siang ini Jisung berada dikamarnya,melamun. dia di kunci lagi oleh Jeno, suara pintu terbuka dibelakangnya tidak membuatnya mengalihkan pandangannya.
dia tetap diam, membelakangi pintu.
"hai" Jisung menoleh cepat mendengar suara seorang gadis menyapanya, terdengar asing.
"gue Karina, adeknya Jeno. Lo siapa?" tanya gadis bernama Karina itu sembari mengulurkan tangannya, Jisung sedikit ragu menerima uluran itu.
"gue Jisung"ucapnya.
"oh ternyata bener Lo yang namanya Jisung" Kening Jisung mengerut mendengar ucapan Karina, dia bingung dengan ucapan Karina.
"Lo kenal winter?" Tanya Karina yang langsung di angguki Jisung, semakin tidak mengerti kenapa gadis didepannya ini mengenali sang sahabat.
"gue pacarnya" ucap Karina yang langsung membuat Jisung membulatkan matanya kaget.dunia sesempit itu ya.
Ekspresi Jisung membuat Karina sedikit tertawa.
"Lo dikurung ya sama Jeno?" Mendengar pertanyaan Karina membuat Jisung mendadak teringat ucapan Jeno beberapa jam lalu.
"Kalau ada yang berani ngebuka pintu ini, saya sendiri yang bakal patahin tangannya Ji"
"Karina, keluar... Jeno tadi bilang kalau ada yang buka pintu ini dia bakal patahin tangannya" mendengar ucapan Jisung membuat Karina tertawa, ternyata Jisung semenggemaskan ini pantas saja Jeno ngelakuin segala cara biar Jisung bisa sama dia.
"santai aja gue adeknya kok"
"anw Ji, Lo mau ikut gua?gua bakal bebasin Lo dari Jeno"
"Beneran?!" Tanya Jisung excited, seneng banget dia kalau akhirnya bisa terbebas dari Jeno.
"iya, sini ikut" Karina mengulurkan tangannya, sementara Jisung dengan senyum senangnya meraih tangan itu.
Kemudian mereka melangkah keluar, dengan Karina yang menggandeng tangan Jisung.
"Lo mau kemana Karina?" Karina mengumpat didalam hati ketika dirinya mendengar suara Jeno dibelakang mereka.
dia fikir Jeno akan kesusahan mengurusi dokumen-dokumen yang diberikannya.
padahal mereka sudah sampai di tangga terakhir, sedikit lagi.
Karina menoleh menatap Jeno ketika mendengar langkah kaki Jeno mendekat, dia menarik Jisung agar tetap berada dibelakangnya.
"Jisung, kembali" ucap Jeno dengan suara rendahnya, pegangan Jisung pada Karina mengerat,tangannya bergetar.
Karina tau Jisung sekarang takut, dia sedikit menoleh lalu tersenyum kecil kearah Jisung "Lo jangan takut, gue bakal bawa Lo pergi"
"Lo gabakal bisa bawa Jisung kemanapun Karina"
Karina terus melangkah mundur saat Jeno terus melangkah maju semakin dekat pada mereka.
Karina berdehem, lalu tanpa aba-aba apapun dia tiba-tiba berbalik, berlari sembari menarik tangan Jisung.
Jeno yang melihat itu menggeram marah, lalu ikut mengejar Karina, dan sialnya lari Jeno lebih cepat, dia menggapai tangan Jisung, menariknya kuat hingga pegangan Jisung dan Karina terlepas, Jisung terjatuh namun Jeno mengabaikannya.
"Lee Jeno sialan!" Umpat Karina seraya menghentikan langkahnya, menatap Jeno tajam.
Jeno tersenyum pada Karina "sopan santunmu di mana adikku?" Tanyanya sembari mendekat kearah Karina.
"cih, sopan santun? Apa perlu gue sop—argh!" Karina memekik kaget saat Jeno mencekik lehernya, lalu mendorongnya kearah tembok.
"gue bakal matahin leher Lo kalau Lo berani nyentuh Jisung lagi" Ucap Jeno, Jisung yang Melihat itu berlari kearah Jeno berusaha menarik tangannya.