05

7 0 0
                                    

SEBELUMYA...

Agas tidak dapat berkata apa apa lagi saat ia merasakan tubuh Chelsea yang menempel pada nya bergetar yang arti nya Chelsea menangis. Dengan melihat warna emosi nya Agas dapat mengetahui jika Chelsea saat ini benar benar mengatakan ketulusan jika ia merindukan nya.

Perlahan Agas membalas pelukan Chelsea, sejujur nya ia juga sangat senang bertemu kembali dengan teman pertama nya.

*Flashback end

'Terkadang ada beberapa orang yang seenaknya membuat tempat nya sendiri di dalam hidup orang lain.' - Batin Agas sambil melihat Chelsea dari meja nya.

.

.

.

TEETH.. TEETH.. TEETH..

Terdengar suara bell yang menandakan jam pelajaran mata pelajaran ke dua telah berakhir dan akan di mulai jam pelajaran mata pelajaran ke tiga.

"Gas lu mau kemana?." - Danu -

Danu yang melihat Agas bangkit dari duduk nya bertanya, karena tidak biasa nya Agas ditengah tengah jam pelajaran kecuali istirahat ia keluar kelas.

"Gue mau ngomong sama si Chelsea." - Agas -

"Cie sekarang engga bisa jauh dari Chelsea." - Danu -

"Jangan ngada-ngada lu, gue cuman ada urusan sama dia." - Agas -

"Tadi Chelsea yang ada urusan sama lu, sekarang lu yang ada urusan sama dia. Hmmm.." - Danu -

Agas tidak menggubris lagi ucapan dari Danu karena jika ia terus meladeni Danu bisa bisa ia setresss mendengar ocehan Danu.

Agas berjalan ke meja Chelsea.

"Kita harus bicara." - Agas -

Setelah berkata seperti itu Agas berjalan menuju pintu kelas, sedangkan Chelsea lansung berdiri berjalan mengikuti Agas.

Agas dan Chelsea saat ini berada di depan kelas nya, Agas menatap lapangan yang berada di bawah nya hingga sebuah suara lembut mendapatkan perhatian nya.

"Ada apa?." - Chelsea tersenyum pada Agas -

Agas yang melihat wajah Chelsea yang seolah olah tidak terjadi apapun padahal ia hampir saja kena tamparan dari Zidan menghelas nafas nya.

CETAK!

Agas menyentil pelan kening Chelsea.

"Kamu ini seharusnya tidak perlu memancing emosi mereka (Zidan, teman sekelas nya) kamu hampir saja kena pukul dia." - Agas -

"Aku hanya kesal saat ada seseorang yang berbicara buruk tentang kamu." - Chelsea -

"Walaupun begitu kamu tidak perlu sampe memancing kekesalan mereka." - Agas -

"Tapi mereka mengatakan hal buruk tentang kamu, aku sangat kesal." - Chelsea -

Chelsea yang di omelin Agas menundukkan wajah nya, ia mengepalkan tangan nya kesal saat mengingat kejadian tadi. Agas dapat mengetahui jika Chelsea mengatakan nya dengan jujur ia juga dapat melihat dengan jelas emosi kekesalan Chelsea.

"Aku mengerti, aku mengatakan ini karena aku mengkhawatirkan mu. Lebih baik jika kamu tidak memancing emosi mereka saat mereka berkata buruk tentang aku, sungguh aku sudah terbiasa dengan itu, jadi tidak perlu mengkhawatirkan ku." - Agas -

"Baiklah.. aku akan berusaha melakukan nya." - Chelsea -

TAP

Agas meletakkan telapak tangan nya pada puncak kepala Chelsea dan membelai lembut rambut halus dan terawat ini.

ABC in LOVE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang