PART TIGA PULUH SATU

25.1K 1.1K 190
                                    

HAPPY READING!

Davira dan Rhaditya telah sampai di dalam ruangan Rhaditya. Davira duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Rhaditya memberikan segelas air putih kepada Davira. Dan Davira meminumnya.

"Terimakasih ya pak" ucap Davira.

Rhaditya sedang membereskan meja kerjanya. "Untuk?" Tanya Rhaditya dan duduk lagi di samping Davira.

"Semuanya"

Rhaditya mengerutkan keningnya. "Terimakasih buat semuanya. Dan terimakasih bapak selalu ada buat saya" ucap Davira.

Davira meregangkan kedua tangannya, kode meminta dipeluk. Rhaditya memeluk Davira.

"Sama-sama. Dan saya juga berterimakasih sama kamu, karena kamu hidup saya lebih berwarna" ucap Rhaditya yang masih memeluk Davira.

Davira melonggarkan pelukannya dan menatap Rhaditya dalam-dalam. "Saya makin bersyukur mempunyai suami seperti bapak" ucap Davira.

"Saya yang lebih lebih lebihhh bersyukur memiliki istri seperti kamu" ucap Rhaditya.

Devira tertawa kecil. "Jujur saya BAPER haha" ucap Davira.

"Gapapa yang penting bapernya sama saya aja" Ucap Rhaditya, berjalan ke arah mejanya untuk mengambil kunci mobil dan dompetnya.

Rhaditya mengajak Davira untuk pulang. "Ayo kita pulang sekarang" ajaknya.

Davira berdiri dan berjalan bersama Rhaditya keluar dari ruangan dosen Rhaditya. Mereka berjalan berdampingan menuju mobilnya yang terparkir di parkiran kampus.

Sampai di dekat mobilnya. Rhaditya membukakan pintu mobil untuk Davira membuat Davira salah tingkah lagi.

"Hari ini saya bener-bener dibuat baper dan dibuat salting terus sama bapak" ucap Davira dan segera masuk kedalam mobil.

Rhaditya masuk kedalam mobil dan duduk di kursi pengemudi dan memakai sabuk pengamannya. "Gapapa. Saya suka kalau kamu lagi salting" ucap Rhaditya.

"Yaudah lah ayo jalan pak. Saya takut ketinggalan film favorit saya" ucap Davira.

Rhaditya menggeleng melihat kebiasaan Davira yang menyukai film-film kartun di tv.

Di dalam mobil Davira melihat handphone Rhaditya yang tergeletak di dashboard mobil. "Saya boleh pinjem hp bapak?" Tanya Davira.

"Boleh. Semua yang saya miliki, milik kamu juga" ucap Rhaditya masih dengan fokusnya pada jalanan kota.

Davira membuka handphone Rhaditya mencari game di handphone tersebut, namun tidak ada game di handphone Rhaditya.

"Pak gapunya game bukan?" Tanya Davira.

"Iya saya ga peliharaan game-game di handphone saya"

Davira menyimpan kembali handphone Rhaditya ke Dashboard mobil. "Ga jadi minjem deh. Gaada yang seru" ucap Davira.

"Kan bisa liat-liat chat atau sosial media saya" ucap Rhaditya.

Davira menggeleng cepat. "Saya gamau ganggu privasi orang"

"Saya suami kamu. Kamu berhak tau privasi saya" ucap Rhaditya.

"Ngga gitu pak. Saya sebagai istri tidak melarang bapak chat dengan siapapun atau bapak berteman dengan siapapun itu di sosial media. Yang terpenting saya percaya kalau bapak tidak akan macam-macam dibelakang saya" jelas Davira.

Rhaditya tersenyum mendengar ucapan Davira. "Demi apapun setiap harinya saya makin dibuat jatuh cinta sama kamu, dengan sikap kamu dan pemikiran kamu yang dewasa" ucap Rhaditya.

Jodohku, Pak Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang