"Tuh, Pi. Anakmu belanja banyak banget. Mana pakai uang calon mantu lagi."
Makan malam keluarga diawali pengaduan Helen kepada suaminya, Darpa. Alhasil membuat Omi tersedak makanannya akibat tuduhan tersebut. Yang sebenarnya itu benar, tapi penyampaiannya terdengar seperti Omi yang minta-minta pada Rasen, padahal nyatanya lelaki itu yang menawarkan, yang jelas sekali tidak bisa Omi tolak.
"Dih, Mamiiiii. Udah aku bilang loh kalo itu Rasen yang nawarin sendiri, mana bisa aku nolak kebaikan dia." Ujar Omi setelah meneguk air.
Gyan memasang wajah julid, ia menoyor kepala Omi yang berada di sebelahnya. "Halah, jiwa gratisan lo."
"Apasih? Lo tuh nggak diajak." Pelotot Omi menendang kaki Gyan yang berada di bawah meja makan.
Darpa menelan makanannya, menyimpan sendok yang dipegangnya. "Udah, udah. Nggak sopan debat di depan makanan yang diberi Tuhan. Cepet habisin makanannya."
"Iya, Pi." Ucap Gyan dan Omi bersamaan, menurut.
·
Omi malas-malasan di atas kasurnya sambil memainkan ponsel, menunggu makanannya tercerna di dalam perut, habis itu tidur. Sedang asyik-asyiknya scroll medsos, notifikasi pesan datang dari Rasen. Ia membukanya, menghargai meski belum menerima orangnya.
Rasen: besok klinik?
Omi: iya, kenapa?
Rasen: enggak, tadinya mau minta anter
Omi: oh
Rasen: kenapa belum tidur?
Omi: baru juga jam segini, gue bukan bocil
Rasen: aku
Omi: iya, aku
Rasen: kamu nggak mau nanya balik aku lagi apa?
Omi: enggak kepo sih sebenernya, yaudah lah bahagiain orang dapet pahala, lagi apa?
Rasen: aku lagi ngobrol sama ayah
Omi: oh
Rasen: ngobrolin pendidikan sama bisnis
Omi: oh, iya
Rasen: sebelum ke kampus besok, aku pengen ketemu dulu sama kamu
Omi: mampir aja ke rumah atau ke klinik
Rasen: beda arah, aku takut telat kalo mampir dulu kesana
Omi: yaudah nggak usah kesini
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby [Hiatus]
Teen FictionKetika Omi si beban keluarga berumur 22 tahun harus dijodohkan dengan Rasen si anak tunggal kaya raya yang berusia 17 tahun. ••• › Characters: Park Jeongwoo & Choi Yena. © 2021, duckieyen.