"Tulipp ! bangun sayang, udah jam 11 siang" Panggil seorang perempuan yang masih terlihat muda meski sudah mempunyai anak 2, ya! itu adalah mama dari seorang Tulip Subroto dan Putra Arkenzo Yang biasa di panggil oleh sang anak sebagai "Bunda Chantika"
Yaps benar, sang bunda harus berbohong meng korupsi waktu agar anak itu terbangun
Sedang bermimpi menjadi pelukis terkenal sampai mancanegara dan di wawancarai oleh para pembawa berita seketika hancur karena teriakan sang bunda
"Apasih bundaa teriak teriak, ini kan hari minggu" bentar, ini hari minggu? ah ya tuhan! aku lupa, ini awal hari di sekolah baru ku, dan aku belum menyiapkan apapundengan terburu-buru gadis berkacamata itu segera mencari kacamata nya dan turun ke bawah dengan rambut yang masih bisa di bilang acak-acakan dan langsung menuju kamar mandi
Chantika pun hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku putri nya itu yang masih seperti anak SMP, meski saat ini dia sudah SMA kelas 2
"Mandi yang bersih,jangan mandi bebek,nanti teman kamu disana pada pingsan" kata chantika ibunda dari tulip sambil mempersiapkan makanan di meja untuk sarapan keluarga nya.
"Mangkanya jadi anak jangan keseringan tidur malam dan harusnya kamu udah siapin semua nya untuk hari ini,lihat! ini udah jam berapa" saut sosok lelaki yang terlihat gagah sedang duduk di meja makan. Ya! itu adalah ayah dari tulip dan putra yang bernama Dimas
15 menit kemudian..
"Iya iya ayah, ini tulip udah selesai,tinggal ganti baju seragam,menyiapkan buku,dan memakai sepatu" kesal tulip keluar dari kamar mandi yang udah memakai kaos dan celana pendek
Mendengar perkataan tulip, Seorang laki laki sedang bermain gitar pun ikut kesal, sampai kapan adiknya itu bisa berubah menjadi sosok yang dewasa layaknya perempuan remaja pada umumnya? Dia adalah Putra Arkenzo. Kakak laki laki dari Tulip Subroto
"Itu Lu bilang tinggal? tinggal seberapa?"Tulip yang sangat kesal pun langsung lari menaiki tangga menuju kamar nya untuk mengganti baju seragam dan bersiap pergi ke sekolah
"Ayo,berangkat" Suara dari gadis kacamata itu membuat semua yang di ruang makan menoleh ke arah nya
"Ngga makan dulu?" jawab chantika yang melihat anaknya sangat terburu-buru ke sekolah dan sedikit.. tidak rapi
Tulip pun menggelengkan kepala "Kak,Ayo antar tulip, 10 menit lagi udah bel sekolah dan tulip masih di rumah,belum perjalanan nya,belum macet nya,belum lampu merah" ucapan dari tulip panjang x lebar x tinggi yang di tujukan untuk kakak nya Putra seperti rumus matematika
"Bocil diem! Telinga gua sampe bunyi ngingg~ mangkanya jangan kebanyakan gadang!" Jewer putra di telinga adik nya yang bernama tulip yang sangat menjengkelkan itu, lalu asal meninggalkan nya dan berjalan menuju sepeda motornya untuk mengantar tulip berangkat sekolah
"Aww iyaaaa kak putra laknat!" rengek tulip yang sedang di jewer. dan berlari kecil keluar mengejar putra "Ayah.. Bundaa.. Tulip Berangkattt" teriak tulip lalu menutup pintu rumah.
Haiii Maaf cerita nya kalau terlalu pendek, mohon di maklumin, aku baru belajar untuk menulis cerita fiksi seperti ini
Tolong komen sebanyak banyaknya ya , agar aku bersemangat buat update cerita nya. Vote cerita ku juga jika kalian suka, pay payyy ~~
KAMU SEDANG MEMBACA
UP TO YOU FOR LOVE!
Fanfiction"Balikin Tas Aku kak!" Menjinjit dan mencoba meraih tas kesayangan nya itu. "Ambil aja kalau bisa, hahaha" Ledekan dari seorang pria bertubuh kekar bermata sipit dan mengoper nya dari satu orang ke orang lain di sertai iringan tawa para lelaki lain...