002. Endellion

374 53 28
                                    

Sebelum baca lebih baik vote dulu, ya, biar semakin semangat aku updatenya, hehe.

Jangan lupa komen juga hehe.

HAPPY READING

....

- Dark Romance

Lyra memilih tempat duduk di bagian belakang baris ke empat dari depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyra memilih tempat duduk di bagian belakang baris ke empat dari depan. Endellion duduk disampingnya sambil mengeluarkan bolpoin dari dalam tas dengan jantung yang berdebar karena takut jika tidak bisa menjawab soal yang akan diberikan nantinya.

"Selamat pagi semuanya." Seorang pria tua masuk ke dalam kelas dengan setelan kemeja kotaknya berwarna putih yang Endellion ingat itu adalah Pak Agung. Di tangan pria itu terdapat beberapa tumpukan lembar yang Endellion tebak itu adalah soal.

"Pagi, Pak." Seluruh murid yang sudah masuk menjawab dengan keras.

"Langsung saja, hari ini adalah tahun ajaran baru maka sekolah akan merombak acak murid sebelumnya berdasarkan nilai yang diraih bersama murid yang menerima beasiswa prestasi tahun ini."

Suara ketukan pintu dua kali mengalihkan fokus Pak Agung dan semua orang yang berada di ruangan itu. Menoleh ke ambang pintu yang terbuka lebar. Seorang cowok dengan penampilan kurang rapi sedang berdiri di sana.

"Masuk Venan," titah Pak Agung dan sedikit membuat Endellion terkejut karena Pak Agung membiarkan Venan melengos masuk tanpa ditanya atau dihukum.

"Jangan heran kenapa Venan nggak di hukum atau ditegur, karena sekolah udah capek buat negur dan hukum dia," bisik Lyra di samping Endellion ketika menyadari keheranan gadis itu.

Endellion menoleh sekilas ke arah Lyra, lalu mengangguk mengerti.

Mata gadis itu menatap Venan yang duduk tepat di bagian depan baris kedua, sementara di bangku sampingnya yang berjarak satu meter Endellion menemukan Hazen yang duduk dengan kepala tertunduk. Tangannya bergerak memutar bolpoin hitam di tangannya. Masker yang dikenakan oleh cowok itu tidak terlepas membuat Endellion penasaran seperti apa wajah Hazen.

Apa dia juga tampan seperti Venan?

Karena penasaran. Endellion mendekatkan wajahnya ke samping Lyra. "Lyra, apa kamu pernah lihat wajah Hazen? Dia ganteng nggak kayak Venan?" tanyanya dengan suara pelan agar tidak terdengar oleh Pak Agung di depan sana yang memilah kertas di meja guru.

Lyra merunduk untuk berbisik. "Pernah, sebelum luka itu menghiasi wajahnya. Hazen manis, putih. Karena luka di pipinya itu justru bikin Hazen makin ganteng."

"Aku penasaran mau lihat wajah dia."

"Lo bisa lihat wajah dia ketika dia makan di kelas. Karena semenjak ada luka itu dia nggak berani makan di kantin."

Endellion mengangguk sambil menjauhkan wajahnya. Melirik pelan ke arah Hazen dan saat itu juga ia segera memalingkan tatapannya ke depan sambil membenarkan letak kacamatanya karena kedua mata Hazen menatap dirinya.

ENDELLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang