🙃Dibaca Nih

3.3K 448 6
                                    

"A-apa?",respon Minato dengan takut, tapi anehnya Naru kecil malah terlihat lebih tenang dan tak lagi merengek setelahnya.

"...",Naru kecil hanya menatap pria gagah itu dengan rasa ingin tahun.

"Wawaa waa",ucap Naru kecil terlihat melebarkan senyuman, mata bulatnya menatap ke atas dengan bahagia dan kedua tangannya terus terulur ke atas seolah ingin mengajak bermain.

Tatapan pria gagah pun teralihkan pada seorang bayi yang bertingkah sangat senang,"...apa kau kabur karena bayi ini?"

"Dia sama sekali tak ada hubungannya denganmu!",ucap Minato masih dengan perasaan takut.

"Ini tidak seperti aku akan membunuh bayimu",gumam  pria gagah itu kemudian menatap ke arah Minato yang memandangnya kedua bola mata yang bergetar.

"Pergi!",usir Minato dengan kedua mata yang langsung memejam bersamaan dengan mengalirnya setetes air mata.

"Hahh...",pria gagah itu menghela nafas, ia pun mulai berjongkok di depan Minato,"aku akan menerimanya seperti anak kandungku sendiri kalau kau mau kembali bersamaku."

'Apa aku membuatnya takut? Apakah dia beranggapan jika aku akan membawa anak ini karena emosi? Sejujurnya... tidak apa jika dia sudah bahagia dengan yang lain, karena yang kuinginkan hanyalah dia tetap ada di sampingku walaupun hanya sebagai seorang teman dekat',pikir pria gagah itu sudah berkali-kali dibuat frustasi oleh kepergian 'cahaya'nya.

"Minato...?",panggil pria gagah dengan lembut.

"...",perlahan Minato membuka matanya. Dia tidak diteriaki ataupun dibenci.

"Fugaku?",gumam Minato pelan.

"...",Naru kecil mengedip-ngedipkan matanya dengan polos, pancaran matanya begitu jernih dan mempesona.

"Ayo pulang, sayang..",ucap Fugaku sembari berusaha memberikan senyuman terbaiknya pada Minato.

"...",Minato hanya meredupkan pandangannya,"aku tidak yakin bisa melakukan itu."

"Tapi kau terlalu berharga untuk kulupakan",balas Fugaku dengan tatapan penuh kegigihan, seperti takkan pernah goyah.

"Jadi itukah alasanmu?",gumam Minato perlahan menaikkan pandangannya,'dan menikah lagi? Nampaknya itu tak mungkin.'

"Tidak ada kata mudah untuk mendapatkanmu lagi, huh?",gumam Fugaku pelan, ia kembali berdiri.

"...?!"

Bukan hanya sembarang berdiri, bahkan lebih dari yang pernah Minato bayangkan sebelumnya.

"Kalau begitu, aku tidak bisa memberikan celah bagi orang lain tuk memilikimu",gumam Fugaku dengan pandangan menggelap, bukan karena perasaan marah melainkan karena 'sikap agresif' tak ingin orang lain memilikinya. Dia berubah pikiran.

"Eh? Apa...?",gumam Minato langsung salah tingkah, apalagi ketika dirinya dibawa pergi hingga masuk ke dalam mobil lain yang super mewah.

Membuat Minato celingak-celinguk menatap pandangan di dalam mobil,"kau diusir dari rumah karenaku, tapi kenapa..."

"Aku malah tajir melintir?",tanya Fugaku setelah berhasil mendudukkan diri di tengah-tengah putra kandungnya.

"...",setelah melihat ke sekeliling, Minato menatap ke arah Fugaku dan tak bisa menghindari pemandangan menakjubkan di depannya.

'Nampaknya dia merawat putra-putra kita dengan baik',pikir Minato setelahnya.

"Atau karena aku bisa sukses tanpa bantuan mereka?"

"Anak-anak...",gumam Minato malah berucap sebaliknya.

"Sepertinya anak-anakku karena mereka terus saja menempel padaku",ucap Fugaku dengan gamblang.
Ia secara tak langsung mengatakan jika dirinya tak tahu menahu mengenai kedua anak di sampingnya.

"Wawa?",ucap Naru kecil melihat ekspresi membeku dari Minato.

"Kukira kau menikah lagi..",pancing Minato dengan sengaja disertai raut wajah seolah sedang terluka.

"...?",tatapan heran kini Fugaku layangkan pada Minato,"..sungguh, saat pertama kali melihat mereka berdua, ada satu persamaan! Keduanya menatapku dengan senyuman di mata mereka, padahal wajahku ini sangat menyeramkan lho! Anak-anak lain saja sangat takut dan menangis saat melihatku." Lagi-lagi dengan gamblangnya.

'Ha?',batin Minato luar biasa terkejut dengan alasan Fugaku. Padahal dia sebelumnya sudah sangat yakin jika Fugaku benar-benar tahu itu anaknya.

Sungguh! Minato tahu betul jika Fugaku bukan tipe yang akan peduli pada sembarang orang. Minato hanya pernah melihat Fugaku peduli padanya, tidak pada teman-temannya ataupun keluarganya, mereka malah tampak seperti orang asing di mata Minato.

"Sebaliknya, aku tidak tahu jika kau sudah berumah tangga dan bahkan memiliki anak",ucap Fugaku dengan pandangan sedih.

"...?!",kali ini Minato kembali dibuat terkejut sampai kedua matanya membola.

Yah, kali ini Minato dengan terpaksa mengakui! Tidak akan ada orang yang akan percaya jika seorang pria pun bisa melahirkan dan memang hanya ada beberapa orang yang bisa itu tapi lebih memilih menyembunyikannya karena mereka berbeda.

"Aku...",gumam Minato mengalihkan pandangannya ke samping karena kehabisan kata-kata untuk membalas.

'Ini tidak akan mudah!',batin Minato merasa dirinya berada di posisi sulit.

"Sama sepertimu, aku juga sudah menikah dan kita memiliki rumah tangga kita masing-masing sekarang"

'Sepertinya ini menjadi benar-benar merepotkan',batin Itachi yang sejak tadi 'sebagai anak' hanya menonton.

Sementara Sasuke kecil terlihat tidak tahan untuk bertanya dengan rasa ingin tahu yang tinggi, tetapi sang kakak malah bersikeras ingin dia tetap diam setelah ayahnya masuk ke dalam mobil.

'Aku tahu tou-san sama sekali tidak memiliki kepekaan dalam hal mengarahkan pembicaraan ke orang lain, tak kusangka sampai seperti ini!',batin Itachi sampai tepuk jidat.

"Tou-san, tou-san! Orang inilah yang telah menolong kami saat ibu tiri ingin membuang kami untuk mendapatkan keuntungan dari tou-san",ujar Itachi berusaha menghilangkan pembicaraan tak wajar antara Fugaku dan Minato.

"Apa?! Justru dialah yang akan tersingkir dari dunia ini. Tadinya aku hanya akan menceraikannya karena tidak becus menjaga kalian",respon Fugaku refleks pada sang anak, tak lupa dengan nada yang intens dan mengintimidasi.

"Fugaku...?!"

Dan tentu saja Minato tidak tahu jika Fugaku akan berubah sedemikian rupa sampai tidak akan segan menyingkirkan siapapun yang mengganggunya, tapi ayolah! Dia masih di depan anak-anak!

"Apa ini membuat pandanganmu menjadi buruk terhadapku?",tanya Fugaku segera tersadar saat Minato menyebut namanya.

"Tidak, sikapnya memang keterlaluan.."

"Minato.. walaupun aku sudah menikah, sebenarnya itu demi memberikan-"

"Kami tidak mendapatkan apa-apa tuh dari ibu tiri",ujar Itachi lagi.

'Sepertinya mereka sudah terbiasa dengan ucapan Fugaku',pikir Minato diam-diam mengamati ekspresi Itachi dan Sasuke kecil.

"Fugaku, apa kau selalu berbicara begitu di depan anak-anak?",tanya Minato berubah ekspresi menjadi serius.

"Hm.. tidak juga, aku malah kurang ada waktu untuk mereka, cuma...",balas Fugaku tapi dia tiba-tiba hanya diam.

"Aku senang kau peduli pada anak-anak, kalau kau takut aku mendidik mereka dengan aneh, mengapa tidak kau saja yang menjadi kaa-san bagi mereka?"

"..."

'Bagus! Begini baru tou-san yang bisa diandalkan!',batin Itachi sudah kesenengan.




















Senin, 27 Desember 2021
21:33

My Destiny✔️😄🙏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang