[LAPAK KOLEKSI ONE-SHOT]
Cuma kasih saran, jangan terlalu banyak beban pikiran. Sesekali menghalu bersamaku.
.
.
Berbeda tapi masih dalam satu.
Setiap kata yang dicurahkan penuh pasti. Tidak ada yang namanya sia-sia.
Kehilangan, kesedihan, ataupun t...
Warning: OOC, typo, alur tidak sesuai dengan animasiaslinya,Penulis tidak mengambil keuntungan materiel apapun— fiksi ini hanya untuk kesenangan semata
🇧 anyak yang terjadi belakangan ini. Mulai dari hilangnya pekerjaan sampai tagihan utang yang menunggak. Yaya dibuat dipusing olehnya. Menurutnya ia cukup kompeten dalam kerjanya, tapi hanya gara-gara ia tak sengaja lupa untuk print-out file yang akan dipakai rapat hari itu ia malah langsung dipecat. Yaya ingat sekali kalau sudah mengirim file tersebut lewat email, mungkin saja atasannya tidak mengecek email-nya, 'kan?
Yaya belum berani 'tuk bilang pada ibunya. Setiap pagi dia berpura-pura berangkat kerja seperti biasanya, padahal itu hanya untuk mengelabui sang ibu.
“Kenapa harus kejar uang, sih?! Sekali-kali uanglah nyariin, capek aku tuh,” kesal Yaya. Hari ini saja sudah ada tiga perusahaan yang menolaknya. Mungkin duduk di taman sebentar bisa mendinginkan kepalanya.
“Kalau begitu saya akan menawarkan sesuatu yang membuat perempuan cantik seperti Anda tidak terusan menghela napas.” Dengan riangnya orang itu berbicara.
Sebentar ... bukannya daritadi Yaya hanya berbicara sendiri, lalu yang menjawab ucapan Yaya siapa dong?
“A-APAA—? Sejak kapan—?” Yaya menjengkit kaget. Karena asyik mengomel sendiri ia sampai tidak sadar ada orang di sampingnya dan mendengar keluhannya dari tadi. Memalukan sekali.
Orang itu bersidekap dengan tertawa kecil. “Wah, ternyata baru sadar rupanya.”
“A-Anda siapa?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
