18 [Wisata]

657 64 2
                                    

Sepulang acara seremonial, Jungkook dan Namjoon kembali ke hotel penginapan. Selepas membersihkan diri, Jungkook segera tidur agar esok dia tidak kesiangan. Dia tidak ingin agenda yang dinanti-nantikan itu berubah gagal hanya karena bangun terlambat.

Sudah membenamkan diri dibalik selimut, ia teringat sesuatu.

"Obatnya astaga!" Pekiknya sendiri menepuk jidatnya, ia langsung beranjak dari kasur lalu mengambil obat dan air putih untuk ia telan.

Obat sudah ia minum, waktunya tidur sebelum ayahnya selesai mandi.

Namjoon keluar kamar mandi dengan tubuh yang segar. Ia baru saja membersihkan diri sebelum tidur.

Mendapati anaknya sudah melenggang ke alam mimpi, Namjoon tersenyum manis. Ia mulai mendekat, membenarkan posisi selimut yang sedikit melorot. Kening Jungkook disibak sedikit lantas mulai membubuhinya dengan kecupan kupu-kupu.

"Cup cup cup... Good Night Kookie..."

Namjoon mulai mengambil posisi di samping kanan Jungkook. Memejamkan mata untuk beristirahat sebab esok hari tubuhnya harus fit agar Jungkook bisa ia temani. Meskipun begitu, tak ada kata mengeluh dalam hati Namjoon dengan keinginan anaknya yang cukup berlebihan. Itu masih wajar baginya dibanding anak remaja lain yang sudah mulai mengerti pergaulan bebas. Namjoon bersyukur Jungkook masih kekanak-kanakan daripada harus dewasa lebih awal.

~~~

Esok hari pun tiba. Namjoon terbangun lebih awal dibanding anaknya. Ia merenggangkan otot-otot tubuh yang terasa kaku.

Namjoon menoleh ke samping, Jungkook masih lelap berselimut. Senyum selalu terukir kala melihat kesayangannya baik-baik saja. Ia pun menyibak selimut untuk membangunkan Jungkook.

"Kookie... Sudah siang, kau tidak ingin pergi ke tempat wisata?" Namjoon menggoyang-goyangkan bahu sang anak.

"Eungg... A-ayah..." Manik Jungkook membuka sedikit demi sedikit. Melenguh panjang lantas merenggangkan otot.

"Ne... Bangunlah. Kita harus bersiap."

Mendengar kata bersiap, otak Jungkook merespon dengan cepat. Ia ingat, hari ini mereka sudah berjanji hendak ke tempat wisata. Jungkook pun dengan segera bangkit dan berlari kearah kamar mandi.

"Aku dulu, ayah..." Serunya menyambar handuk sambil berlari menuju kamar mandi. Namjoon hanya menggeleng-geleng akan sikap Jungkook.

Waktu menjelang siang, Namjoon dan Jungkook sudah bersiap untuk acara jalan-jalannya. Mereka turun ke lantai bawah, menunggu jemputan di lobby hotel.

Jungkook sudah lengkap mengenakan mantel tebal dan menenteng perlengkapannya di dalam tas berupa pakaian ganti dan camilan. Namjoon pun sama sebab mereka berencana hendak berwisata sampai malam. Agendanya mereka akan pergi ke air terjun Niagara Falls dan sore hingga malamnya mereka bermain ski di Whistler Blackcomb. Itu rencana mereka.

Bip

Klakson merdu dari sebuah mobil Mercedes Benz hitam sudah memanggil. Jungkook langsung kegirangan sebab tahu penjemputnya telah tiba.

"Ayo cepat ayah! Mobilnya sudah sampai!" anak itu berlari menuju mobil, masuk ke bagian tengah bersama Namjoon.

Setelah semuanya telah masuk, mobil melaju meninggalkan halaman hotel. Tak butuh waktu lama, tempat tujuan pertama mereka sudah terlihat dari jalanan yang mereka lalui. Itu artinya mereka sudah hampir sampai.

Mereka akhirnya masuk ke area wisata. Jungkook tak hentinya menatap takjub ke sana kemari setelah keluar dari mobilnya. Betapa indah dan anggunnya tempat ini dengan pepohonan rindang yang dipenuhi bunga. Udaranya pun tak kalah sejuk dengan Korea.

Unforgettable | NamKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang