7. Accidents

2 2 0
                                    

" sebanyak apapun motivasi, kalian tidak akan pernah bisa mengalahkan kenyataan "

~ketricialarz

»»--⍟--««

Hari ini penerbangan fito untuk kembali ke Indonesia. Fito berangkat ke bandara menaiki motor Yamaha R6 berwana hitam, ia tidak membawa mobilnya karena perkataan ayahnya. Agar ibu tiri nya bisa pergi ke kantor memakai mobil.

Awalnya fito menolak jika mobilnya di pakai oleh Calry karena mobil itu adalah pemberian dari mendiang ibunya, tetapi fito menyerahkan mobil itu kepada ibu tiri nya atas permintaan ayahnya.

Fito berjalan mendekati pesawat itu, lalu mencari tempat dimana ia duduk dan beristirahat terlebih dahulu. Ia sama sekali tidak membuka handphone nya bahkan ayahnya menelfon nya.

" Damn why the woman wants a car giving from my mother, even her rights don't exist at all " gumam fito di dalam hati nya

Dia tertidur sepanjang perjalanan ke Indonesia, saat pesawat yang ia tumpangi ingin mendarat tiba tiba saja pesawatnya hilang kendali, tapi dengan cepat sang pilot membuat pesawat nya kembali dan mendarat dengan selamat.

Ia turun dari pesawat sambil menaiki motornya itu, dia hanya kesal kepada ayahnya kenapa rudharman menyuruh fito menaiki motor yang ia beli dan mobil pemberian ibunya di berikan kepada istri barunya itu.

Saat itu juga fito langsung menuju ke rumah sakit yang di katakan oleh vana, dia juga tidak memberitahu teman temannya kalau ia sudah sampai di Indonesia maka dari itu dia mengebut di jalanan untuk menuju ke rumah sakit tersebut.

Sesampainya di sana dia langsung mencari dimana kamar yang di tempati oleh aric, ia berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan berhenti tepat di depan ruangan dengan nomor yang tertulis 104 tepat di lantai 4.

TOK TOK!!

TOK!!

Fito mengetuk pintu ruangan tersebut dan ia melihat sosok wanita yang ia sukai membuka pintu ruangan tersebut.

" ah fito masuk lah kami menunggu mu begitupun dengan aric " sapa vana saat melihat fito yang menegetuk pintu tersebut

Fito mengangguk dan berjalan masuk ke ruangan itu lalu berjalan mengarah brankar aric, dia melihat aric terbaring lemas di atas brankar itu.

Segera pun ia menyimpan oleh oleh yang ia bawa untuk para temannya itu. Lalu ia duduk di dekat aric sambil melihat lekuk wajah temannya itu yang beberapa bagian di perban.

" ric hei bangun lah, kita akan bermain bersama bukan, katanya kamu akan menunggu ku pulang sekarang aku sudah pulang ayolah bangun aric " gumam fito sembari berusaha membangunkan aric

Teman teman yang melihat fito berbicara kepada aric yang tak kunjung bangun makin menjadi sedih melihat satu teman nya itu terbaring koma.

Vana berjalan sambil menepuk bahu fito seakan akan menenangkan fito saat melihat aric " fit sabar ya, aku yakin aric akan seperti dulu lagi "

" memang nya siapa yang membuat aric seperti ini lauren " tanya abian yang sedang memikirkan siapa pelaku yang membuat temannya seperti ini

Lauren pun bercerita Tentang siapa yang membuat aric seperti itu " huff setau ku informasi yang di berikan oleh teman ku yang membuat aric seperti itu ada 4 orang wanita yang menaiki mobil Lamborghini berwana silver "

" kalau tidak salah nama mereka itu alya, amel, cindiy dan lola " tutur lauren sambil menyebutkan nama mereka

Fito yang mendengar nama itu di sebut langsung berbalik melihat lauren, lauren yang di lirik oleh fito pun menjelaskan kejadian nya dengan lebih detail lagi.

" saat vana datang ke rumah ku untuk mengajak pergi ke sebuah toko buku, aku sudah mengetahui bahwa mereka berempat ingin menjahati diri ku, tetapi mereka tidak mendapatkan ku dan saat di jalan aku melihat aric dari jarak jauh sebelum mereka menabrak aric " jelas lauren

Lauren tertunduk saat menjelaskan semuanya dan dia meminta maaf kepada teman temannya itu, fito tak bisa berbuat apa apa untuk saat ini.

»»--⍟--««

Malam pun tiba mereka masih berada di rumah sakit hingga salah satu dari mereka membuka suara.

" fito dan yang lain kalian pulang saja biar ayah aric yang menjaganya, kita pulang saja untuk beristirahat bukannya besok kita harus sekolah bukan? " gumam vana yang menyuruh teman temannya pulang untuk beristirahat

" kapan ayah aric akan ti- "

Belum sempat abian berbicara tiba tiba ada sosok pria tua yang sedang membuka pintu kamar aric.

" halo semua maaf menunggu lama om tadi habis beli makanan siapa tau kalian mau makan " gumam sastrianagara.

" ah Hai juga om, tak usah repot om kami juga baru selesai makan kok om simpan saja buat besok " tutur vana

" oh yasudah kalau begitu kalian bisa istirahat dulu "

" ah iya om tapi kami sudah mau pulang mungkin besok sepulang sekolah kami ke sini lagi jengukin aric "

" baiklah, hati hati di jalan ya ingat ini sudah larut malam jadi jangan ngebut "

" iya om, kalau begitu kami pamit ya om "

" iya " gumam sastrianagara saat teman teman anaknya berpamitan dengannya

Mereka pulang ke rumah masing-masing sedangkan fito... Ia pergi mencari udara di sebuah taman, setelah itu baru ia pulang ke apartemen nya.

















Fito Sanjaya R.  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang