Panggilan itu terputus secara sepihak karena Jaemin harus pergi untuk bersiap ke bandara. Renjun memandangi ponselnya untuk sesaat sebelum meletakannya kembali ke atas kasur. Ia mengusap wajah sembabnya lalu memijat dahi. Jaemin akan pulang malam ini.
"Sayang..." Jeno memeluk perut Renjun dari belakang, "suamimu menelpon?"
"Jeno-ya, Jaemin akan tiba di Seoul malam ini. Aku harus pulang sekarang."
Detik berikutnya Renjun beranjak dari kasur dan berjalan keluar dari kamar tamu. Kedua kakinya sedikit mengangkang karena rasa nyeri yang menyadera dari bagian punggung hingga ujung kaki. Bahkan celana flanel milik Jeno sampai menyeret di lantai.
Renjun tampak gelisah sekaligus panik. Memasukkan barang-barangnya di dalam tas jinjing yang ia bawa kemudian memakai topinya. Topi Jeno.
"Aku akan mengantarmu." Ujar Jeno lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk bersiap. Alhasil Renjun menunggu di ruang tengah sambil memandangi jam yang tertempel di dinding.
Sepanjang perjalanan Renjun hanya diam sambil memandangi keluar jendela mobil. Jeno mencuri-curi pandang ke arah Renjun, tidak menyangkan bahwa tadi malam mereka baru saja melakukan penyatuan tubuh yang sangat panas. Tubuh Renjun terlihat lebih seksi dari Jeno bayangkan rasanya ia tidak rela membiarkan tubuh itu kembali kepada Jaemin.
Sesampainya di basement gedung, Renjun langsung meraih tasnya dari kursi belakang. Melepas sabuk pengaman dengan tangannya yang bergetar hebat membuat Jeno langsung menahan pujaan hatinya hingga mereka bertatapan.
Belum juga Jeno berucap Renjun langsung meraih kerah jaket kulitnya dan menyatukan bibir mereka sesaat, "jangan katakan apapun tentang apa yang sudah kita lakukan jika kamu ingin hubungan ini tetap berjalan."
"Aku akan tutup mulut, sayang."
Renjun tersenyum miring lalu menepuk pipi Jeno beberapa kali, "terima kasih."
Kemudian lelaki itu keluar dari mobil. Berlari kecil memasuki pintu utama sebelum masuk ke dalam elevator. Senyuman Jeno meluntur, meremas kendali mobilnya lantas menginjak pedal gas, "aku tidak janji, Renjun." Bisiknya.
.
.
.
.
.
."Aku pulang, Renjun-ah."
Jaemin masuk ke dalam rumahnya dengan antusias. Melupakan rasa nyeri yang masih tersisa di punggung hingga tulang ekor. Ia menarik koper juga menjinjing sebuah tas berisi hadiah untuk istri tercintanya.
"Jaemin-ah!"
Pria mapan itu menoleh saat mendengar suara yang ia rindukan. Tatapan matanya beradu dengan tatapan Renjun. Renjun berjalan cepat menghampiri suaminya hingga dress panjang berwarna biru muda yang ia kenakan bergerak indah seolah diterpa angin.
"Hai." Renjun merentangkan tangannya saat Jaemin memeluknya dengan erat. Tubuhnya diangkat dan dibawa berputar beberapa kali hingga Renjun terkikik geli.
Setelah itu Jaemin memberikan kecupan-kecupan di sekujur wajah Renjun terakhir di bagian bibir. Memberikan lumatan di bibir merah muda tersebut lantas tersenyum cerah. Rindunya sudah teratasi.
"Gaun yang cantik." Ujar Jaemin sambil memandangi penampilan istrinya yang sangat menarik.
Renjun memutar tubuhnya lantas terkekeh malu, "aku baru membelinya."
"Kamu sudah pergi ke klinik? Suaramu.."
"Tenggorokanku hanya meradang karena terlalu banyak makan makanan pedas, jangan khawatir." Renjun mencoba mengalihkan topik pembicaraan sambil melepas jaket suaminya, "kamu membeli hadiah untukku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/294909029-288-k251727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in The Dark | JenoRenjunJaemin✔️
RomanceNam Renjun, ia memang mencintai suaminya tetapi semuanya berubah ketika ia bertemu pandang dengan pria bermata tajam itu. Lee Jeno, saudara tiri dari suaminya sendiri. • Male Pregnant + Love Affair • CROSS DRESSING, BOYSLOVE, MISSGENDERING • NoRen...