PART TIGA PULUH LIMA

22.2K 1K 18
                                    

Maaf kemarin aku gak update. Jadi sekarang aku up double aja yaaa.

Karena aku gak begitu tau tentang perkuliahan jadi mohon di maklum yaa jika beda dengan sesungguhnya wkwk. Namanya juga cuma khayalan yaaaaa

HAPPY READING!!

Davira langsung saja menuju kelas karena kedua sahabatnya sudah lebih dulu ke kelas. Saat Davira masuk kedalam kelas ternyata sudah ada dosennya yang sedang menjelaskan.

"Assalamualaikum pak. Mohon maaf saya telat" ucap Davira di depan pintu kelas.

"Waalaikumsalam. Baik tidak apa-apa, lain kali jangan sampe telat" ucap dosen Wira yang terkenal dosen paling tegas di kampus ini.

Davira menjawab dengan anggukan. "Baik pak. Mohon maaf sekali lagi"

"Iya. Silahkan boleh duduk, saya akan kembali menjelaskan" ucap dosen Wira.

Davira duduk di bangkunya. Dan selama jam kuliah berlangsung Davira tak mengeluarkan suaranya sama seperti semua mahasiswa yang ada di sini.

Suasana begini membuat para mahasiswa mengantuk jika harus mendengarkan penjelasan terlalu lama. Hingga tanpa sadar Davira tak bisa menahan kantuknya, membuatnya tertidur dengan kepala yang berada di atas meja.

"Baik. Apa kalian mengerti yang saya sampaikan?" Tanya dosen Wira.

"MENGERTI" jawab para mahasiswa.

Dosen Wira melihat Davira seperti sedang tertidur. Lalu menghampirinya ke dekat bangku yang Davira duduki.

"Ekhemmm" deheman dosen Wira di dekat telinga Davira.

Davira kaget dan langsung terbangun. "Eh.. maaf pak saya ketiduran" jawab Davira jujur.

"Di jam kuliah saya, kamu sepertinya main-main yaa" ucap dosen Wira dengan nada yang tidak suka.

Davira takut jika melihat dosen Wira marah. "Saya gak sengaja ketiduran pak" jawab Davira lemah.

"Saya gak suka ya, jangan mentang-mentang kamu istri dari pak Rhaditya pemilik kampus ini. Kamu malah jadi se'enaknya" ucap dosen Wira.

Davira makin tak karuan. Davira meratapi kebodohannya yang malah tertidur saat jam kuliah. "Maaf pak, saya tidak seperti yang bapak bicarakan. Saya benar-benar tidak sengaja terlelap sebentar" ucap Davira.

"Terserah deh apa alasan kamu. Di pertemuan selanjutnya sebaiknya kamu ga usah masuk kelas saya" ucap pak Wira.

Davira ingin rasanya menangis sekarang juga, namun ia sadar masih banyak teman-temannya disini. Karena jam kuliah pak Wira sudah habis, pak Wira menutup kelas dengan salam.

Setelah pak Wira keluar dari kelas, Friska dan Kanaya menghampiri bangku Davira. "Vir. Jangan di tanggapi ya kata-kata pak Wira, lagian emang gitu sikap pak Wira" ucap Kanaya.

"Hmm iyaa. Tapi kayanya emang gue-nya yang keterlaluan, sampe buat salah 2x di jam kuliah pak Wira" ucap Davira.

Friska mengusap punggung Davira guna memenangkan Davira. "Kita tau Lo gak bermaksud se'enaknya di kelas ko"

"Yaudahlah jangan dipikirin. Ayo kita pulang, lagian gaada kelas lagi kan?" Ucap Kanaya.

Davira membereskan barang-barangnya dan memasukan kedalam tas nya, lalu berjalan keluar dari kelas.

Namun saat Davira, Kanaya dan Friska keluar dari kelas. Terlihat pak Rhaditya sedang berjalan ke arahnya. "Vir ikut mas ke ruang rapat para dosen ayo" ucap Rhaditya.

Jodohku, Pak Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang