A-do-la

2.3K 189 2
                                    

"a-do-la game kajja!"

"Males ah hyung" Jawab Park Jeongwoo.

"Ayolah jeongwoo-yaa"

Jeongwoo mengabaikan hyungnya yang mulai merengek seperti bayi.

"Gamau hyung"

"Hm!" Jaehyuk akhirnya merajuk karena pacar brondongnya itu tidak mau diajak main.

Jeongwoo heran. Pacarnya itu selalu kalah setiap kali mereka bermain a-do-la game, tapi kenapa ia selalu minta main lagi setelahnya.

Yang bikin jeongwoo malas, jika tidak diiyakan dia akan ngambek seperti saat ini, tapi jika diiyakan dia bakal kalah, dan juga bakal ngambek setelahnya.

Kan jeongwoo jadi serba salah.

Kalian pasti berpikir, "ngalah aja woo, biarin jaehyukie menang sekali aja ntar juga bosen habis itu". Nooo itu kesalahan terbesar.

Pernah Jeongwoo mengalah sekali kepada pacarnya itu karena dia kasihan, tapi tau apa yang ia dapat?

Hyungnya itu langsung peka dan mendiami dia seminggu lebih.

Jaehyuk benci kalah. Tapi dia lebih benci kalau kemenangan yang dia raih gara-gara lawannya mengalah. Itu melukai harga dirinya.

"Jeongwoo bodoh! Aku mau main sama Haru aja kalo gitu!"

"Yoon Jaehyuk."

Jaehyuk agak merinding mendengar suara rendah Jeongwoo. Jaehyuk menundukkan kepalanya takut bersitatap dengan mata serigala Park Jeongwoo.

"Aku ga suka kamu ngancemnya bawa-bawa mantan kamu itu"

Jaehyuk kelepasan dan dia sangat tau bahwa dia salah kali ini.

"Sekarang bilang apa sama aku?"

"Maafin eokie" Cicit Jaehyuk.

"Apa ga kedengeran"

Jaehyuk mengangkat kepalanya dengan pipi menggelembung, bibir yang melengkung ke bawah, serta mata yang yang berkaca-kaca.

Sambil menggosok matanya yang mulai meneteskan air mata jaehyuk mengulangi kata-katanya.

"Eokie minta maaf, hiks"

Jeongwoo sebenernya tidak suka membuat hyungnya itu menangis, tapi demi tuhan pacarnya itu saat ini sangat gemesin.

Bisa gila gue, batin Jeongwoo sambil menahan diri untuk tidak ngarungin pacar gemesnya itu.

"A" Ucap Park Jeongwoo

Jaehyuk yang masih terisak memiringkan kepalanya bingung dan menatap jeongwoo dengan wajah penuh tanya.

"Katanya mau main A-do-la game"

Jaehyuk pun mengangguk cepat menjawab perkataan pacarnya itu.

"A" Ulang Jeongwoo.

"Do" Balas Jaehyuk.

"La"

"A"

"Do"

"La"

"A"

"Do"

"La"

"Do"

Wajah Jaehyuk seketika jadi cerah.

Yup. Jeongwoo membuat kesalahan barusan. Dirinya menang!

"Yeahhh aku menang!!" Teriak Jaehyuk sangat senang. Dirinya secara tidak sadar melompat-lompat kecil kegirangan dibuatnya.

"Jeongwoo harus nurutin kemauan eokie!" Perintah sang paduka raja.

"Iya, kamu mau apa hm?" Ucap Jeongwoo sambil mengusap kepala hyungnya itu gemas.

Oya sebenernya mereka berdua tadi sedang berjalan di alun-alun kota untuk beli jajanan.

Sambil menarik lengan Jeongwoo, Jaehyuk berpindah dari satu pedagang ke pedagang yang lainnya dan tidak terasa tangannya sudah penuh dengan banyak jajanan.

"Hyung emang bakal habis makan ini semua?" Tanya Jeongwoo sedikit cemas.

"Iya habis!" Jawab Jaehyuk tegas.

"Nanti hyung gabisa makan malem kalo ngemilnya kebanyakan"

"Bisa!" Tegas Jaehyuk lagi.

"Yaudah"

Setelah beberapa saat Jaehyuk mengaduh pelan.

"Woo kenyang"

Jeongwoo hanya menggeleng pasrah. Dia sudah tau akhirnya bakal seperti ini.

"Sini Woo habisin"

Setelah habis semua jajanan, kini mereka berdua melanjutkan acara jalan-jalan mereka. Hitung-hitung untuk membantu mencerna makanan mereka tadi karena mereka masih harus makan malam nanti.

Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan menikmati suasana senja yang mulai berganti malam.

"Woo" Panggil Jaehyuk.

"Hm?"

"..." Jaehyuk diam.

Mereka berdua berhenti. Jeongwoo memutar tubuh Jaehyuk agar mereka berdua saling berhadapan.

"Kenapa hyung?" Tanya Jeongwoo menggenggam kedua tangan pacarnya itu.

"Kamu belum maafin eokie perkara tadi..." Ucap Jaehyuk.

"Belum jelas ya?" Tanya Jeongwoo.

Jaehyuk menggelengkan kepalanya cepat. Jaehyuk paham bahwa Jeongwoo sebenarnya telah memaafkannya sejak tadi. Tapi dia butuh pernyataan langsung agar dia lebih yakin.

"Kalo gini?"

Tiba-tiba jeongwoo menarik dagu jaehyuk agar wajah manis pacarnya itu berhadapan dengan wajahnya.

Lalu dengan cepat Jeongwoo mengikis jarak antara mereka berdua dan memeluk pinggang Jaehyuk erat.

Sedetik kemudian, bibirnya sudah menempel, melumat, mencuri ciuman dibibir manis sang kekasih.

Setelah ciuman yang sedikit panas itu, Jeongwoo akhirnya melepaskan pagutan bibir keduanya.

"Gimana? Udah jelas belum?"

Pipi Jaehyuk merona merah seperti tomat dibuatnya. Ia pun hanya bisa mengangguk cepat sambil menutup wajahnya karena malu.

"Gemes deh pacarku" Ucap Park Jeongwoo.





The end.

Verhalen || JeongJaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang