Menjalani hari-hari seperti biasa, tidak ada yang special. Mino dan Jinhwan tetap pada hubungan mereka yang biasa,terkesan datar namun masih baik-baik saja. Lagipula keduanya bukan orang yang romantis ataupun pendambah hal-hal seperti itu.
Kedua maknae line iKON juga tidak lagi berulah seperti mengikuti Jinhwan kemanapun saat sang hyung baru pulang dari acara menghilang beberapa bulan lalu.
iKON sendiri sedang melakukan promosi untuk comeback mereka kali ini dengan lagu Why Why Why, sebuah lagu yang memiliki makna mendalam. Penyelasan mendominasi dalam lagu tersebut, namun bagi Jinhwan ia lebih merasa seakan lagu itu menulis kisah nyata yang ada disekitarnya. Masa lalu yang membekas, meninggalkan luka. Hanya saja, ia akan sangat jahat jika kembali kemasa terburuknya kala itu karena hal tersebut hanya akan melukai hati sosok yang mati-matian membantunya untuk bangkit, memberi penopang saat ia merasa dunia hanya menghakimi mereka tanpa melihat bagaimana kenyataan yang ada.Lupakan. Semua telah terjadi sebagaimana takdir menentukan jalan tersebut.
"Hilangkan kebiasaan melamunmu Hwan"
Mata cantik itu bergulir menatap pada sosok yang kini duduk disamping kanannya, menyodorkan sekotak susu pisang
"Susu lagi?" tanggapnya malas, pasalnya sudah dua kali dalam seharian ini ia menerima susu pisang dari orang yang sama pula"Kau sudah terlalu banyak minum kopi, nanti tidak manis lagi"
Jinhwan terbahak namun tak menolak
"Hyung, kau hahaha tidak cocok menggombal seperti itu. Menggelikan""Benar, Mino hyung seperti kakek tua dari luar negeri dengan gombalan seperti itu" celetuk Chanwoo disamping Jinhwan
"Hahaha kurasa kalian benar. Ngomong-ngomong tumben sekali kalian ada di kantin perusahaan" tanya Mino sambil meneguk kopinya
namun jika saja seseorang ada yang memperhatikan, terlihat tangan kirinya menggenggam tangan kanan Jinhwan yang bebas disamping paha mulus nan putih yang terekspos karena memakai celana pendek kesukaannya. Jinhwan merespon dengan balas menggenggam tangan besar tersebut sedang ia menyodorkan susu pisang kearah Chanwoo dengan tangan kirinya untuk dibukakan.
Chanwoo terkekeh kecil karena tingkah manja hyungnya, sedangkan pasangan itu berlaku natural. Sudah sering mereka seperti itu jadi tidak ada reaksi berlebihan yang dapat menimbulkan kecurigaan"Hanya ingin, lagipula yang lain masih belum datang. Mereka masih latihan" ucap Jinhwan santai sembari meminum susu
Mino mengangguk paham
"Lalu kalian berdua?""Kami sudah menyelesaikan latihannya lebih dulu, mereka saja yang terlambat hadir untuk latihan"
Kembali mengangguk, Mino melepaskan genggamannya saat melihat Chanwoo yang mulai berdiri dan melihat ponselnya
"Hyung,Bobby hyung meminta kita keatas"Jinhwan mendongak guna menatap Chanwoo yang sialnya malah berdiri hingga tubuhnya menjulang tinggi
"Um baiklah. Hyung, kami pergi duluan ya" pamitnya pada MinoChanwoo juga melakukan yang sama
Mino yang ditinggal sendirian memilih memainkan ponselnya dan mengirim pesan singkat pada kekasihnya untuk menghubunginya nanti.
Semua orang dekat Jinhwan juga tahu jika pria mungil tersebut tidak akan mencari tahu kabar atau memberi kabar jika tak dihubungi lebih dulu. Kadang Mino heran untuk apa Jinhwan membeli ponsel._______
Biasanya tenang, kini Mino berusaha menahan intonasi bicaranya agar tetap lembut meski tegas. Ia ingat betul bagaimana Jinhwan tak suka dibentak
"Qin jadwalmu akan semakin padat. Jika kau lupa maka aku ingatkan untuk kesekian kalinya bahwa bahumu cidera dan belum pulih"Jinhwan menyamankan diri dikursi kerja Mino dalam studio
"Jangan berlebih Ge, tidak akan membuat cideraku makin parah. Ini hanya survival singkat lagi pula-""Tidak. Sekali tidak tetap tidak"tegas mino berkali kali
"Ge"
Berusaha membujuk, Jinhwan tak menyerah
"Hahhhh kalian sudah menjadi idol yang lebih dari cukup, untuk apa lagi mengikuti hal semacam itu. Daripada membuang waktu, lebih berguna jika gunakan untuk membuat lagu baru"Jinhwan mengepalkan kedua tangannya diatas paha, menunduk
"Kau mengatakan dengan mudah karena bukan kalian yang berada diposisi kami. Bukan kau yang ada diposisiku. Treasure bahkan selalu mendapat limpah pujian dari pemimpin, kami tidak merasa iri karena kamipun pernah berada dititik itu. Disanjung,diperhatikan dan bahkan digadang-gadang sebagai generasi Bigbang. Tapi rasanya saat ini terlalu mudah bagi perusahaan untuk menentukan standar pejualan dan keberhasilan untuk kami sedangkan iKON sendiri masih goyah. Kehilang leader, berjalan tanpa leader, ditinggalkan banyak fans, dicela, dicaci maki, semua seakan kembali pada saat debut kami. Aku tidak memintamu untuk mengerti tentang bagaimana kami selama ini karena aku sadar itu adalah masalah pribadi teamku. Tapi tolong Ge, biarkan seperti ini. Survival ini bertujuan memperkenalkan iKON pada halayak luas agar tidak tenggelam. Adik-adikku juga antusias untuk ini, bagaimana aku bisa menolak"Mino mengacak rambutnya frustasi. Disatu sisi ia sungguh tak ingin cidera Jinhwan semakin parah terlebih para member iKON tak ada yang tahu masalah ini selain Jinhwan sendiri, namun disisi lain ia tahu situasi grup yang membesarkan nama kekasihnya saat ini benar-benar goya
"Ge, aku mohon mengertilah"
Jinhwan menggenggam kedua tangan mino yang berdiri dihadapannya, menengadahkan kepalanya guna menatap mata tajam ituMino kalah. Selalu saja kalah pada tatapan memelas itu..
Menghela nafas berat, ia merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan mata cantik itu
Tanpa kata, Mino menubrukkan bibir tebalnya pada bibir tipis didepannya. Mengecup dan melumat singkat lalu menyudahinya
"Berjanjilah untuk menjaga dirimu"Senyum manis itu mengembang,mengangguk berkali-kali karena terlampau senang meski ia tahu kekasihnya memberi izin paksa
"Pasti Ge, aku akan berusaha"
"Berjanji Qin"
Jinhwan menggeleng pelan, tangan mino ia angkat dan bawa untuk ia letakkan didada kirinya, menatap manik hitam didepannya penuh tulus
"Aku tidak pernah bisa menjanjikan sesuatu yang tak pasti Ge. Kau tahu bagaimana pekerjaan kita, tapi aku berusaha untuk menjaga diri. Tak apa?"Mino memejamkan mata sejenak, ada kekhawatiran yang terlintas silih berganti dalam pikirannya. Bahkan masih jelas diingatan saat ia melihat ia sangat panik mendengar para staff heboh membicarakan tentang kecelakaan mobil yang menimpa Junhoe dan Jinhwan beberapa waktu lalu. Junhoe baik-baik saja tetapi Jinhwan mendapat luka dibeberapa bagian. Perusahaan mengatakan pada publik itu adalah luka ringan, namun setelah pemeriksaan terdapat cidera pada bahu Jinhwan dan itu termasuk luka serius. Meski begitu Jinhwan tak ingin membesarkan masalah tersebut dan bersikeras untuk tetap mengikuti kegiatan iKON. Perusahaan tidak setuju tapi Jinhwan mengajukan tawaran, mengikuti pengobatan penuh tiga hari setelahnya ia akan syuting bersama member lain pada salah satu acara mereka. Anggota iKON tidak setuju tapi lagi-lagi Jinhwan keras kepala.
Mino diam, bukan hanya diam biasa tapi mendiamkan Jinhwan selama satu bulan penuh.
Dan sekarang Mino jadi tahu bagaimana perusahaan bisa menyerah untuk berdebat dengan si keras kepala Kim Jinhwan. Sulit mendapatkan cela, tapi percayalah saat ia berada dipihakmu segalanya entah mengapa berjalan sesuai rencana.
Contohnya saja tentang survival Kingdom, bagi Mino ini tidak masuk akal kenapa iKON harus ikut serta. Tapi perusahan begitu mengharapkan salah satu grup asuhan ikut diacar tersebut. Para member menggantungkan keputusan pada Jinhwan. Yunhyeong dan Donghyuk antusias, Bobby dan June pihak yang enggan untuk ikut, Chanwoo pihak netral meski terlihat jelas ada ketertarikan dimatanya.
Disini Mino secara tidak langsung berada di pihak duo canggung iKON, tetapi perusahaan nyatanya berhasil memberi sebuah keyakinan akan pencapaian yang bisa iKON dapatkan nantinya. Alhasil, Jinhwan setuju dan lihatlah bagaimana si mungil begitu mudahnya membuat pihak kontra setuju.
Lagi-lagi Mino harus mengakui bahwa julukan Hanbin dan Bobby untuk Jinhwan adalah nyata. Little giant._______
Mino kesal dan untuk pertama kalinya ia benar-benar merasakan kecemburuan yang nyata
"Grrr kenapa Jinhwan harus memiliki Fanboy diluar agensi huh"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TACENDA
FanfictionLingkaran antara dua orang yang anomali, sulit dipahami tetapi memang terjadi. Tetap berjalan meski terasa berada dijalan buntu nan gelap. Namun anomali tetaplah anomali, meski orang-orang menyebut bahwa jatuh cinta bukanlah kesalahan tetapi bagi me...