Forever Rain : 06

481 52 5
                                    

Semilir angin yang berhembus membuat beberapa helai daun berguguran dan terbang searah dengannya. Bisik daun dari pohon yang terkena angin menghasilkan bunyi yang tentram serta membuat wanita yang duduk dibawahnya ini memejamkan matanya nyaman.

Awan mendung mulai menggugurkan rintik airnya. Gerimis yang mula pelan kian menjadi hujan deras.

Lisa tak lagi memejamkan matanya, ia berlari kearah pondok tua di seberang danau.

Ia memandang ke sekitarnya untuk mencari keberadaan seseorang. Joa tak juga datang setelah berpamitan untuk membeli minuman, mungkin dia berkendala untuk kembali kesini.

Tring...

Pesan masuk membuat getaran di ponselnya.

Joa:
Tiba-tiba hujan deras, aku masih ada di Supermarket. Tunggulah sampai hujannya reda.

Lisa menghembuskan nafasnya, lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku hoodie yang ia kenakan.

"Untung pakai hoodie, jadi tidak terlalu dingin," ujarnya sembari menggosokkan kedua telapak tangan.

Awan abu kian menggelap, hujan deras turun disertai dengan petir. Angin kencang menerjang membuat suara gemuruh.

"Mengerikan sekali, bagaimana ini?" Lisa menyudutkan dirinya ke pojok gubuk, menekuk kaki dan memeluk tubuhnya sendiri.

"Hey, cepat! cepat! Anginnya kencang sekali," ucap seseorang tiba-tiba sembari membawa payung dan menyuruh Lisa agar ikut dengannya.

"Hey, cepat! Kembali ke mobilku, kau mau disini terus?"

Lisa menggeleng, lalu dengan cepat mengikuti seseorang tersebut dengan keadaan satu payung untuk berdua.

"Joa memberi tahu ku jika kau masih ada di danau," kata orang itu selagi melindungi dirinya dan Lisa agar tak basah.

"Aku bertemu Joa di supermarket," lanjutnya lalu menyeret pinggang Lisa agar lebih dekat.

"Jangan sentuh, kau basah." Lisa melepaskan tangan seseorang itu dari pinggangnya.

"Ehm, maaf."

Jalan disekitar danau menjadi lebih lembab disaat hujan begini, lumut yang ada disekitar anak tangga membuat jalanan licin.

"Hati-hati, jalannya licin."

Lisa mengangguk, lalu dengan gugup ia menyentuh ujung jaket seseorang itu.

"Tidak apa, kau bisa berpegangan dengan jaketku," ucapnya mempersilahkan.

"Dimana Joa?"

"Dia sekarang ada di mobilku. Kebetulan tadi aku bertemu dengannya saat ingin beli susu di supermarket."

Lisa mengangguk, "Dengan siapa?"

"Maksudmu?"

"Kau kemari dengan kekasihmu?"

Dia menggeleng, "Oh, tidak, kok. Aku sendirian."

"Yah~ untunglah. Aku tak mau membuat kekasihmu salah paham karena ku."

Lalu setelahnya mereka berdua terdiam dan terus melanjutkan perjalanan menerjang hujan yang masih deras.

Setelah keluar dari area danau, akhirnya mobil seseorang itu kini mulai terlihat, terparkir di depan area supermarket.

Mereka berdua menyeberangi jalan bersama, dengan tangan Lisa yang masih setia memegangi jaket seseorang itu.

"Masuklah," ucapnya mempersilahkan Lisa untuk memasuki mobilnya, lalu setelahnya ia memasuki mobil juga.

Forever RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang