18

2K 374 46
                                    

Ini belum akhir pekan, kedatangan Rumee ke apartemen membuat Awan bingung, namun laki-laki itu tidak bertanya dan membiarkan wanita itu masuk.

Pria itu juga tidak bertanya ketidakhadiran Rumee akhir pekan kemarin, ia memberi waktu untuk wanita itu menjelaskannya pada putri mereka.

Setelah kejadian di rumah orang tua Rumee tepatnya di hari pernikahan adik wanita itu mereka belum bertemu.

"Aku akan pulang ke sini tidur dan berangkat kerja dari sini."

Awan yang hendak masuk ke kamarnya menghentikan langkah mendengar ucapan Rumee.

"Kamu tidak perlu melakukannya."

Sikap Rumee dikarenakan pembicaraan orang tuanya  di malam setelah acara pernikahan adiknya.

"Aku akan melakukannya dan membuktikan pada mama jika hubungan kita memang tidak bisa dilanjutkan."

"Antara kita tidak ada ikatan lagi jadi aku tidak bisa menerima rencanamu."

"Tenang saja aku tidak akan menggoda dan yakin Mas juga tidak akan menyentuhku," balas Rumee.

Rumee berdiri di depan pintu kamar putrinya sedangkan Awan di depan kamarnya sendiri mereka akan berbicara dalam posisi seperti itu.

"Kamu berhak membuat keputusan dalam hidupmu jadi lupakan rencanamu."

Tidak ada yang bisa mengekang ataupun mengatur wanita itu. Ucapan mamanya dua minggu yang lalu masih membuat mama Queen marah. Tidak semua hubungan bisa disamakan terlebih hubungannya dengan Awan. Walaupun Mama dulu pernah berpisah dengan papa setidaknya pernah ada cinta di hati mama sehingga mereka bisa melewatinya dengan mudah sedangkan dirinya sama sekali tidak memiliki perasaan untuk papa Queen, dan Rumee sudah menjelaskan pada mamanya namun wanita yang telah melahirkannya itu tetap pada pendiriannya. 

Dan mulai hari ini ia akan tinggal bersama mantan suaminya untuk membuktikan pada orang tuanya

"Aku sangat Mencintainya tapi aku tidak diizinkan untuk mengatakan apa yang kurasakan."

Awan meneguk ludahnya, saat ini begitu nyata sakit di hatinya mendengar mantan istrinya meluahkan rasa untuk pria lain.

"Mama ingin aku melihat Mas agar aku tahu apa yang kuinginkan." 

Rumee tidak percaya pada kata-kata mamanya.

"Harusnya Mas memberikan surat bukan hanya melafadzkan kata talak."

"Akan kubuat, pulanglah." Awan tidak akan menyulitkan ibu putrinya.

"Mas pikir mama akan diam saja mengetahui aku tidak berada di sini?" bahkan orang tuanya sudah mengantongi identitas kekasihnya ini adalah pertanda buruk jika Rumee ceroboh.

Awan sudah mengatakan ia tidak ingin Rumee berada di sini, dan wanita itu tidak perlu melakukan hal tersebut.

"Kita sudah selesai jadi perjuangkan apa yang kamu inginkan sekarang." tanpa harus melibatkannya karena saat ini pria itu sudah cukup terluka.

"Aku akan memasak mencuci baju membereskan apartemen dan menjaga Queen." itu bukan suara hatinya.

Satu bulan tidak akan lama dan Rumee yakin akan membawa pulang bukti.

"Selama berada di sini aku tidak akan mengganggu privasi Mas."

Karena Rumee tidak benar-benar melakukan perintah orang tuanya, ia hanya perlu tinggal selama satu bulan setelah itu dia akan pergi bersama kekasihnya.

Tidak ada lagi yang ingin dikatakan oleh awan, apabila Rumee nasih pada pendiriannya maka dia yang akan pergi membiarkan Rumee tinggal di sini bersama putrinya.

"Aku heran kenapa Mas diam saja saat ibu mencaciku." tatapan wabita itu menusuk.

Apa yang bisa dikatakan awan, dia juga tidak tahu alasan kepergian Rumee saat itu. Tidak tahukah wanita itu ia sering datang ke rumah orang tuanya untuk mencari kabar keberadaannya? Pembelaan seperti apa yang bisa diberikan oleh papa Queen terhadap ibu anaknya?

"Kita tidak saling jatuh cinta Mas, kita memutuskan bersama, saat kita merasa sudah tidak nyaman bisa memilih pergi."

Awan sama sekali tidak ingin menanggapi kalimat Rumee. Jalan pikiran mereka berbeda dan dia tidak ingin berdebat.

"Harusnya ini sudah selesai sejak kepergianku." karena saat kembali dia ingin berjuang untuk mimpinya bersama lelaki yang diinginkan olehnya bukan malah mendapatkan masalah seperti ini

Setelah sekian lama hari ini Rumi berbicara begitu banyak dikarenakan sikap mama yang menurutnya terlalu berlebihan untuk mengukur sebuah perasaan.

Selama lima tahun Rumee tidak melihat putrinya bukan berarti dia melewatkan tumbuh kembang juga kegiatan yang dilakukan oleh Queen. Melalui orang kepercayaannya ia mengetahui kabar anaknya, hanya saja fakta ini tidak dibeberkan kepada orangtuanya.

Awan menunggu wanita itu masuk ke kamar putrinya setelah itu akan bersiap pergi dari sana untuk menghindari fitnah karena dia tidak bisa tinggal dengan wanita yang tidak ada ikatan apapun dengannya.

Awan melihat koper yang terletak di ruang tamunya, kemudian ia menatap mama Queen.

"Tinggalah se-nyamanmu." setelah mengatakannya pria itu masuk ke kamar.

Laki-laki itu masih mengingat betapa murkanya kedua orang tua Rumee malam itu ketika mama Queen mengatakan memiliki hubungan dengan Pria beristri dan dengan lantang mengakui jika ia pergi meninggalkan putrinya karena lelaki itu. 

Malam yang membuatnya begitu terluka mengetahui fakta bahwa Rumee mengundang kekasihnya ke acara pernikahan Syadza hingga dirinya harus keluar sejenak untuk meraba luka yang belum kering.

Yang dilakukan oleh Rumee salah, tapi sebagai lelaki Awan tidak ingin menghakimi wanita itu terlebih mantan istrinya adalah orang berpendidikan tinggi. Suatu hari dia akan menyadari kesalahannya, semoga saja saat itu belum terlambat terutama terkait hati Putri mereka.

Awan pulang setelah meeting penting untuk beristirahat sepertinya dia harus beristirahat di hotel untuk sementara.

"Mama sedang dalam perjalanan." Rumee tidak ingin laki-laki itu membuat masalah cukup diam saja sampai dia pergi

"Katakan pada mereka, aku keluar sebentar."

Awan terkejut saat Romee mengambil tas di tangannya. "Mas mengatakan sebentar, jadi tidak perlu membawa ini." Rumee tidak akan melihat isinya karena ia tahu Awan akan pergi dari apartemen selama dirinya berada di sana.

"Kita tidak perlu bertatap muka, mama hanya butuh kita berada di bawah atap yang sama. "

Awan tidak bisa. " baiklah, Aku pergi dulu."

Pria itu keluar dari apartemennya dengan hati yang terluka mengingat kenyataan yang begitu menyakitkan. Apakah takdir belum ingin berhenti mempermainkannya?

Melajukan mobil pria itu menuju ke rumah yang sudah lima tahun lebih tidak ditempatinya. Sejak kepergian Rumee ia hanya datang untuk melihat tak berniat untuk tinggal. Hari ini ia ingin masuk ke sana melihat lagi suasana di dalam.

Di rumah ini pernah ada obrolan kecil dengan sang mantan, tempat ini juga menjadi saksi bahwa laki-laki itu memperlakukan dengan baik Mama Queen. Mungkin laki-laki itu akan tinggal di sini sementara Rumee menempati apartemennya

Cintanya sudah mengakar menumbuhkan banyak cabang dan menghadirkan kuntum bunga yang selalu gugur sebelum musimnya.

Cerita lengkap di karyakarsa

Hello WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang