Daily Routine

7.2K 802 210
                                    

Halo Halo, kangen jee tidak? Tau gak kemarin akun jee sempet ilang huhuhuhu, untung jee kuat dan baik hati jdi akun nya balik... Kalau nggak, fiks kalian tidak akan bertemu elios (ethan-lios, kemaren ada yang nyebut gitu) lagi karena jee gak punya salinan nya horeeee🤡🤡🤡🤡

Betewe

Happy reading muggle muggle💙💙💙🫂


Severus bergegas kembali ke Hogwarts dengan perasaan bingung, tak mengerti sedikitpun apa yang dimaksud Draco tentang orang yang menunggu nya. Siapa? Ia tak punya sedikitpun kenangan bahagia di Hogwarts, masa lalu ataupun masa kini. Jadi mustahil ada seseorang yang akan menunggunya.

Deg.

Severus tertegun, bukan tak pernah ada kenangan bahagia disana, tapi seakan hal hal itu adalah halusinasi semata. Ia rasa masa lalu nya di Hogwarts tak seburuk itu, tapi otaknya menolak memberikan ingatan yang memvalidasi perasaannya.

Severus menghela nafas. Mungkin memang hal-hal seperti itu tak akan terjadi pada orang sepertiku. Pikirnya skeptis.

Pria pucat itu berbelok masuk ke lorong yang menuju dangeon nya, tepat saat ia akan menuruni tangga, ujung netranya menangkap surai hitam legam di ujung koridor. Severus menatap tajam si pemilik surai yang dengan tenang nya berdiri diam disana sedangkan jam malam sudah lewat dua jam yang lalu.

"Apakah hobi melanggar aturan mu bahkan tidak berkurang setelah menghilang selama setahun Mr. Potter? Dan apa yang kau lakukan disini? Seingatku jalan menuju Gryffindor tidak pindah kesini." Sarkas Severus.

Harry tersentak. Ia tanpa sadar berjalan kearah Dungeon Slytherin setelah menghabis kan malamnya menunggu Severus kembali. Tanpa sadar pemuda berkaca mata itu menatap Severus balik dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

Harry ingin sekali memeluk Severus dan menyelesaikan semua kesalahpahaman mereka selama ini. Yeah Harry juga ikut andil dalam perlakuan Severus kepada dirinya. Namun pada akhirnya ia tak bisa berkata apapun.

Severus menghela nafas saat Harry malah terpaku tanpa membalas perkataan nya. Biasanya remaja itu akan mencari alasan sebanyak mungkin, sangat mirip dengan seseorang.

Severus menggeleng saat pikirannya mulai tak fokus. Atensinya kembali kepada remaja bermanik emerald didepannya.

"Detensi besok di ruangan ku Mr. Potter, setelah sarapan dan jangan terlambat! Sekarang kembali ke asrama mu." perintah Severus dan setelah melihat Harry mengangguk, pria pucat itu meneruskan langkah nya yang tertunda, meninggalkan Harry yang ingin mengucapkan sesuatu dibelakang.

"Professor!" Panggil Harry tapi tak terdengar Severus yang sudah menjauh. Harry tersenyum pasrah, setidaknya besok ia bertemu Severus kembali. Baru kali ini Harry merasa senang saat terkena detensi dengan Severus. Itu artinya ia bisa sedikit lama bersama pria itu kan? Ia akan mencoba membuat pria itu kembali menyayanginya dan melihat kelebihan yang Harry punya tanpa terbayang bayang sosok ayahnya. Remaja Gryffindor itu memutar balik menuju asrama nya dengan perasaan senang.

_________________________________________

Harry baru saja memasuki ruang rekreasi Gryffindor ketika banyak siswa Gryffindor mengerubunginya, dan bertanya perihal hilang nya ia setahun terakhir entah hanya karena penasaran atau benar benar khawatir.

Dengan sabar, Harry menjawab pertanyaan mereka satu-satu, sebelum tangan nya ditarik kasar keluar dari kerumunan diikuti suara dengan intonasi cukup tinggi terdengar.

"Harry, kita harus bicara sekarang!"

Harry mengerjap saat tahu tahu ia sudah berada didepan perapian dengan Ron dan Hermione duduk dihadapannya. Wajah kedua orang itu sedikit tak sedap, mungkin karena Harry tak langsung mencari mereka setelah dari ruang kepala sekolah melainkan kelayapan diluar dan setelah kembali malah meladeni orang lain dan bukannya mereka.

i alítheiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang