Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I am not gonna kill you. I am just gonna hurt you really really bad__AlvazettaRey
oo0oo
Sore ditemani oleh kemacetan kota Jakarta termasuk Reyna yang berada di antara ribuan motor, gadis berjaket hitam itu menatap arloji di lengannya, lampu merah kini telah berganti ke hijau membuat ribuan kendaraan menancapkan gas ke arah tujuan masing masing.
Reyna menikung menuju Specta kafe. Tempat dimana kelompok kemah mereka membahas hal yang perlu dibawa. gadis itu membuka helm, merogoh saku jaketnya mengambil ponsel.
Langkah kakinya berhenti menatap aura kafe yang kebetulan sangat ramai, seseorang melambaikan tangannya meminta agar Reyna mengenalinya.
Disana sudah ada Nathan yang sibuk berkutat dengan ponselnya. Entah apa yang di lakukan. Juga ada Adnan sebagai ketua kami yang berkutat dengan bukunya.
Adna mencoba cek lagi kehadiran anggotanya, mengabsensi satu per satu. Tanpa lama lama Adnan memulai pembagian kelompok dan tugasnya, walaupun Reyna enggan membahas hal semacam itu namun, gadis itu mencoba menghargai.
Ting !
Suara notifikasi di ponsel Reyna, memperhentikan gerakan bibir Adnan yang sedang berbicara serius. Reyna enggan merogoh sakunya namun, Adnan yang memintanya agar mencoba lihat terlebih dahulu.
Kementrian Pak Presiden
Denis P p p
Javas Rey, lo kmn ? kta lg ngumpul nih sklian bawa orng yng nyerang seklh lo kmrn...
Zero Tumben adek gue ngak nongol, Kmn tu ank ?
Rere mati kalik...hhhh
, mulut lo gue robek ntar !
Denis Waduhhhh...tuan putri
Zero Slow Respon
Javas Papi udh plng, buruan lo ksni Rey.... jgn lp sonita
Otw
5 Pesan Lainnya.....
"Sonita, lo ikut gue ,gue pergi, tugas gue lo titip aja ke Nathan" finalnya.
Reyna buru buru bahkan untuk melihat wajah kelompoknya saja tidak sempat, gadis itu pergi dengan secepat kilat membuat kami bertanya tanya.
oo0oo
Suara derum motor, mengalihkan keadaan markas ralat lebih tepatnya sebuah perkumpulan kami, sudah ada Reyna dan Sonita yang sama sama bergegas menuju lantai atas. Javas yang sudah geram dengan dua orang itu lantas ingin membabat habis namun, Andre yang baru pulang dari Rusia menghentikan pergerakannya, ia meminta agar Reyna saja yang membabat habis.
