucap Ethan menyadarkan Helios dari lamunannya.

"Tidak ada yang perlu di bicarakan, aku paham. Tak perlu pikirkan aku." Ucapan Helios membuat Ethan mendengus.

Cih, tak perlu apanya? Jelas-jelas wajah itu mengatakan sebaliknya. Dengan satu lambaian tongkat, Ethan melemparkan mantera muffliato secara non verbal.

"Terserah padamu Lios, tapi ada yang perlu kuluruskan disini. Aku tidak menyukai Severus atau berniat memisahkan kedua orang tuamu jika itu yang kau pikirkan." Dengus Ethan kesal.

Hei, Severus memang manis! Yang di masa ini maupun di masa mereka, tapi tentu tak semanis remaja di hadapan nya, eh- apa sih yang ia pikirkan? Itu tak akan terjadi, pemuda di hadapannya menyukai weaselette merah itu. Ethan menyeringai miris.

"Lalu kenapa kau sangat perhatian pada Sev dua Minggu terakhir Eth?!" Kesal Helios.

Ia tak mengerti sungguh!

"Tentu saja untuk menyadarkan ayahmu agar mengambil langkah lebih cepat atau akan ada orang yang merebut Sev darinya idiot." Gerutu Ethan malas.

Helios terdiam, jadi dia salah paham? Siapapun tolong sembunyikan Helios, dia ingin menghilang saja rasanya.

i alítheiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang