EMPAT BELAS
.
.
.MOBIL sedan itu terparkir tepat di depan gedung tua yang amat besar. Seorang pria bertubuh besar nan tinggi kemudian turun lebih dulu. Ia membuka pintu bagian belakang dimana Jisoo berada. Kedua tangan Jisoo terikat kencang serta mulut yang terutup lakban rapat.
"Cepatlah turun!" titah orang itu seraya membentak.
Jisoo memejam singkat, berpasrah diri dan menggeser tubuhnya untuk segera turun dari mobil tersebut. Setelah menginjakkan kaki ke atas permukaan tanah, Jisoo bergidik ngeri saat mendapati bangunan tua di hadapannya saat ini. Hingga lamunannya tersadar saat lengan kirinya diseret kuat mengarah pintu masuk gedung tersebut.
Sialan! Jangan bilang kau adalah anak buah Taeyong, berani-beraninya melakukan ini kepadaku?!
Hatinya terus bergemuruh sengit, ia melirik tajam ke arah pria yang bertindak kasar kepadanya itu. Hanya sesaat, setelahnya ia berjalan pasrah mendahului orang tersebut saat mendapatkan pandangan mematikan dari pria tersebut.
Fuck! Kim Taehyung, semoga kau tak datang kesini. Ini pasti jebakan sialan dari para musuhmu, jika orang dibalik rencana gila ini adalah Taeyong aku sungguh berharap kau tak datang, karena aku bisa menyelesaikannya sendiri.
Setelah menyelusuri lorong yang menuju ke aula besar. Jisoo tepat menghentikan langkahnya di ambang pintu besi geser yang terlihat sudah berkarat. Maniknya menyorot pada satu poin; seseorang yang berdiri di tengah-tengah aula kumuh tersebut.
Lee Taeyong, benar kau rupanya.
Jisoo sedikit tersentak saat pria di belakangnya tadi kembali menarik lengannya secara paksa dan kuat untuk mendekat ke tengah. Jisoo tak henti-hentinya mengumpat dalam hati, terlebih terus menyorot tajam punggung lebar Taeyong yang sangat ia kenali sampai pria itu berbalik dan menebar senyum manisnya kepada Jisoo.
"Aku tak pernah bercanda atas ucapanku tadi sore kan?" Taeyong berujar santai dan mengisyaratkan pada pria sekaligus rekannya tersebut untuk membantu Jisoo duduk ke atas bangku.
"Kau pasti memberontak lagi saat Johnny akan membawamu kesini kan?" Taeyong kembali berujar seraya menatap wajah lusuh Jisoo, ikatan pada rambutnya cukup berantakan dan terdapat luka kecil di pelipis kiri sampai mengeluarkan sedikit darah segar di sana.
Jisoo menatap tajam ke arah Taeyong dan langsung meraup oksigen begitu rakus saat lakban dari mulutnya dilepas oleh Johnny; pria yang membawanya pergi dari mansion milik Taehyung.
"Lee Taeyong! Kau benar-benar sudah gila rupanya?!" teriakan itu berhasil membuat semua pasang mata yang berada di sana menilik tajam ke arah Jisoo. Terlebih, Johnny yang terlihat mudah tersulut emosi. Bahkan Johnny sudah bersiap untuk melayangkan tangannya untuk menampar Jisoo, tapi lirikan Taeyong membuatnya untuk mengurungkan niat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Of Mafia
FanfictionKim Taehyung, pimpinan dari komplotan mafia yang paling ditakuti di sepenjuru dunia. Selalu melakukan kegiatan ilegal tanpa meninggalkan jejak apa pun agar tak tertangkap oleh polisi. Meskipun demikian, ada satu wanita yang bisa membuatnya luluh. Ji...