Warn!
Mature adegan!
Jisung berusaha menahan dada Jeno kala pria itu semakin mendekatkan dirinya pada Jisung.
"JANGAN DEKETIN GUE SIALAN!" pekik Jisung, sedangkan Jeno malah menyeringai mendengar Jisung.
dia meraih kedua tangan bocah manis itu, Meletakannya diatas kepalanya.
Lalu dengan cepat dia mencium bibir ranum Jisung, melumatnya semakin kasar kala Jisung bergerak menendang-nendangnya. Jeno menyudahi ciumannya dan menatap wajah Jisung yang terlihat menggoda dimatanya.
"SIALAN! GILA LO YA!"
"kamu imut sekali sayang, tapi sepertinya kamu akan lebih menggemaskan jika mengandung anak saya" bisik Jeno sensual, membuat Jisung merinding seketika dan mendorong kuat tubuh Jeno yang berada diatasnya, namun tubuh Jeno tidak bergeming sama sekali.
"ORANG GILA! GUE GA BAKAL MAU NGANDUNG AN-" Jeno meletakan telunjuknya pada bibir Jisung, yang membuat Jisung refleks berhenti berbicara
"Jangan berteriak terus sayang, kamu bisa menghabiskan suaramu, bagaimana kalau sekarang kita mulai sesi hukumanmu?" Belum sempat Jisung berbicara, Jeno kembali menyatukan bibir keduanya, lalu sebelah tangan Jeno berusaha membuka celana Jisung, dan tentu saja mendapatkan perlawanan dari simanis.
"jangan member-"
"Cihh" ucapan Jeno terhenti ketika Jisung dengan berani meludahi dirinya, tepat diwajah.
"brengsek" umpat Jisung, menatap Jeno dengan mata tajamnya.
Jeno mengepalkan tangannya, memindahkan tangannya yang tadinya memegang kedua tangan Jisung itu pada leher pria manis itu, mencekiknya dengan seringaian diwajahnya, Jisung terkejut dengan gerakan tiba-tiba Jeno, dia meraih tangan Jeno berusaha melepaskan cekikan itu, kala cekikan itu semakin kuat dan terasa perih serta panas mulai membalut lehernya.
"Le-lepash" ucap Jisung terbata, nafasnya semakin terengah-engah dan sedangkan Jeno terlihat tidak perduli, dia menunggu pemberontakan Jisung yang semakin melemah.
"akh!" Jisung menjerit, saat Jeno entah mungkin disengaja menekan kejantanannya menggunakan lutut dari luar celana.
Kesadaran Jisung sudah diambang batas, rasa pusing menghampirinya, matanya berkali-kali ingin tertutup dan matanya berkaca-kaca. Berhasil melepaskan baju serta celana dari tubuh si manis, Jeno segera melepaskan cekikannya, membuat Jisung secepatnya meraup udara disekitarnya.
"akhh!" Jisung memekik hebat saat sesuatu yang tumpul dan besar berusaha memasuki analnya, Jisung mencengkeram erat sprei pada kasur, kepalanya bergerak kekanan dan kekiri, punggungnya melengkung disertai tetesan air mata yang keluar dari ujung matanya.
Jeno menggeram saat dirinya merasakan bagaimana anal sempit Jisung menjepit kejantanannya yang berusaha semakin masuk, tanpa menggunakan pelumas, karena merasa terlalu lama Jeno memegang pinggul Jisung, lalu memaksa masuk kejantanannya dalam sekali hentakan membuat Jisung mengeluarkan pekikan kesakitannya lagi.
"agh!! Sakit!! keluarkan!! Kumohon.." Jisung memukul-mukul sprei disampingnya, berusaha meredakan rasa sakit pada analnya yang kian menyiksa.
Jeno meletakan kedua kaki Jisung pada bahunya , lalu dengan tidak sabaran Jeno menggerakkan pinggulnya, maju mundur dengan cepat.
"nghh akh, s-sudah"
"Jeno sakh ahh!"
Cengkraman Jisung pada sprai semakin menguat kala Jeno bergerak semakin brutal, bahkan juga melakukan hal lain seperti meninggalkan banyak tanda pada leher hingga perutnya.
Apa kata chenle dan Haechan? Nikmat? Rasa nikmat apa yang mereka bicarakan? Ini sakit dan manyiksa bagi Jisung
" baby kamu sempit shh"
" ber-hentihh hiks hentikan.."
Jisung tidak bisa melawan, tubuhnya terlalu lemah, bahkan rasa pusingnya malah semakin menjadi-jadi, pandangannya juga perlahan menggelap.
Jeno mengadah, saat dirasakannya kejantanannya semakin membesar didalam anal Jisung, Jeno mempercepat sodokannya pada anal Jisung, lalu beberapa saat kemudian Jeno memaksa masuk keseluruhan kejantanannya dan mengeluarkan seluruh spermanya didalam anal simanis.
...
ok! Segitu saja, sy gabisa buat nc, maksa banget kesannya.
Tetap coment and vote semuanyaa..
Dadahh