[#5] shutterbug | na jaemin ✔

―eleven.

entah sudah keberapa kalinya hari ini, jaemin menyedot ingusnya keras-keras. padahal saat turnamen kemarin, pilek jaemin seperti sudah hilang tanpa jejak.

kok balik lagi, lek?

"tisu, bang," hyunjin yang ada di sebelah jaemin juga entah sudah keberapa kalinya menyodorkan tisu. "gak ke uks aja?"

"pilek doang," ujar jaemin santai.

"tapi idung lo merah anjirr," sungut hyunjin. "lo biasanya juga bawa stik yang dicolokin itu,"

"lupa gue bawa cuyy," jaemin menepuk jidatnya. "mana jarang yang jual lagi..."

jaemin kembali bergulung dengan hoodie miliknya, menyesali mengapa ia tidak membawa barang keramatnya itu.

"udah tau sering pilek." kata-kata bunda kembali terngiang di kepala jaemin.

selain pilek, jaemin juga kini masih menahan nyeri dan pegal karena turnamen dua hari lalu. koyo yang dipakainya mudah lepas, dan sialnya ia tidak membawa cadangan.

mampus lo, jaem.

memang, jaemin hari ini benar-benar mencerminkan remaja jompo.

"jaem," panggil chaeyoung dari depan. "koyo lo, merosot."

jaemin menoleh ke arah kakinya di bawah, lalu tertawa, "makasih udah ngingetin, chaeng."

chaeyoung mengangguk, "lo ngapain aja sampe pake koyo begitu?"

"kemarin, turnamen." balas jaemin.

chaeyoung menganggukkan kepala dan ber-oh panjang, tanpa bertanya seterusnya.

jaemin mengacak rambutnya kemudian, berharap ada keajaiban seperti seseorang yang berbaik hati memijatnya atau apalah―yang penting bisa memperbaiki mood-nya.

ponsel jaemin berbunyi kemudian, seperti menjawab kegalauan pemiliknya barusan.

liaa
| naa masih pegel?

jaemin
masihh wkwk |
kenapa gitu |

liaa
| gue bawa koyo nih
| kemarin lo bolak-balik
nyari koyo muluu
| jadi gue bawa sekarang

| mau ga?
| eh ada counterpain
jugaa kalo butuh

jaemin
mau 😭 |
makasih loh |

liaa
| mau dibalurin sekalian?

jaemin
li... |

liaa
| sama hyunjin
maksudnyaa HAHAHA
| gue ke sana ya
| tungguin