"Hari ini tidak ada pesanan khusus' kan?" tanya Lisa pada Joa yang tengah berkutik pada ponselnya.
"Hari ini tidak ada, tapi ada client dari Jepang, dia memesan gaun pernikahan yang seperti ini." Joa menunjukan foto gaun yang diberikan client itu pada Lisa.
Lisa mengamati dengan teliti, gaunnya sangat sederhana dan tak terlalu mewah, berwarna hitam dan elegan, seperti gaun pernikahannya dulu.
"Kapan dia akan memakainya?" Lisa beralih bertanya pada Joa sembari memasukan barang-barang pentingnya ke tas, hari mulai petang dan sudah waktunya untuk pulang.
"Dia bilang akan kesini untuk mengambil gaunnya sekitar 2 minggu lagi." Joa menutup layar ponselnya, beralih menatap Lisa yang sibuk memasukan barang.
"Hm? Kita' kan akan berlibur ke Jepang. Kalau begitu bilang padanya, tidak usah datang kemari. Lagi pun, gaunnya sederhana dan tidak memakan banyak waktu untuk membuatnya," ujar Lisa yang telah usai berkemas, ia duduk di kursinya sembari menatap pantulan kaca yang langsung menampakan pemandangan awan jingga.
"Kau serius? Kita akan berlibur lusa nanti, kau sanggup menyelesaikan gaun itu besok?" Joa tak habis pikir, temannya ini begitu gila kerja.
"Ya lagi pula gaunnya nampak sederhana dan tak banyak hiasan, karyawanku juga banyak, untuk menyelesaikan gaun yang seperti itu satu hari saja sudah cukup," ujar Lisa lalu meneguk teh yang terletak di mejanya.
"Huh~ ya sudah, aku akan berbicara pada client itu untuk mengirim ukuran tubuhnya. Aku juga akan membantumu!" Joa bangkit dari duduknya, ia menepuk dan mengelus bahu Lisa dengan lembut, "Jangan terlalu keras dalam bekerja, pikirkan dirimu sendiri agar tak jatuh sakit nantinya."
Lisa tersenyum, ia menyingkirkan tangan Joa dari bahunya dan beralih menggenggam tangan Joa, "Aku tahu, terima kasih atas perhatianmu, Joa."
"Lisa, aku ingin bertanya padamu tentang ini," ujar dengan pelan sembari mendudukan kembali dirinya di kursi.
Lisa menaikkan salah satu alisnya, ia enggan menatap Joa karena masih terpana dengan pemandangan kota dan awan jingga di depannya.
"Apa kau menyimpan perasaan pada Seokjin? Maksudku... Seokjin selalu ada untukmu, dan aku pikir sudah waktunya kau melupakan dia," ujar Joa menatap Lisa dengan lamat, menanti jawaban dari Lisa atas pertanyaannya.
"Mustahil bagiku tidak memiliki perasaan pada orang sebaik dirinya, tapi untuk menjalin hubungan dengannya aku belum tahu pasti, aku belum yakin dia orang yang setia atau tidak. Aku masih trauma akan masa lalu, dulu... sewaktu masih pacaran dengan mantan suamiku, dia juga sangat baik, lalu setelah menikah sifatnya mulai berubah, ah~ sangat kejam."
"Lisa, dengarkan aku. Seokjin dan aku sudah berteman dekat sejak SMA, aku yakin dia pria yang baik untuk menjadi pasanganmu." Joa meyakinkan Lisa dengan sangat serius, ia yakin bahwa Seokjin tidak seperti bayangan Lisa pada mantan suaminya dulu.
Lisa terkekeh pelan, Joa terlalu menanggapi hal ini terlalu serius, "Mungkin ucapanmu benar, tapi hidup tanpa terikat hubungan apapun itu sangat menyenangkan, aku masih ingin menikmati hidup seperti ini lebih lama lagi."
Joa mendengus keras, jengah dengan alasan Lisa yang terlalu klasik seperti itu, "Yeah~ itu terserah padamu saja, aku selalu berdoa yang terbaik untukmu."
"Ya, ya. Terima kasih."
Joa bangkit, lalu memasang tas di pundaknya, "Ya sudah, aku pulang duluan, ya. Kau akan pulang kapan?"
Lisa mengangguk, "Ya, aku pulang sebentar lagi, aku ingin disini sebentar."
"Jangan pulang telat, aku akan menghubungimu nanti." Joa menepuk bahu Lisa lalu keluar dari ruangan. Meninggalkan Lisa sendiri di ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Rain
FanfictionBertemu dengan mantan suami setelah 5 tahun berpisah!!! ••• Kwon Lalisa, seorang wanita berusia 30 tahun ini tak sengaja bertemu mantan suaminya saat tengah berlibur. Pertemuan ini kembali mengingatkannya akan perlakuan sang mantan suami di masa lal...