part 24 : akhir dari semuanya

449 43 5
                                    

"Apa kau pernah berfikiran kalo aku akan lebih memilih Seongyeol daripada kau?" Yoongi menggeret koper miliknya untuk didekatkan dengan koper Jennie. Kemudian bersedekap dada menyender pada dinding. Matanya tidak luput dari sosok Jennie yang tengah merapikan barang-barang.

Jennie terdiam sebentar. Matanya melihat objek lain sebelum pipinya mulai memerah. "Tentu saja pernah. Itu wajar, kan?"

Kekehan kecil tidak bisa tertahan lagi, seperti ada yang menggelitik namun membuatnya senang. "Ya... kupikir juga tidak ada salahnya aku memilih dia. Dia imut dan menggemaskan." Yoongi berucap dengan wajah menggoda sembari menghampiri Jennie yang sudah menunduk.

Garis bibir Jennie melengkung ke bawah.

"Tapi, jika aku memandangmu dalam jarak dekat seperti ini." Yoongi menarik pinggang Jennie, membuat wanita itu berada dipelukannya. Ia tersenyum lirih. "Jantungku berdegup cepat. Dan aku baru menyadari kalo wanita yang sedang aku hadapi saat ini jauh lebih berbahaya dari yang aku duga. Awalnya aku tidak percaya, tapi mau bagaimana lagi... mendengar ancaman Taehyung membuatku sangat takut. Dan mulai detik itu aku sadar." Ia menarik tengkuk belakang Jennie, "aku mencintaimu lebih dari aku mencintai Seongyeol."

Mata Jennie berkedip berkali-kali. Perlahan terpejam saat bibir mereka berdua hampir bersatu.

Brak!

Jennie dan Yoongi langsung menatap ke arah pintu dengan wajah kaget. "Yakk! Apa yang sedang kalian lakukan? Mobilnya sudah datang, cepat kemasi barang-barangnya." Kemudian Seokjin berlalu begitu saja tanpa memperdulikan ekpresi wajah Yoongi maupun Jennie.

"Kakakku memang penghancur suasana. Mian."

"Tidak apa-apa, kita bisa melakukannya lagi nanti. " Kalimat panjang yang sudah ia persiapkan untuk semakin meluluhkan hati Jennie ternyata tidak ada balasannya.



"Mian." Yoongi mengangkat kepalanya, membalas tatapan seram Taehyung. "Sepertinya kau harus mencari wanita lain selain Jennie."

Taehyung mengerutkan dahi. "Mwo? Apa yang kau bicarakan?"

"Aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalo aku tidak akan membuat Jennie melangkah sedikit pun menjauh dariku. Aku tidak akan membuat Jennie kecewa ataupun sedih, aku tidak akan memberikan kesempatan padamu. Jadi... kumohon lupakan Jennie dan carilah wanita yang lain!" Yoongi menegaskan ucapannya, begitupun dengan sorot matanya saat menatap lekat Taehyung.

Taehyung tersenyum tipis. "Aku sudah tahu."

"Apa!"

Taehyung berbalik, melangkah pergi. "Tenang saja, aku sudah tahu semuanya. Aku tidak akan mengejar Jennie lagi, aku sudah benar-benar sadar posisiku." Wajahnya sedikit menoleh ke belakang. "Lupakan saja apa yang pernah aku ucapkan. Fokus pada Jennie, barangkali saja ada pria lain yang menyukainya tanpa kau ketahui."

Yoongi terdiam, menatap kepergian Taehyung. Ucapan terakhir pria itu terdengar serius. Apa... Taehyung mengetahui sesuatu?

"Yoongi oppa! Kaja! Kau mau tetap tinggal di sini, bersama... pacar priamu itu." Jennie berteriak dari kejauhan, perkataan terakhirnya sengaja dipelankan. Ini baru pertama kalinya Jennie memanggil nama Yoongi dengan imbuhan oppa. Rasanya ada yang berbunga-bunga di dalam tubuh Yoongi saat ini.

Jennie ternyata sedang menunggunya di dalam mobil yang akan membawa mereka pergi dari Damyang. Yoongi segera berlari kecil menghampiri kemudian duduk di sebelahnya. Bibirnya tersenyum senang, namun tidak ingin menunjukkannya pada Jennie.

Sudut matanya tidak sengaja melihat sebuah kalung bermotif kelinci yang menghiasi area leher Jennie. Kalung itu sangat asing baginya, mungkin Jennie baru membelinya. "Itu, darimana kau membelinya?" tanya Yoongi sembari menunjuk ke arah kalung putih yang tampak berkilau-kilau.

ABNORMAL Boy  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang