"win, Kakak bisa minta nomornya Mark Lee?" winter yang tengah memainkan handphonenya itu mengerutkan keningnya, menatap heran kearah Karina.
"santai dong natapnya, kakak mau ngajak si Mark buat kerja sama nyari Jisung,bisa kan?" senyum winter mengembang, dengan senang hati dia scroll kontak yang ada di handphonenya.
"ini" setelah menyalin nomor Mark, Karina mengembalikan hp winter.
Mark
Mark Lee?
Siapa?
Karina, pacar winter
winter, temen JisungOh, ada perlu apa?
bisa ketemuan, gue tau dimana Jisung
Oke, Lo shareloc aja lokasinya
Ok
•••
Jisung meringkuk dibalik selimutnya, nafasnya tidak beraturan, rasa sakit menjalar pada seluruh tubuhnya, dia bahkan tidak bisa bangun.
air mata Jisung sepertinya sudah kering sedari tadi, dia hanya bisa menutup matanya dan meringis beberapa kali.
Jeno sendiri entah kemana, Jisung sebenarnya mau bodo amat namun kondisinya sekarang ini membuatnya membutuhkan seseorang.
dia tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya yang masih kotor karena Jeno semalam.
"bibi" Panggil Jisung saat Soojin datang mengantarkan sarapan padanya.
"iya tuan ada apa?apa anda butuh sesuatu?anda bisa makan sendiri?" Jisung menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Soojin.
"a-aku butuh mandi, tubuhku tidak bisa digerakkan, bisa aku minta tolong" pintanya, Soojin terlihat berfikir lalu menatap Jisung.
"sebentar tuan, saya minta pada orang lain" setelah itu Soojin menghilang dibalik pintu.
Jisung menghembuskan nafasnya.
"ini Hendery, salah satu asisten tuan Jeno. dia bisa membantu tuan" Jisung menatap kearah pintu, di sana Soojin berdiri dengan seorang pria yang rambutnya sedikit gondrong namun wajahnya terlihat sangat tampan.
"permisi tuan, biarkan saya membantu anda" Hendery mendekati Jisung, lalu membalut tubuh Jisung dengan selimut dan mengangkat tubuhnya untuk memasuki kamar mandi.
Setelah menutup pintu toilet, Hendery perlahan-lahan meletakan Jisung di sisi bathub dia melepaskan selimut Jisung dengan lembut.
"anda ingin mandi air apa tuan?"
"terserah" Hendery tidak mengerti, tapi dengan ragu-ragu dia menyalakan kedua keran, membuat air hangat untuk Jisung.
Setelah itu dengan perlahan Hendery membantu Jisung untuk membersihkan tubuhnya.
Hendery meringis saat melihat banyaknya lebam dan beberapa luka pada tubuh Jisung, Jeno memang sebejad itu ternyata, ucapnya berbisik.
Jangankan tubuh Jisung, wajah Jisung saja ada beberapa bagian yang membiru.
Setelah mandi, Hendery kembali mengangkat Jisung kedalam kamar, membantunya mengeringkan rambut dan memakaikannya baju.