•-🌧 10 🌧-•

188 23 5
                                    

Assalamu'alaikum
Allow prenss :)
Sapa dulu lah, awhokawhok

Happy Reading...

Malam ini Gaeun sedang berjalan menyusuri trotoar kota. Ia berkeliling mencari angin setelah belajar dari sore tadi.

Entah kemana arah perginya, Gaeun tak tahu tujuannya kemana. Ia hanya berniat menikmati angin malam dengan jalan-jalan.

Bruk

Gaeun terkejut sesaat, "apa itu tadi?" tanyanya. Tanpa ba-bi-bu lagi Gaeun segera mendekat ke sumber suara tadi.

Mata Gaeun membola, ia melihat seorang pria berjubah hitam dengan taring yang cukup panjang. Dan juga seorang wanita yang terkulai lemas disana.

Pria berjubah itu tak sengaja melihat Gaeun. Senyuman smirk muncul di wajahnya.

Dengan pelan, pria itu mendekati Gaeun. Gaeun yang sadar jika pria itu mendekat mulai berjalan mundur.

"S-siapa kau?" tanya Gaeun latah karena takut.

"Hmmm, harum sekali. Kau pasti pemilik darah istimewa" ucap pria itu.

Gaeun semakin mundur, ia tak melihat kebelakang. Tepi trotoar sudah terlewatkan satu langkah, yang artinya kaki Gaeun sudah berada di atas aspal jalan raya.

Dari arah timur, sebuah mobil sedan melaju tanpa ragu.

Gaeun tak memperhatikan sekitar, berkali-kali mobil itu membunyikan klakson namun Gaeun masih tetap berdiri disana.

Wusshh...

Gaeun berpindah tempat, dia sadar apa yang terjadi. Ian dengan cepat menggendongnya. Gaeun selamat dari mobil tadi.

"I-Ian?" gagap Gaeun.

"Kau dalam bahaya, tetaplah disini. Aku akan menyelesaikan dia" ucap Ian lalu melesat pergi dengan cepat.

"Yak!" suara keras Ian membuat pria berjubah hitam itu bergidik takut.

Pria berjubah itu adalah vampir. Salah satu anak buah Ian. "T-tuan" berucap gagap membungkuk memberi hormat pada Ian.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"S-saya hanya berkeliling..." ucapnya seperti menggantung.

Ian tentu saja tak percaya, ia meneleng dan sedekap dada. "Lanjutkan" ucapnya santai.

"B-berkeliling mencari mangsa"

Ian berdecih. "Terserah apa alasanmu! Namun, aku sudah berkali-kali mengatakan jangan menganggangu manusia jika ingin mencari makanan jangan pada sumbernya."

"Ma-maafkan saya tuan" ucap anak buah Ian masih gagap karena takut.

"Pergilah" titah Ian. Lalu berbalik ingin menemui Gaeun.

Namun pria tadi tak bergerak dari tempatnya. Ia tetap membungkuk. "T-tuan"

Ian berhenti, melirik tanpa menoleh. Sengaja ia lakukan agar si anak buahnya tidak terlalu takut dan mengatakan apa yang ingin ia katakan dengan lancar.

"Maaf, mungkin ini terdengar tidak pantas jika saya yang mengatakanya. Namun, makhluk seperti kita tidak boleh berbaur, apa lagi lebih nya. Sekali lagi saya mohon maaf, tapi ini demi kebaikan kita bersama."

Ian masih menyimak, tapi tubuhnya tak dapat bergerak seolah-olah membeku seketika. "Saya permisi"

Ian masih diam tak bergerak. Memikirkan apa yang dikatakan oleh anak buahnya tadi.

Gaeun yang melihat Ian diam disana mendekat. Mengatur napas setelah berlari barusan. "Apa dia sama sepertimu?" tanya Gaeun ragu.

Ian mengangguk perlahan. Antara iya dan tidak. Ian tidak memakan darah manusia dari sumbernya, tapi dia juga vampir. Tidak ada yang bisa menyangkal itu.

"Gaeun" suara Ian terdengar lemah. Entah apa yang terjadi, Gaeun tidak tau. "Hm?" sahutnya.

"Dia benar"

Gaeun tak paham maksud Ian. Apa dan siapa yang benar? Memang apa yang terjadi tadi?. "Maksud kamu?" pertanyaan itu terlontar tak sengaja. Gaeun merutuki dirinya.

"Bangsa kami tidak bisa berbaur dengan kalian, atau itu akan membahayakan satu sama lain".

Gaeun diam, ia masih tidak paham dengan apa yang dikatakan oleh vampir kesayangan nya.

"Kita tidak bisa bersatu"

Jleb!

Sebuah jarum besar serasa menusuk hati keduanya. Walupun Ian yang mengatakan nya ia juga merasakan sakit yang cukup dalam. Begitu juga dengan Gaeun, ia tak menyangka jika Ian mengatakan itu.

Tersenyum menyamarkan air mata yang sangat ingin meluncur. Gaeun mengangguki, "baiklah. Akhiri semuanya!" ucap Gaeun penuh penekanan diakhir katanya.

"Terimakasih, sudah mengisi kebahagian ku yang kini hilang begitu saja" imbuh Gaeun laku pergi tanpa arah. Lagi!.

Ian ingin mencegah, tapi apa daya. Ia juga langsung menghilang dari sana bak ditelan bumi.

Tbc-!
Yeyy, up lagii
mawu double up hari ini? vote 20++ klo bisa😋
tsymm <3

Under Rain • Shinbi's House • [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang