BoBoiBoy Ice - Runtuhkan Sukma yang Membeku

285 30 20
                                    

Runtuhkan Sukma yang Membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Runtuhkan Sukma yang Membeku

Warning: OOC, typo, alur tidak sesuai dengan animasi aslinya

BoBoiBoy © Monsta

Plot by Cuzhae

.

.

.

     Apakah kau tahu tentang rumor yang beredar? Tentang murid di bangku belakang yang jarang sekali mengeluarkan suaranya. Ia hanya akan membuka mulutnya jika memang mengharuskannya berbicara dan ucapannya itu begitu tajam. Wajah tanpa emosi, bibir tanpa lengkungan yang berarti, serta tatapan tanpa minat.

     Ada yang bilang jangan pernah sampai menatap langsung matanya, jika tidak, tubuhmu akan langsung membeku dan akan mendapatkan kesialan beruntun. Tak ada yang mau berdekatan dengannya. Semua penghuni kelas kentara terlihat bahwa mereka menjauhinya. Takut. Namun, mereka tak pernah tahu apa isi hati siswa itu.

     Kemudian, kabar-kabar mengenainya menyebar luas hingga satu sekolah. Pemilik nama Ice itu kini benar-benar ditakuti. Memang apa yang harus ditakutkan darinya? Apa karena topinya terlalu bawah sehingga membuat bayangan di wajahnya? Atau wajah tanpa katanya yang membuatnya terlihat menyeramkan? Ataukah karena ada hal lain?

     “Dia tidak punya hati, ya? Tak pernah sekali pun tersenyum.”

     “Pasti kau penyihir, 'kan?!”

     “Menjauhlah, dasar gunung es!”

      “MONSTER!”

     Jauh dari lubuk hatinya, Ice ingin sekali mempunyai teman. Mengajaknya berbincang hangat dengan berbagai topik yang sering dibahas oleh remaja pada umumnya. Apakah sudah mengerjakan PR? Mana tim yang memenangkan pertandingan sepak bola semalam? Siapa orang yang disukai?

Namun, Ice tidak bisa.

—————===—————

      Semester baru telah dimulai, lembaran baru siap terbuka. Semuanya tampak ceria menyambut semua itu. Berbanding terbalik dengan Ice, hanya menundukkan pandangan dengan tangan dimasukkan ke saku jaket. Di telinganya pula disumpal earphone.

       Berjalan begitu saja melewati para siswa yang mempromosikan ekstrakurikuler kepada murid baru. Begitu ramai serta bersorak satu sama lain. Namun, Ice memang sejak awal tidak masuk kepada ekstrakurikuler manapun. Karena ia rasa akan sama saja, banyak cibiran, membosankan, sekaligus memuakkan.

     Memasuki ajaran baru, sekolah menerapkan sistem pengacakan kelas guna murid mengenal satu sama lain di angkatannya. Ada beberapa wajah lama serta wajah baru nantinya.

Menggapai AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang