pregnant

9.1K 979 303
                                    

Jee balik, silakan vote dan komen nya kawand

Happy reading gaesss!!!!!!

Begitu Severus pingsan, aula mendadak ricuh. Lucius segera meminta peri rumah nya membawa Severus ke kamar yang biasa di tempati pemuda itu saat berkunjung. Si kepala rumah lalu menenangkan orang orang dan meminta mereka melanjutkan pesta sementara ia dan istri nya akan mengurus Severus sebentar.

"Mr. Malfoy! Apa aku em-bisa ikut dengan kalian? Aku ingin melihat Severus." Helios berucap dengan gugup, tangan nya tanpa sadar meremat tangan Ethan yang menggenggam nya. Aura intimidasi Lucius membuat nya tak berkutik.

"Tenanglah Mr. Rouvin, aku pastikan Severus baik-baik saja. Lebih baik anda dan teman anda menikmati pesta." Tolak Lucius. Bagaimanapun, ia belum mempercayai kedua orang ini sepenuh nya walaupun sudah menyelamatkan istrinya juga kemari dengan Severus. Kondisi Severus lebih penting, tak akan ia biarkan orang luar mencelakainya.

"Tapi-" Helios menatap Lucius memohon. Ia sangat khawatir dengan keadaan Severus. Tak akan tenang sebelum melihat pemuda yang akan melahirkan nya itu dengan mata nya sendiri.

"Mr. Rouvin, aku harap-"

"Baiklah, kalian boleh ikut. Tak apa Luce, kau tak lihat Mr. Rouvin benar benar khawatir? Dan seperti nya Mr. Dryas juga begitu. Ayo ikuti kami." Narcissa memotong perkataan Lucius. Ia tersenyum lembut pada kedua nya lalu melangkah ke tempat Severus berdampingan dengan Lucius.

Lucius mengangguk tanpa membantah lagi. Ia juga menyadari ekspresi kekhawatiran di wajah kedua nya walau pemuda bernama Ethan Dryas itu mencoba menyembunyikan nya. Pengendalian diri pemuda itu sangat baik untuk usia nya saat ini. Jika saja Lucius tak berpengalaman melihat orang orang dengan kepribadian serupa, ia akan mengira Dryas sama sekali tak peduli akan apapun kecuali pemuda yang selalu bersama nya itu. Helios Rouvin. Setiap orang yang punya otak akan melihat keposesifan yang kental dari Dryas untuk Rouvin.

Lucius menggelang pelan. Sejak kapan ia memperhatikan orang luar se detail ini? Menyembunyikan pikiran nya, ia menuntun dua remaja di belakang nya ke tempat Severus bersama istri nya.

Helios dan Ethan memasuki kamar Severus dengan Narcissa, sedang Lucius menghampiri healer yang mendiagnosis Severus tadi.

Begitu memasuki kamar, dapat Helios lihat Severus terbaring di ranjang. Wajah nya sudah tak sepucat tadi. Melangkah, Helios menghampiri ranjang tersebut. Di Elus nya rambut halus itu pelan. Kecemasan di hati nya perlahan mereda walau tak hilang sepenuhnya.

"Apa kata healer?" Tanya Ethan pada Lucius yang baru masuk. Tanpa ia sadari, matanya menatap lembut ke arah Helios dan Severus.

"Dia hanya kelelahan, tapi ada yang perlu aku bicarakan dengan kalian berdua." Ucap Lucius datar.

"Ayo turun."

Ethan mengernyit mendengar suara Lucius terlebih raut wajah pria itu tak dapat ia artikan.

Mereka kembali turun. Ruang tempat pesta tadi telah kembali rapi seakan tak terjadi apapun sebelum nya. Para tamu juga sudah pulang karena hari sudah lumayan larut.

Mereka berempat lalu duduk di sofa. Begitu duduk, meja yang awal nya kosong segera berisi teh dan beberapa makanan kecil.

"Jadi apa yang mau anda bicarakan?" Tanya Ethan setelah keheningan yang cukup lama.

Lucius menghela nafas. Pemuda di hadapan nya bertanya dengan nada acuh tak acuh.

"Sebelum nya, aku ingin bertanya. Apa Severus punya kekasih?" Tanya Lucius tanpa basa basi.

"Apa hubungan nya dengan mu?" Tanya Ethan aneh. Ekspresi tegang Lucius membuat nya curiga. Apa ayah nya menyukai Severus?ayah baptis nya? Memikirkannya saja sudah membuat Ethan merinding.

i alítheiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang