||
||
||
Sejak hari pertemuanku dengan putra mahkota Vercus Veraga aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, padahal dia bilang akan sering bertemu. Ck! Apa peduliku, sudah bagus tidak bertemu, kan?Aku melangkahkan kakiku sembari melihat-lihat taman istana, sejujurnya aku sangat terkejut ketika ayah dan ibu berkata bahwa ada 3 putra mahkota yang melamarku secara bersamaan dalam satu waktu. Satu saja membuatku repot, bagaimana dengan tiga orang sekaligus? hufh ini membuatku pusing, dewa aku di sini hanya ingin ketenangan, kenapa kau beri aku 3 lelaki sekaligus?
"Andai aku bisa hidup seperti mawar," gumamku pelan sembari menyentuh kelopak bunga mawar yang mekar di hadapanku dengan cantiknya, perasaanku sekarang malah berbunga-bunga karena indahnya bunga ini.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Aku tersentak dan tangan ku tak sengaja mengenai duri dari tangkai mawar yang kupegang tadi. Berani sekali mengagetkan seorang putri seperti itu. Huhu sakit.
Aku lantas berbalik untuk melihat sosok yang baru saja bersuara di belakangku dan lebih terkejut lagi ketika yang kulihat ternyata seorang lelaki tampan dengan rambutnya yang putih keunguan, dan juga matanya yang berwarna ungu. Cantik sekali! Dewa apa ini ciptaanmu?! Apa ini patung yang dipahat sedemikian rupa? Dalam sekejap aku tidak bisa berkata-kata padahal aku punya mulut.
"Sepertinya tanganmu terluka, tuan putri," ucapnya. Aku mendongak menatapnya. Apa itu? Dia tahu aku putri tapi dia malah mengagetkan aku dan berani bicara tidak formal seperti itu? Terlebih lagi kenapa dia berkeliaran di taman istana dengan mudah?
Aku refleks menyembunyikan kedua tanganku ke belakang tubuhku. Ini kan gara-gara kamu tahu! Dasar pengacau!
"Biar ku lihat," ucapnya dengan tutur kata yang lembut, bukannya menolak aku malah menunjukan tanganku. Setelah diperhatikan, ku akui dia memang tampan dan tatapannya begitu lembut. Tapi, dia ini siapa?! kenapa berkeliaran di taman istana.
"Maaf sudah membuatmu terkejut," ucapnya.
Cup~
Hah?!!
Aku refleks menarik tanganku sendiri ketika luka di jariku dikecup olehnya. Laki-laki ini tidak tahu tata krama ya?! Pipiku pasti memerah karena ini.
"Perkenalkan, saya putra mahkota Lucaseric De Myrtle, putra tunggal dari keluarga Myrtle," ucapnya sembari memberi hormat padaku. "Senang bertemu dengan tuan putri di pagi yang cerah ini," sambungnya.
Pu-putra mahkota?!! sejak kapan? ah maksudku kapan dia sampai di istana? kalau dia sudah datang berarti ada kemungkinan putra mahkota dari kerajaan Bargonia juga sudah, kan? Tapi kok aku tidak tahu. Kenapa tidak ada yang memberitahuku sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Live [神からの祝福]
RomanceKehidupan yang dijalani Ellis begitu menyakitkan hingga rasanya dia tidak ingin hidup. Berapa kalipun gadis mungil itu meminta kepada dewa agar kehidupannya diberkahi dengan kebaikan, tetapi dewa yang dia percayai tidak pernah mengabulkan pintanya...