Forever Rain : 07

710 68 11
                                    

Puncak amarah Joa semakin meningkat lantaran melihat Lisa yang masih tertidur. Padahal hari ini adalah hari terakhir mereka di Jepang, dan hari ini pula mereka akan pulang ke tempat asalnya.

Sudah seminggu mereka disini, nyatanya tak ada satu pun cerita berkesan selama disini. Liburan yang terbilang sia-sia, hanya saja karena berkat liburan mereka tidak pusing untuk memikirkan pekerjaan.

"Hey, bangun! Kita akan ke Bandara!!!" Joa berteriak pada Lisa yang masih tertidur di kasur. Ia menggoyangkan badan rekannya ini dengan kasar.

Lisa tak merespon sedikitpun, wanita itu masih terlelap dalam mimpinya.

Joa tak bodoh, ia mengambil air dari wastafel, tangannya ia gunakan sebagai wadah.

'Cprat! cprat!'

"Akh! apa, sih?" Dengus Lisa dengan mata yang masih tertutup, lalu menenggelamkan tubuhnya kembali ke dalam selimut tebal itu.

"Aku tidak bertanggung jawab kalau kita tertinggal pesawat nantinya," Ujar Joa yang melangkah menjauh dari Lisa dan memilih memainkan ponselnya.

Suara kaki yang menapak keras membuat Joa tertawa diam-diam, ia tahu saat ini Lisa pasti sedang kelabakan karena ucapannya tadi.

"Maaf, maafkan aku! Aku lupa kalau hari ini kita pulang."

•||•

"Ah~ akhirnya kita pulang juga~" Lisa merentangkan tangannya, matanya tertutup, serta menghela nafas panjang lalu menghembuskannya dengan lega.

Ya~ mereka telah sampai dengan selamat di Korea. Saat ini, Joa dan Lisa masih terduduk di bangku Bandara menunggu jemputan dari seseorang.

"Sudah tak tahan menahan rindu dengan Seokjin, ya?"

"Hm~" Pipinya bersemu, Lisa memalingkan pandangannya dari Joa.

"Tidak usah malu-malu begitu, aku tahu,"

"Ya, ya. Hari ini kau tidak terlihat ceria sama sekali, Jo," ucap Lisa memandang Joa dengan wajah penuh pertanyaan.

"Yah~ hari ini tidak ada sambutan untukku, kekasihku sedang berada di luar kota." Keluhnya kesal sembari menghentakkan kakinya ke lantai. Ekspetasinya disaat pulang dan menerima sambutan hangat dari kekasih hangus begitu saja setelah menerima kabar bahwa kekasihnya sedang ada pekerjaan di luar kota.

Lisa menepuk bahu Joa, "tak usah terlalu dipikirkan, tidak penting," ucapnya dengan enteng membuat Joa meliriknya sinis.

"Tidak penting, ya? Ku pikir kau benar." Joa menghembuskan nafasnya kasar, baru menyadari bahwa tindakannya kali ini sangat tidak penting, merajuk karena tak ada sambutan saat pulang terkesan kekanakan kalau dipikirkan lagi.

"LISA!! JOA!!" Teriakan itu terdengar nyaring di tengah keramaian Bandara. Seseorang dengan balutan baju kasual dan sepatu putih itu terlihat melangkah kearah dua wanita di hadapannya.

"Seokjin Oppa!" Lisa berhambur ke dalam pelakukan lelaki itu, melepas rindu setelah satu minggu tak bertemu secara langsung.

"Yeay! Kau sudah pulang, aku rindu padamu," ucapnya senang sembari mengecup pipi Lisa. Seokjin mengelus rambut Lisa yang tengah dirangkulnya ini.

"Aku juga rindu padamu."

Sedangkan Joa menatap keduanya dengam senyuman tulus seperti melihat kedua adiknya yang akur.

"Joa, bagaimana kabarmu?" Tanya Seokjin dengan senyuman manis nan lebar. Ia meraih bahu Joa, lalu merangkulnya di sisi kiri, sedangkan Lisa masih berada di sisi kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forever RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang