Belenggu Nafsi
Request: kinanyann
Pairing: Reverse!BoBoiBoy x Fem!Reader / (Name)
Warning: OOC, typo, song fic—Wali band: Egokah Aku, alur tidak sesuai dengan animasi aslinya, Penulis tidak mengambil keuntungan materiel apapun— fiksi ini hanya untuk kesenangan semata
BoBoiBoy © Monsta
Plot by Cuzhae
.
.
.
Srak!BoBoiBoy merobek undangan pernikahan dengan keadaan hati yang kacau.
‘Fang & (Name)’
Nama yang tertera di undangan itulah yang membuatnya murka. Seharusnya bukan Fang yang menjadi suami (Name), harusnya perempuan itu milik BoBoiBoy seutuhnya.
BoBoiBoy kira hubungannya dengan (Name) sudahlah dekat. Bertahun-tahun ia di samping sang perempuan. Menemaninya dalam keadaan apa pun. Namun, kenyataan menampar keras diri BoBoiBoy. Ternyata ia bukan laki-laki yang dipilih perempuan itu sebagai teman hidup.
***
BoBoiBoy memasuki ruangan di mana (Name) terduduk manis dengan gaun pengantinnya.
‘Cantik sekali. Kau hanya milikku seorang, (Name),’ batin BoBoiBoy.
Air mata mengalir di pipi (Name). Tidak menyangka bahwa sahabatnya malah menyekapnya begini. Padahal hari ini adalah hari pernikahannya dengan Fang. Tangannya diikat tali dan mulutnya pula diikat seutas kain.
Kain yang menutupi mulut (Name) dilepaskan oleh BoBoiBoy.
“Lepaskan, aku!” Begitu akses membuka suara telah dibebaskan, (Name) langsung memberontak.
“Ayolah, (Name).. Kau tidak sepanik ini, 'kan, denganku?” BoBoiBoy bertekuk di hadapan (Name).
Suara BoBoiBoy begitu dingin sampai membuat (Name) merinding. Begitu melihat mata lelaki itu ada sesuatu yang berbeda. Warna matanya merah! Seingat (Name) mata BoBoiBoy itu cokelat.
Sang dara sama sekali tak mengenali sosok di depannya. BoBoiBoy ialah laki-laki baik dan selalu bersikap lembut. Sedangkan lelaki yang sekarang mengulas seringai itu terlihat berbahaya.
Sementara itu di luar Fang bersama rombongan polisi siap menggerebek rumah BoBoiBoy. Saat tahu kalau calon pengantinnya telah diculik, Fang dengan cepat melaporkannya pada pihak polisi.
Pisau bedah yang di atas meja diraih oleh BoBoiBoy. Lalu memutar-mutarkannya seolah itu hanyalah mainan.
“M-mau apa kau dengan benda itu?” tanya (Name). Tubuhnya gemetar ketakutan.
“Untuk apa, ya?” BoBoiBoy tertawa licik. “Karena kau tidak memilihku. Bagaimana jika aku ambil nyawamu saja, Sayang?”
“Kau gila, BoBoiBoy!”
“Ya! Aku gila karenamu! Padahal aku mencintaimu … tapi kenapa, kenapa, aku tidak bisa milikimu?!”
(Name) tidak mengetahui fakta tersebut. Perhatian yang selama ini diberikan BoBoiBoy hanya (Name) anggap sebagai bentuk kasih sayang seorang sahabat, tidak lebih dari itu.
“Kalau aku tidak bisa milikimu, maka siapapun tidak boleh memiliki kamu!”
Kemudian suara pintu yang berusaha didobrak terdengar dari luar. Gerombolan polisi serta Fang sudah tiba agaknya untuk menyelamatkan (Name).
“Wah, sepertinya para prajurit dan sang pangeran telah tiba. Nah, (Name)ku.. mari kita buat ini dengan cepat,” ucap BoBoiBoy.
Pisau bedah yang di tangan BoBoiBoy diacungkan pada sang dara. (Name) terus memberontak, dia tidak mau mati dengan cara seperti ini.
Ctaas!!
Tali yang mengikat tangan (Name) diputuskan sendiri BoBoiBoy. Bukannya melukai sang gadis, ternyata lelaki itu malah membebaskannya. (Name) tidak mengerti apa maksud sebenarnya BoBoiBoy.
“Salahkah aku mencintaimu? Walau kutahu ku tak dihatimu,” ucap BoBoiBoy terlihat tidak berdaya. Matanya kembali menjadi cokelat, terlebih ada linangan air mata.
Dor!!
Satu tembakan melesat ke dada BoBoiBoy. Fang yang merupakan polisi muda, ia pun mampu melumpuhkan sang penculik.
“BoBoiBoy!!” kaget (Name). Saat ingin meraih BoBoiBoy, ia langsung ditahan oleh Fang.
“Biarkan dia mati. Kejahatan harus dibalas dengan setimpal.” Fang menatap sinis BoBoiBoy yang sekarang sudah terkapar dengan peluru yang sudah bersarang di dadanya.
Sebelum kesadarannya hilang. BoBoiBoy mengatakan sesuatu yang terdengar menyakitkan.
“Aku mencintaimu, (Name). Jangan tinggalkan aku sendiri.”
Request dua tahun kayaknya deh //uwaw
Nah, bagi kalian yang request ke Syifa tapi belum dikerjain, bilang oke? Takutnya lupa gak tercatat di note-ku.
Ps: Yang mau request juga boleh, kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Angan
Fiksi Penggemar[LAPAK KOLEKSI ONE-SHOT] Cuma kasih saran, jangan terlalu banyak beban pikiran. Sesekali menghalu bersamaku. . . Berbeda tapi masih dalam satu. Setiap kata yang dicurahkan penuh pasti. Tidak ada yang namanya sia-sia. Kehilangan, kesedihan, ataupun t...