BoBoiBoy - Hadiah Dari Ayah

102 8 2
                                    

╭─── Cuzhae + Syifa ཿ
╰⌲ 𖥻〘Hadiah Dari Ayah〙
🎓 𓋰 𖥻 Amato & BoBoiBoy ﹫ BoBoiBoy ❞

BoBoiBoy dan semua karakter di dalamnya hanya milik Monsta Studio. Penulis tidak mengambil keuntungan materiil apa pun.

***

Tidak lama lagi sudah Sekolah Rendah Pulau Rintis akan mengadakan hari perpisahan. Setelah melewati berbagai ujian dan segala macam tesnya, akhirnya anak kelas 6 bisa dikatakan lulus. Lalu tahun ini adalah bagian angkatan BoBoiBoy. Superhero dengan kekuatan manipulasi elemen bumi itu sudah tidak sabar menunggu datangnya hari itu. Dia sangat berharap ayahnya bisa datang di hari kelulusannya.

Melihat teman-teman sekelas yang saling berbincang akan mengundang orang tua mereka ke sekolah, BoBoiBoy pun ikut dalam suasana euforia tersebut. Mana tahu sang ayah bisa datang.

Namun, harapan yang tampak sepele itu, bagi Amato susah untuk dikabulkan. Pria itu memiliki kebiasaan, yaitu hanya menitip janji pada Tok Aba untuk BoBoiBoy senantiasa sabar menunggunya.

“Ayah ... Kapan Ayah pulang?” tanya BoBoiBoy lewat hologram panggilan, “sebentar lagi BoBoiBoy lulus sekolah. Masa Ayah belum juga bisa kembali ke Bumi?”

Ini bukan pertama kali Amato diminta pulang oleh sang anak. Dan berulang kali juga Amato menolaknya.

“Maaf, BoBoiBoy ... tapi pekerjaan Ayah di sini tidak bisa ditinggal. Ayah pun rindu dengan anak Ayah,” sahut Amato, “tapi Ayah akan minta izin pada Komandan atau Laksamana supaya boleh bertemu BoBoiBoy.”

BoBoiBoy tahu pasti itu hanyalah omong kosong tanpa arti. Ayahnya kemungkinan kecil  akan pulang. Akan tetapi, dia ingin sedikit berharap. Mau sekuat apa pun BoBoiBoy, dia hanyalah anak usia 12 tahun, yang masih butuh figur orang tua.

“Ya sudah, Ayah sehat-sehat, ya. BoBoiBoy tutup teleponnya, assalamu'alaikum,” kata BoBoiBoy. Sengaja ia putuskan segera sambungan telepon tersebut. Takutnya terlalu lama tersambung, dia akan merengek terus pada sang ayah agar bisa pulang.

Terkadang dia mengirimkan surat lewat OchoBot ke MechaBot untuk nantinya diserahkan kepada ayahnya. Meski balasannya bisa sampai dua minggu.

“OchoBot ... kau bisa tidak buat robot mirip Ayah?”

Robot mirip bola itu kuasa terdiam sejenak. “Untuk apa, BoBoiBoy?” tanya OchoBot. Tidak biasa tuannya meminta sesuatu.

“Tidak jadi, deh.”

Pasti ada yang tidak beres. OchoBot sadar akan hal itu. Anak seceria jarang sekali mengeluh.

***

Hari kelulusan pun tiba. Para murid kelas 6 diharuskan memakai setelan rapi. Anak gadis dengan kebaya dan anak laki-laki dengan tuksedo sederhana.

“Aku yakin, hari ini akulah yang paling populer!” sombong Fang pada gengnya. Bahkan lubang hidungnya sekilas terlihat kembang-kempis.

“Bisa tidak ... kau itu stop dulu narsisnya. Ini hari perpisahan, buatlah memori yang bagus untuk dikenang,” sungut Gopal. Gemas dengan sifat gila popularitas Fang yang susah sekali dihilangkan itu. Kali ini Yaya dan Ying setuju dengan Gopal.

Keempat orang itu asyik berargumen, BoBoiBoy hanya termenung di bangkunya. Masih menggalaukan ketidakhadiran sang ayah. Teman-teman yang lain semua orang tuanya ada untuk menyaksikan kelulusan anaknya, sementara BoBoiBoy tidak seorang pun. Ingin minta pada Tok Aba sebagai wali murid, tetapi beliau sedang ramai pelanggan di kedai cokelat.

“Hey, kau pula kenapa, BoBoiBoy? Wajahmu tidak ada senyumnya sama sekali,” celetuk Gopal setelah lelah ber dapat bersama Fang.

Superhero Bumi yang bisa berpecah diri tersebut mendengkus pelan. “Aku mau ada yang hadir ke perpisahan sekolah. Yaya dengan Ying, ibunya yang datang. Gopal ada Paman Kumar. Aku saja yang sendirian.”

Ying, Yaya, dan Gopal menatap iba kawannya itu. Mereka turut bersedih, mengerti bagaimana irinya saat yang lain bisa didampingi keluarga, tetapi hanya diri sendiri tidak ada yang menemani.

“Dasar lemah. Karena tidak ada yang datang kau murung di hari kelulusan. Contoh dong aku, masih happy meski sendirian.”

BoBoiBoy bukanlah seperti Fang, yang bersikap tidak acuh apakah ada yang hadir untuknya atau tidak. Karena sejatinya BoBoiBoy yang baru saja akan lulus sekolah tingkat dasar.

Serempak semuanya menatap Fang dengan tatapan, 'Yang benar saja, Fang.’

Walaupun teman-temannya menyalahkan ia, Fang hanya mengendikkan bahu tidak acuh. Padahal Fang hanya mengatakan yang sebenarnya. Tidak lebih dari itu.

Ketika satu-persatu murid diperkenankan naik ke atas panggung suasana jadi khidmat. Banyak wali murid yang terharu saat anaknya memberi salam pada guru mereka sekaligus dikalungkan medali kenang-kenangan.

Alangkah terkejutnya BoBoiBoy, saat matanya melihat ke arah penonton, ada Tok Aba dengan OchoBot duduk di antara bangku para wali murid. Bola kuasa itu menyipit dengan mata visualnya, lalu melambaikan satu tangan.

Begitu turun dari panggung, BoBoiBoy segera lari pada sang kakek. Tentu dengan raut yang lebih bersinar.

“Atok bilang, Atok sibuk. Bagaimana sama kedainya?” ucap BoBoiBoy, tidak menutup rasa senang yang membuncah di dada.

Elusan kepala pun didapat BoBoiBoy. Kakeknya itu tersenyum simpul. “Masa mau hadir di hari kelulusan cucu sendiri pun Atok tidak dibolehkan? Kedai tutup sehari pun tidak akan rugi,” kata Tok Aba penuh kelembutan. “Atok minta maaf, ayahmu belum bisa pulang ke Bumi,” lirih Tok Aba. Dia sudah mewanti-wanti anaknya untuk pulang ke Bumi barang sebentar, setidaknya bisa menghadiri acara perpisahan sang cucu.

“BoBoiBoy tidak marah, kok. Atok sudah bersedia datang lun, BoBoiBoy sudah senang.”

Tok Aba memandang sendu sang cucu. Anaknya itu memang kebal jika dinasihati. Amato selalu saja punya alasan tersendiri saat ditanyai kapan dia bisa pulang.

“Ini ... ayahmu sempat kirim surat ke Atok sebelum tadi berangkat sekolah. Kali ini spesial karena ada foto pemandangan luar angkasa kesukaanmu.”

Selembar amplop yang sedikit tebal dibuka oleh BoBoiBoy. Mengeluarkan isi surat dan beberapa foto pemandangan galaksi yang paling disukainya.

“Ayah di sini ucapkan selamat buat kelulusan BoBoiBoy dan minta maaf karena masih belum bisa pulang,” ucap BoBoiBoy setelah membaca keseluruhan isi surat tersebut.

Mau seberapa sibuk apa pun sang ayah, BoBoiBoy tahu jika Amato selalu memperhatikannya dari jauh. Terkadang memberi hadiah yang tidak pernah BoBoiBoy duga.

✧༺ FINISH ༻✧


A/N: Mohon maaf jika ada kesalahan dalam cerita. Atau feeling-nya kurang mengena di hati. Terima kasih juga sudah membaca sampai habis. Jangan lupa untuk bubuhkan vote dan comment-nya, teman-teman (ㆁᴗㆁ✿)

___________
01 Juli 2022

Menggapai AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang