Baca aja cuk happy ending kok yakali sad end . Chap 19 - 20 digabung aja , author mau buat cerita lain di akun yang baru soalnya . Jd sebisa mungkin unfoll aja ini akun , trus follow akun author yang baru oke ! Happy reading . Yang bisa baca sampe akhir cerita kalian hebat 🗿🙏 author bangga . 8000+ kata . Tangan author copot . Jadi kalo kalian ga baca , authord ny nangis nih ajg . Vote y ngen 👍
Dor...
Suara tembakan menggema di Hotel kelas atas itu , suara alaram hotel berbunyi kencang menandakan ada masalah , sehingga menarik perhatian para petugas keamanan untuk menuju ke lantai atas . Tempat Alucard berdiri saat ini .
Sebuah tembakan , meluncur tepat di kepala sang korban yang telah menculik kekasihnya sendiri yakni Granger . Tanpa ragu , yakin , dan tak segan segan menembak seseorang itu bukanlah hal yang normal untuk anak dibawah umur seperti Alucard .Dan sang pelaku kini hanya menatap hampa mayat pria didepannya ini , sembari sesekali menginjak kasar kepala pria itu .
Darah mengucur deras dari kepala sang korban , tapi aneh sekali , Alucard justru sama sekali tak merasa jijik , maupun kaget melihat banyak nya darah yang bercucuran . Padahal , kebanyakan orang akan merasa jijik dan mungkin akan shock berat jika melihat kejadian ini . Alucard menoleh ke arah Granger yang terbaring lemas di atas kasur , dengan tubuhnya setengah telanjang- . Dan bekas cambukan dimana mana . Granger yang merasa terintimidasi oleh Alucard langsung menundukkan kepalanya . Merasa bersalah .
Dia juga shock berat melihat Alucard nekat membunuh seseorang demi menyelamatkannya , baju sang dominan sudah berbau amis karna darah . Pistol ditangannya juga masih digenggam erat , Granger ingin menangis meminta maaf , tapi saat dia melihat wajah Alucard , matanya sama sekali tak memiliki emosi . Dia menatapnya hampa . Granger terkejut dengan hal itu , bahkan Granger tau , saat Alucard menatapnya ,wajahnya pun tidak menunjukkan adanya emosi sama sekali . "A, Alucard...maaf aku-"
Granger sedikit gemetar melihat Alucard seperti itu , dia benar benar tak tahu Alucard bisa nekat seperti itu , bagaimana jika dia membunuhku karna kecewa kepadaku ? .
"Kamu gapapa ?"
Alucard mengusap wajah Granger dengan wajah datarnya , setelahnya Alucard melepaskan semua ikatan yang melilit tubuh pria didepannya ini . "Dimana bajumu ?"
Granger tidak menjawabnya , dia takut Alucard semakin marah jika dia bilang bajunya telah diambil paksa . "Bajuku..." .
"Pakai jaketku , aku akan mengobatimu dirumah nanti"
Alucard dengan wajah dinginnya , tapi tidak dengan perhatian nya kepada Granger . Dia melepas jaket nya dan membalurkannya ketubuh Granger , Granger semakin merasa bersalah . Bahkan Alucard tidak meminta penjelasan darinya , bukankah Alucard benar benar kecewa kepadanya . Untuk saat ini granger hanya bisa mematung meratapi nasibnya untuk kedepannya.
Alucard memberikan jaketnya , dan segera menenangkan granger di dekapannya . 'ah sialan aku tidak bisa menyembunyikannya terlalu lama lagi'
"Alucard maaf...maafin aku..."
"Kamu ga salah , dia yang salah"
Saat Alucard menggendong tubuh Granger , granger menenggelamkan wajahnya ke dada Alucard tapi tak berani menatap wajahnya , Alucard menanggapinya dingin . Dia tidak menyalahkan Granger , tapi dia menyalahkan orang yang membuat granger menjadi seperti ini . Dengan demdam yang tersisa di dalam dirinya , dia menendang wajah seseorang yang membuatnya muak itu , ntah mayat atau bukan , dia tidak perduli .
"Kita pulang"
"Alucard tunggu...dia mati"
"Itu pantes buat dia"
![](https://img.wattpad.com/cover/271845933-288-k514987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny And My Time [END]
De Todo"Ketika semua perasaan yang kau pendam dalam dalam hingga tak seorang pun mengetahuinya, lalu dengan tiba tiba takdir membuka semua rahasia mu satu persatu , dan membuatmu muak akan hal itu. Namun , apakah mungkin , waktu yang akan mempersiapkan had...