004 - ENDELLION

238 38 70
                                    

Endellion update!

jangan lupa vote dulu sebelum baca ya... biar aku makin semangat.

HAPPY READING

....

Endellion mengeratkan pegangan di tali tasnya saat harus berjalan di koridor yang terhubung menuju kelasnya yang baru yaitu kelas unggulan. Sedari tadi ia sudah berusaha menetralkan detak jantungnya. Rasanya, Endellion tidak siap jika harus bersaing di dalam kelas tersebut, mengingat kalau di sana ada misteri peringkat ke empat.

"Dorr!"

"AAA HANTU!" Endellion terperanjat saat mendapati seseorang mengagetkannya. "Lyra, kamu ngagetin aja!" ucap Endellion seraya menepuk pelan pundak Lyra yang tertawa melihat wajah terkejut dari temannya.

"Lo sih dari tadi gue perhatiin jalannya melamun terus, kayak orang punya hutang dua milyar gitu," seru Lyra.

Endellion kembali berjalan diikuti Lyra yang berjalan di sampingnya. "Aku masih kepikiran tentang misteri peringkat ke empat. Aku takut banget kalau aku ada di posisi itu," jelasnya, memandang sekilas ke arah Lyra.

"Lo bener sih, selama kita di sana kita harus menghindari peringkat ke empat itu," balas Lyra.

"Apa aku jadi bodoh aja ya, biar aku dapat peringkat bawah terus aku dipindahin deh ke kelas biasa." Endellion menatap berbinar pada Lyra.

Lyra menepuk jidatnya mendengar penuturan ngaur dari Endellion. "Terus buat apa lo perjuangin beasiswa sampai bisa masuk kelas unggulan, kalau ujung-ujungnya lo milih jadi bodoh?" Lyra tidak habis pikir dengan pemikiran Endellion, padahal gadis itu adalah gadis cerdas. Tetap saja Endellion punya pemikiran tidak masuk akal seperti itu.

"Habisnya, aku takut jadi target selanjutnya," ucap Endellion.

"Gimana kalau kita kerjasama?" Lyra memelankan suaranya dan menghentikan langkah kaki keduanya.

"Kerjasama gimana?" tanya Endellion.

"Kita cari tahu siapa dalang dibalik misteri peringkat ke empat ini, gimana?" Sebenarnya, Lyra ingin sekali mengetahui siapa dalang dibalik ini semua.

Endellion memandang bingung ke arah Lyra. "Aku nggak tahu, Ra. Aku tuh takut aja kalau terlibat dalam hal kayak gini. Kamu kan tahu sendiri, aku ke sini untuk sekolah dengan beasiswa biar nanti setelah lulus aku langsung dapat surat rekomendasi kuliah di luar negeri," ujar Endellion.

Menurut Endellion, ia ingin bersekolah dengan tenang tanpa harus mencampurkan tangannya dalam memecah misteri tersebut. Bahkan ia rasa tidak mungkin dirinya dan Lyra bisa memecahkan masalah sebesar itu. Lagipula, tidak ada yang mencurigakan di sekolah ini terkait kematian siswa peringkat ke empat.

Lyra mengangguk. "Lo bener juga. Tapi, ya, jiwa penasaran gue tu masih membara buat bongkar siapa yang menyebabkan siswa peringkat keempat meninggal dalam keadaan mengenaskan."

"Udah. Sekarang ini kita fokus aja belajar dan hati-hati dapat peringkat keempat. Oke?"

Lyra mengangguk. "Oke."

Kemudian keduanya berbelok ke kelas unggulan dimana seluruh murid sudah duduk di dalam kelas. Lyra yang memang menetap di sini langsung berjalan menuju bangkunya yang berada disudut barisan kedua.

"Lyra, aku mau duduk dimana?" tanya Endellion pelan saat ia berhasil mencekal pergelangan Lyra.

Lyra menoleh. Lalu matanya berkelana mencari bangku kosong. Sedetik kemudian bibirnya mengembang saat menemukan bangku kosong disudut barisan terakhir. "Tu lo duduk aja sama Hazen. Ada bangku kosong disebelahnya," ucapnya.

ENDELLIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang