004# Debudante day

5 1 0
                                    

||||||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||
||
||

    Hari ini aku terbangun pagi sekali, bahkan saat matahari belum muncul kepermukaan, tapi sepagi itu para dayang sudah berada di kamar ku untuk memijat dan memandikanku. Jika begitu adanya, sepertinya bangun sepagi ini pun tidak akan cukup untuk berhias. Sekarang saja mereka sangat tergesa-gesa, sepertinya mereka ingin aku tampil paling cantik di hari debudante-ku ini.  Rasanya, aku jadi ikut berdegup.

"Di mana sisir nya?" tanya salah satu dayang.

"Hanya ada satu," ucap dayang satunya.

"Coba cari kembali."

"Setelah ini tuan putri harus tidur," ucap dayang lainnya.

"Kita harus pijat tuan putri."

"Berikan parfumnya."

"Ambilkan lilin aroma terapi."

"Aroma lavender."

"Pilihkan gaun terbaik."

"Pilih gaun yang membuat tuan putri nyaman."

"Di mana penata rambut tuan putri?"

DOEENG!!

Hah aku kira akan biasa saja. Sepertinya aku terlalu meremehkan debudante, persiapannya sangat merepotkan. Mau bagaimana lagi? Aku harus tampil maksimal!

Beberapa saat kemudian setelah melewati berbagai tahapan, akhirnya riasanku selesai.

Tadaaaaa!

"Wah, tuan putri anda sangat cantik," ucap Reayi. Aku merasa seperti aku berkilauan. Pantulan diriku di cermin juga sangat mengagumkan, apa itu sungguh aku? Wah aku jadi berdegup sekali. Cantik sekali!

Tuk

Tuk

"Saya Elesk, akan mengantar tuan putri sampai ke hall istana," ucap kesatria Elesk dari luar kamar ku, baiklah aku sudah siap.

"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Lacrocus," ucap kesatria Elesk sembari membungkuk menghormati ku. "Tuan putri, Anda sangat cantik hari ini," sambungnya.

"Terimakasih banyak," ucapku, aku berjalan menuju kereta kuda diikuti oleh kesatria Elesk, aku sangat malu karena para dayang memperhatikanku dengan begitu terpukau, bagaimana dengan para bangsawan lain nanti saat melihatku ya? Aku tidak berharap mendapat pujian sih, hanya semoga saja aku tidak gugup, dan semoga saja mereka menyukaiku.

"Elesk, apa ayah dan ibu sudah di sana?" tanya ku pada kesatria Elesk.

"Benar tuan putri, yang mulai raja dan yang mulia ratu sudah menunggu anda, suasana hall juga sudah sangat ramai dengan para bangsawan," jawabnya.

Aku tersenyum, akhirnya hari yang kunantikan tiba. Entah mengapa padahal aku baru saja berada di sini beberapa minggu lalu, tapi rasanya aku sangat menantikan hari ini.

Second Live [神からの祝福]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang